
Kapalo yang berarti "kepala", dalam kata lain bisa disebut dengan hulu. Lalu, Banda dalam bahasa Indonesia artinya "parit". Jika disatukan maka berarti hulunya parit-parit.
Secara fungsional, Kapalo Banda ini merupakan danau irigasi yang dijadikan sumber air untuk mengairi perkebunan ataupun sawah-sawah milik warga.
Sebelumnya, danau irigasi ini sangat jarang dikunjungi wisatawan karena informasi yang terbatas dan hanya dari mulut ke mulut. Dulu, pengunjungnya hanya masyarakat Kecamatan Harau.
Seiring berkembangnya media sosial, sangat berpengaruh dalam promosi Kapalo Banda. Bagaimana tidak, setelah banyak warga setempat yang membagikan foto dan video Kapalo Banda di Instagram dan Twitter, banyak traveler yang berkunjung. Tentunya ini memberikan efek yang positif.
Foto: instagram/@ghaardi
Berada di Taram, objek wisata Kapalo Banda bisa dijadikan tempat untuk bersatu dengan alam saat pikiran sedang kusut. Lokasinya masih berada di kecamatan yang sama dengan Kelok Sembilan dan Lembah Harau, yaitu Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Meskipun dekat destinasi wisata yang sudah terkenal, transportasi ke Kapalo Banda ini cukup sulit karena tidak ada kendaraan umum. Oleh sebab itu, pengunjung hanya bisa pergi dengan kendaraan pribadi.
Jangan khawatir dengan lahan parkir, di sini pengunjung bisa memarkir mobil dan motor dengan biaya yang bisa dibilang kondisional. Mengapa demikian? Karena jika tidak dalam musim liburan, biaya parkir digratiskan. Akan tetapi jika berkunjung saat musim liburan dikenakan harga parkir 10 ribu untuk mobil dan 5 ribu untuk motor.
Bagi yang berkunjung dengan kendaraan pribadi, bisa berpedoman dengan Google Maps untuk sampai ke kenagarian Taram. Sementara untuk sampai ke objek wisatanya, harus bertanya kepada penduduk agar tidak tersesat.
Foto: instagram/@musniweldi88
Kapalo Banda sendiri berada kurang lebih 13 km dari pusat Kota Payakumbuh dan berjarak sekitar 18 km dari Fly Over Kelok Sembilan.
Untuk biaya masuk, pengunjung yang berasal dari Sumatera Barat hanya diminta 10-20 ribu rupiah. Sementara itu, jika tidak bisa berbahasa Minang dan berasal dari luar kota, biayanya bisa naik. Pasalnya, objek wisata ini belum memiliki loket resmi yang dikelola Dinas Pariwisata.
Di sini pengunjung bisa menikmati pemandangan air mengalir membentuk tangga. Bahkan bisa berjalan di atasnya. Saking uniknya, ada pula yang menyebutnya sebagai mini waterfall.
Dari kejauhan, pengunjung juga akan melihat salah satu bukit unik dari sekian banyak bukit yang memagari danau ini. Bukik Bulek atau Bukit Bulat namanya. Sesuai dengan namanya, bukit ini memang terlihat seperti telur bulat.
Di ujung jembatan, pengunjung bisa menikmati lapak-lapak kuliner warga setempat. Mereka menjual mie instan, kopi, teh, minuman botol, atau jajanan kerupuk dengan bihun yang disirami bumbu sate di atasnya.
Foto: flickr/ian_piliang
Usai menikmati kuliner, pengunjung bisa menyewa rakit, yakni perahu yang terbuat dari bambu dan tidak memiliki pegangan di sampingnya. Jadi, harus benar-benar menjaga keseimbangan. Hanya dengan membayar 5 ribu rupiah per kepala, pengunjung bisa seru-seruan bareng orang terdekat sambil bermain rakit.
Nah, untuk yang ingin piknik, objek wisata ini bisa menjadi pilihan. Suasananya memang sangat alami dengan perbukitan hijau di sekelilingnya. Hal tersebut akan membuat acara piknik menjadi memorable, apalagi untuk pengunjung dari luar daerah.
Tak jauh dari ujung jembatan, ada pula wisata hutan pinus yang diberi nama Wakanda. Di sana, pengunjung bisa berfoto atau sekedar bermain ayunan di antara pinus yang menjulang tinggi.
Di sekitar objek wisata ini belum tersedia penginapan. Namun, pengunjung tidak usah khawatir karena bisa menginap di Tampuo Cottage yang berada di Kampuang Lubuak Limpato, Nagari Tarantang yang berjarak sekitar 4 km dari objek wisata. Kamar di sini ditawarkan dari harga 350 ribu. Pengunjung bisa memesan lewat aplikasi pemesanan tiket online atau melalui Instagram resmi Tampu Cottage dengan username @tampuo_cottage.
Untuk pengunjung yang ingin ke Kapalo Banda tapi masih kebingungan untuk menemukan lokasinya, bisa menghubungi akun resmi objek wisata tersebut dengan username @kapalobanda_taram di Instagram.
Terbaru
Menikmati Nasi Jagung Enak dan Murah di Lamongan
Food & Travel 04 November 2020Warung Mak Par, Dicintai Kalangan Mahasiswa di Malang
Food & Travel 04 November 2020De Kampoeng Rembang, Objek Wisata Edukasi dan Rekreasi
Food & Travel 04 November 2020Hutan Pinus Manikliyu yang Belum Banyak Terjamah
Food & Travel 04 November 2020Pantai Padang nan Indah di Pusat Kota
Food & Travel 04 November 2020Pemandangan Pantai Dari Atas Bukit Pilar Matras
Food & Travel 04 November 2020Makan Rendang Sambil Memandang Jam Gadang
Food & Travel 03 November 2020
Berita Video
Popular Tags
Trending
Berburu Mainan di Jakarta Toys & Comics Fair 2020
News 29 Februari 2020Youtuber Masak Jenglot Goreng Tepung, Apa Rasanya?
News 19 November 2019Wali Kota Dikritik, Datang ke Acara Publik Cuma Pakai Foto
News 13 Oktober 2019649 Orang Diamankan Polisi Usai Demo DPR
News 01 Oktober 2019Seperti Apa sih Fasilitas Hotel Untuk Isolasi
News 28 April 2020Pesona Bukit Bintang Tiga Rasa di Lombok
Food & Travel 12 Oktober 2019Nasi Bakar Isi Kepompong Ulat Jati
Food & Travel 04 Oktober 2019Habis Demo Terbitlah Sampah
News 01 Oktober 2019