
Sumber gambar: Antara
Polri menyatakan hingga kini total orang yang ditangkap terkait aksi demo terhadap DPR kemarin (30/9/2019) jumlahnya mencapai 649 orang. Semuanya diamankan di Polda Metro Jaya dan di sejumlah Polres Metro Jakarta.
Secara rinci, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa Polres Metro Jakarta menangkap sekitar 380 pengunjuk rasa, Polisi Resor Jakarta Utara menangkap 36 orang, Polisi Resor Jakarta Pusat menangkap 63 orang, dan Polisi Resor Jakarta Barat menangkap 170 orang.
“Kami masih melakukan insterogasi terhadap mereka,” kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober.
Jika proses penyelidikan sudah selesai, kata Dedi, polisi baru bisa meningkatkan status hukum mereka. Polisi pun mempertimbangkan kecukupan alat bukti dalam meningkatkan status seseorang.
Di waktu yang sama, Dedi juga mengungkapkan bahwa ada 209 orang yang diduga sebagai perusuh dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Sementara itu, 41 orang anggota kepolisian juga mengalami luka dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.

Sumber gambar: Antara/Reno Esnir
“Jumlah korban anggota polri yang mengalami luka 41 orang, perusuh 209 orang. Semua masih dalam luka-luka ringan, masih dalam proses penanganan medis oleh beberapa rumah sakit. Ada di RS Polri, RS AL, Pelni, RSPP, Bidokkes, kemudian RS Bakti Mulya, juga klinik DPR MPR,” katanya.
Dedi menjelaskan bahwa perusuh itu menyerang anggota Brimob menggunakan batu. Mereka juga merusak semua fasilitas publik yang berada di sekitaran lokasi kericuhan menggunakan bom molotov. Semua 'bekal' itu, sudah disiapkan sebelum terjadinya aksi.
Dedi menegaskan kembali bahwa pola unjuk rasa yang berujung ricuh itu mirip dengan yang terjadi pada 21-22 Mei silam.
“Protes itu tidak murni dipentaskan oleh mahasiswa. Massa menyerang petugas keamanan dan membakar fasilitas umum,” ungkap Dedi.
Protes besar-besaran terhadap UU KPK yang baru disahkan, RUU KUHP, dan RUU bermasalah lainnya pada hari Senin, 30 September di sekitar Gedung DPR-MPR berubah menjadi kekacauan mulai malam hari hingga Selasa pagi, 1 Oktober.
Polri menyatakan hingga kini total orang yang ditangkap terkait aksi demo terhadap DPR kemarin (30/9/2019) jumlahnya mencapai 649 orang. Semuanya diamankan di Polda Metro Jaya dan di sejumlah Polres Metro Jakarta.
Secara rinci, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa Polres Metro Jakarta menangkap sekitar 380 pengunjuk rasa, Polisi Resor Jakarta Utara menangkap 36 orang, Polisi Resor Jakarta Pusat menangkap 63 orang, dan Polisi Resor Jakarta Barat menangkap 170 orang.
“Kami masih melakukan insterogasi terhadap mereka,” kata Dedi di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Oktober.
Jika proses penyelidikan sudah selesai, kata Dedi, polisi baru bisa meningkatkan status hukum mereka. Polisi pun mempertimbangkan kecukupan alat bukti dalam meningkatkan status seseorang.
Di waktu yang sama, Dedi juga mengungkapkan bahwa ada 209 orang yang diduga sebagai perusuh dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Sementara itu, 41 orang anggota kepolisian juga mengalami luka dan hingga kini masih dirawat di rumah sakit.

Sumber gambar: Antara/Reno Esnir
“Jumlah korban anggota polri yang mengalami luka 41 orang, perusuh 209 orang. Semua masih dalam luka-luka ringan, masih dalam proses penanganan medis oleh beberapa rumah sakit. Ada di RS Polri, RS AL, Pelni, RSPP, Bidokkes, kemudian RS Bakti Mulya, juga klinik DPR MPR,” katanya.
Dedi menjelaskan bahwa perusuh itu menyerang anggota Brimob menggunakan batu. Mereka juga merusak semua fasilitas publik yang berada di sekitaran lokasi kericuhan menggunakan bom molotov. Semua 'bekal' itu, sudah disiapkan sebelum terjadinya aksi.
Dedi menegaskan kembali bahwa pola unjuk rasa yang berujung ricuh itu mirip dengan yang terjadi pada 21-22 Mei silam.
“Protes itu tidak murni dipentaskan oleh mahasiswa. Massa menyerang petugas keamanan dan membakar fasilitas umum,” ungkap Dedi.
Protes besar-besaran terhadap UU KPK yang baru disahkan, RUU KUHP, dan RUU bermasalah lainnya pada hari Senin, 30 September di sekitar Gedung DPR-MPR berubah menjadi kekacauan mulai malam hari hingga Selasa pagi, 1 Oktober.
Artikel ini ditulis oleh Jihan
Berita Terkait
Polisi Hentikan Penyelidikan Kasus Penghancuran Buku Merah
News 25 Oktober 2019Ditanya Perpu KPK, Jokowi Hanya Diam Sembari Tersenyum
News 16 Oktober 2019LIPI Ikut Bersuara, Jokowi Harus Terbitkan Perppu KPK
News 03 Oktober 2019Habis Demo Terbitlah Sampah
News 01 Oktober 2019649 Orang Diamankan Polisi Usai Demo DPR
News 01 Oktober 2019
Terbaru
Menikmati Pesona Curug Pletuk
Food & Travel 27 September 2020Mencicipi Steak Sehat ala Cafe Al Ghiff Cirebon
Food & Travel 27 September 2020Megahnya Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia
Food & Travel 27 September 2020Masjid Cheng Ho, Hidden Treasure di Surabaya
Food & Travel 27 September 2020Panorama Hijau Bukit Kubu
Food & Travel 26 September 2020Lembah Hijau Rumbia, Kesejukan di Tanah Gersang Jeneponto
Food & Travel 26 September 2020Cantiknya Telaga Biru Otak Aik Tojang
Food & Travel 26 September 2020Hidangan Ndeso di Wedangan Kebon Koelon
Food & Travel 26 September 2020Suaka Elang Loji, Lahan Konservasi yang Menawan
Food & Travel 26 September 2020
Berita Video
Popular Tags
Trending
Berburu Mainan di Jakarta Toys & Comics Fair 2020
News 29 Februari 2020Youtuber Masak Jenglot Goreng Tepung, Apa Rasanya?
News 19 November 2019Wali Kota Dikritik, Datang ke Acara Publik Cuma Pakai Foto
News 13 Oktober 2019649 Orang Diamankan Polisi Usai Demo DPR
News 01 Oktober 2019Seperti Apa sih Fasilitas Hotel Untuk Isolasi
News 28 April 2020Pesona Bukit Bintang Tiga Rasa di Lombok
Food & Travel 12 Oktober 2019Nasi Bakar Isi Kepompong Ulat Jati
Food & Travel 04 Oktober 2019Habis Demo Terbitlah Sampah
News 01 Oktober 2019