Sumber gambar: www.goodnewsfromindonesia.id
Dilihat dari luar sih sama seperti nasi bakar pada umumya. Tapi yang membedakannya adalah isian di dalamnya. Perkenalkan, Sego Kobong Isi Ungker dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ungker atau entung adalah sejenis kepompong yang biasa hidup di dalam tanah atau daun jati kering. Proses mencari ungker ini juga gampang-gampang susah. Jika sedang musimnya, di peralihan dari kemarau ke musim hujan, ungker paling mudah ditemukan.
Para pencari ungker biasanya datang berkelompok ke hutan jati milik warga atau milik Perum Perhutani. Mencari mulai sejak pagi buta hingga menjelang malam.
Ungker ini berwarna kemerahan dengan ukuran 1-2 cm. Fase awal kehidupan ungker adalah telur yang menetas dan menjadi ulat daun jati. Selama menjadi ulat, ungker menjalani masa hidup 1-3 minggu dengan memakan daun jati. Di fase berikutnya ulat akan turun ke tanah untuk bermetamorfosis jadi kepompong. Fase inilah yang ditunggu oleh pengumpul ungker. Bagi ungker yang beruntung, usai bermetaformosis, dia akan menjadi kupu-kupu.
Biasanya seorang pengumpul bisa mengumpulkan 15 gelas ungker dalam sekali pencarian jika sedang musimnya. Sebelum dijual atau diolah, ungker dibersihkan dulu dari tanah yang menempel. Harga per gelas ungker bisa sampai Rp13.000 atau Rp20.000 per kilo.
Warga kecamatan Jati, Kabupaten Blora, biasa mengolah ungker menjadi oseng-oseng. Oseng-oseng itu bisa juga dijadikan isian sego kobong.
Begini cara membuatnya:
1. Cuci bersih ungker
2. Sebagai bumbu menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, tomat, dan daun kedondong. Daun ini berfungsi untuk memberikan kesan asam pada masakan.
3. Goreng ungker dan masukkan bumbu plus kecap manis.
4. Tempatkan nasi di atas daun pisang lalu tambahkan oseng-oseng ungker didalamnya.
5. Bakar di atas arang dengan diolesi sedikit minyak.
Bagaimana rasanya? Gurih. Kulit lapisan luarnya renyah dan aroma bakarannya sangat menggugah selera.
Dilihat dari luar sih sama seperti nasi bakar pada umumya. Tapi yang membedakannya adalah isian di dalamnya. Perkenalkan, Sego Kobong Isi Ungker dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Ungker atau entung adalah sejenis kepompong yang biasa hidup di dalam tanah atau daun jati kering. Proses mencari ungker ini juga gampang-gampang susah. Jika sedang musimnya, di peralihan dari kemarau ke musim hujan, ungker paling mudah ditemukan.
Para pencari ungker biasanya datang berkelompok ke hutan jati milik warga atau milik Perum Perhutani. Mencari mulai sejak pagi buta hingga menjelang malam.
Ungker ini berwarna kemerahan dengan ukuran 1-2 cm. Fase awal kehidupan ungker adalah telur yang menetas dan menjadi ulat daun jati. Selama menjadi ulat, ungker menjalani masa hidup 1-3 minggu dengan memakan daun jati. Di fase berikutnya ulat akan turun ke tanah untuk bermetamorfosis jadi kepompong. Fase inilah yang ditunggu oleh pengumpul ungker. Bagi ungker yang beruntung, usai bermetaformosis, dia akan menjadi kupu-kupu.
Biasanya seorang pengumpul bisa mengumpulkan 15 gelas ungker dalam sekali pencarian jika sedang musimnya. Sebelum dijual atau diolah, ungker dibersihkan dulu dari tanah yang menempel. Harga per gelas ungker bisa sampai Rp13.000 atau Rp20.000 per kilo.
Warga kecamatan Jati, Kabupaten Blora, biasa mengolah ungker menjadi oseng-oseng. Oseng-oseng itu bisa juga dijadikan isian sego kobong.
Begini cara membuatnya:
1. Cuci bersih ungker
2. Sebagai bumbu menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, tomat, dan daun kedondong. Daun ini berfungsi untuk memberikan kesan asam pada masakan.
3. Goreng ungker dan masukkan bumbu plus kecap manis.
4. Tempatkan nasi di atas daun pisang lalu tambahkan oseng-oseng ungker didalamnya.
5. Bakar di atas arang dengan diolesi sedikit minyak.
Bagaimana rasanya? Gurih. Kulit lapisan luarnya renyah dan aroma bakarannya sangat menggugah selera.