Proses Panjang Sebelum Sejoli Menikah dalam Suku Minangkabau
Lifestyle 14 September 2020culture budaya resepsi pernikahan payakumbuh minangkabau Adat kabupaten lima puluh kota koto tuo sumatera barat baralek
Salah satu suku terbesar di Indonesia adalah suku minangkabau, sukunya orang Sumatera Barat yang biasanya 'tidak nyaman' disebut Orang Padang. Terkenal dengan rendangnya, suku minangkabau tergolong suku yang menghabiskan biaya besar saat menyelenggarakan resepsi pernikahan. Satu alasannya adalah panjangnya prosesi sebelum sejoli naik ke pelaminan.
Foto: thebridedept.com
Orang Minang, yaitu penduduk asli Sumatera Barat, biasa menyebut resepsi dengan istilah Baralek atau Barolek, pengucapannya tergantung daerah masing-masing di kawasan Minangkabau. Tata cara baralek di setiap daerah pun berbeda.
Di Nagari Koto Tuo, Kabupaten Lima Puluh Kota, sebelum calon pengantin melakukan pernikahan, ada beberapa tahapan untuk dilaksanakan. Intinya, seluruh tahapan ini bertujuan menjalin silaturahmi antara kedua belah pihak keluarga.
Tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ayam Itam Tabang Malam (Ayam Hitam Terbang Malam)
Sesuai namanya, prosesi ini dilakukan di malam hari, di mana salah satu pihak mempelai keluarga berkunjung ke rumah mempelai lainnya. Alasan memilih waktu malam hari adalah apabila setelah berkunjung pihak keluarga tidak cocok, maka tidak akan merasa malu jika pernikahan tak jadi digelar sehingga meminimalisir tak banyak orang tahu.
Foto: bridestory
2. Ayam Putiah Tabang Siang (Ayam Putih Terbang Siang)
Dilakukan di siang hari, boleh pihak laki-laki ke kediaman perempuan atau sebaliknya. Prosesi ini dilakukan tak hanya keluarga inti, melainkan anggotanya sudah lebih komplit, yaitu sesama pihak 'niniak mamak' yang saling bersilaturahmi. Tujuannya adalah menyepakati hubungan calon pengantin, menentukan hari pernikahan dan baralek, serta memilih acara adat yang dipakai.
3. Kampuang Mamak
Di Minangkabau, suku terpecah lagi ke beberapa suku lebih kecil, seperti Bodi Chaniago, Koto, Piliang, dan lain-lain. Maka dilakukanlah 'kampuang mamak' sebelum acara baralek. Tujuannya memberi tahu niniak mamak suku lainnya yang ada di kampung tersebut bahwa salah satu kemenakannya akan dipersunting.
4. Mancari Janjang
Mancari janjang merupakan kunjungan dari pihak perempuan ke kediaman calon mempelai laki-laki. Yang berkunjung adalah Bundo Kanduang (Ibu atau saudara perempuan kepala suku) dan keluarga besar perempuan. Tujuannya adalah untuk memastikan asal-usul keluarga laki-laki.
5. Maantaan Sasuduik
Sasuduik dalam bahasa minang artinya adalah perabotan kamar seperti, ranjang, lemari, meja rias untuk keperluan papan sang mempelai setelah menikah. Yang bertanggung jawab memenuhi kebutuhan ini adalah pihak laki-laki. Semua perabotan itu diantar oleh keluarga kecil laki-laki ke rumah pihak perempuan. Dalam tradisi Minang, laki-laki dan perempuan yang sudah menikah biasanya tinggal di rumah perempuan.
Foto: instagram/@erisonjkambari
6. Pernikahan
Secara umum prosesi pernikahan di Minangkabau tak jauh berbeda dengan suku lainnya dalam agama Islam. Pagelaran akan dilaksanakan di rumah perempuan, masjid di kampung perempuan, atau di kantor KUA, tergantung kesepakatan kedua belah pihak.
Apabila upacara pernikahan dilakukan di masjid atau di rumah, maka wajib dihadiri oleh keluarga besar dan niniak mamak kedua belah pihak.
7. Baralek atau Barolek (Resepsi)
Setelah beberapa tahap di atas terpenuhi, barulah dilakukan acara baralek di rumah kedua mempelai atau di rumah mempelai laki-laki atau perempuan saja. Dalam pelaksanaan baralek, pihak perempuan harus menjemput pihak laki-laki dengan aturan adat, seperti menu yang akan dibawa ke rumah pihak laki-laki dan lainnya.
Acara baralek di daerah Minangkabau ditandai dengan berkibarnya marawa, yakni bendera tiga warna, hitam merah dan kuning tersusun secara vertikal.
Beberapa tahapan di atas merupakan prosesi adat yang dilakukan di salah satu daerah di Sumatera Barat. Menjadi bukti bahwa Indonesia benar-benar kaya akan warisan tradisi dan budaya.
culture budaya resepsi pernikahan payakumbuh minangkabau Adat kabupaten lima puluh kota koto tuo sumatera barat baralek