Masjid Cheng Ho, Hidden Treasure di Surabaya

Food & Travel 27 September 2020

surabaya chengho masjid religi wisata

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina


Masjid Cheng Ho adalah masjid yang unik karena merupakan tempat beribadah umat muslim tapi memiliki bentuk dan ukiran-ukiran seperti klenteng. Masjid ini melambangkan sikap toleransi Laksamana Cheng Ho.

Sikapnya yang tidak rasis terhadap umat beragama diabadikan dengan berdirinya Masjid Cheng Ho yang tersebar di 11 wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah Surabaya.

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina

Sayangnya, letak Masjid Cheng Ho Surabaya sedikit masuk ke kawasan perkantoran dan bukan di jalan utama. Oleh karena itu, tidak semua masyarakat mengetahui keberadaannya.

Masjid ini dibangun pada tahun 2001. Didirikan oleh para sesepuh, pengurus beserta penasihat Pembina Imam Tauhid Islam (PITI), Pengurus Yayasan Masjid Cheng Ho Jawa Timur, beserta tokoh masyarakat Tionghoa Surabaya.

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina

Gedung masjid berkapasitas 200 orang ini memiliki banyak sekali filosofi. Salah satunya adalah luas bangunan 11 x 9 meter. Angka 11 memiliki kesamaan dengan lebar Ka’bah saat pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim As.

Sedangkan paduan warna merah, kuning, biru dan hijau diambil dari filosofi warna yang dipercaya kaum Tionghoa. Warna tersebut melambangkan kebahagiaan, kemasyhuran, harapan, dan kemakmuran.

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina

Jika berkunjung ke Surabaya, Teman Brisik bisa menyempatkan diri untuk salat di sini atau sekadar menikmati keunikan arsitekturnya. Meski tidak seluas Masjid Cheng Ho yang ada di Pasuruan atau kota lainnya, masjid ini tetap memiliki suasana damai yang sama.

Di samping bangunan masjid, terdapat patung dan relief berbentuk kapal dengan kolam kecil. Patung ini menceritakan tentang kapal Laksamana Cheng Ho untuk pelayaran ke Asia-Tenggara dalam melaksanakan tugas diplomasi dari Dinasti Ming serta menyebarkan agama Islam ke kawasan Asia.



Sikap yang patut diacungi jempol dari Laksamana Cheng Ho adalah kemampuannya memimpin lebih dari 20.000 awak kapal yang mayoritas beragama Budha dan Tao tanpa membuat perselisihan. Ia menghormati seluruh awak kapalnya, tanpa membedakan agama dan kepercayaan mereka.

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina

Masjid Cheng Ho Surabaya ini dibuka setiap saat. Di depan masjid terdapat lapangan luas yang berfungsi sebagai lapangan olahraga. Namun, saat bulan Ramadan, lapangan ini biasanya digunakan untuk menampung jamaah sholat tarawih. Di dalam area Masjid Cheng Ho Surabaya ini juga terdapat perkantoran dan tempat kursus bahasa Mandarin.

Masjid ini terletak di Jl. Gading No.2 Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya. Lokasinya sekitar 1 km di utara Balai Kota Surabaya atau sekitar 11 menit dari Jembatan Merah.

Foto: brisik.id/Arta Laras Angelina

Jika dari arah Tugu Pahlawan Surabaya, ambil jalan ke arah Jl. Pasar Besar Wetan dan lurus terus. Sebelum jembatan, belok kiri ke Jl. Sulung. Kemudian, belok kanan ke Jl. Semut Baru. Sekitar 480 meter, belok ke Jl. Pecindilan dan teruskan perjalanan ke Jl. Undaan Wetan - Jl. Ambengan - Jl Kamboja. Saat melihat Adi Husada Cancer Center, belok kanan. Di kiri jalan akan menemukan Masjid Cheng Ho yang dikelilingi area perkantoran.

Penginapan terdekat ada RedDoorz Genteng Surabaya 2 yang jaraknya hanya sekitar 2,9 km dari Masjid Cheng Ho. Tarifnya mulai dari Rp110.000 per malam dengan fasilitas wifi dan sarapan. Alamat lengkapnya di Jl. Achmad Jais No.5, Peneleh, Kec. Genteng. Untuk pemesanan, bisa melalui aplikasi RedDoorz atau aplikasi booking hotel lainnya.

Artikel ini ditulis oleh Arta Laras Angelina

surabaya chengho masjid religi wisata

Berita Terkait

Berita Video