Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Nasi jagung merupakan makanan pokok pada zaman dulu dan mudah ditemui di Lamongan. Karena jagung lebih mudah untuk ditanam dan cepat panen di musim kemarau. Hal ini menjadikan nasi jagung sebagai alternatif pilihan makanan pokok saat itu. Tapi saat ini nasi jagung tidak mudah ditemukan seperti dulu, mungkin hanya di beberapa daerah dan warung.
Nasi jagung sendiri merupakan perpaduan nasi putih dan jagung. Jagung yang digunakan adalah jagung yang sudah dihaluskan.
Jika Teman Brisik ingin merasakan seperti apa nasi jagung, di daerah Pantura tepatnya di bagian barat area Wisata Bahari Lamongan (WBL) ada Warung Nasi Jagung yang buka mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB. Meskipun hanya warung kecil, tapi pengunjung yang datang banyak sampai sampai harus antre.
Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Tidak ada staf yang melayani saat mengambil makanan, karena sifatnya prasmanan (ambil makanan sendiri) sesuai dengan porsinya. Untuk penghitungan harganya juga tidak dihitung berdasarkan jumlah nasi, ikan, sayur atau porsinya tapi dihitung berdasarkan piringnya. Satu piring cukup dengan harga Rp10.000, entah itu mau tambah nasi atau ikan lagi tidak masalah, bayarnya tetap segitu. Itulah yang membuat para pengunjung balik lagi dan ingin makan di sana.
Tidak heran, pengunjung yang berdatangan bukan hanya dari Lamongan saja tapi juga dari luar kota. Jika telat sedikit, nasi jagung dan ikannya langsung habis, jadi harus menunggu dikeluarkan lagi karena ramainya pengunjung.
Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Karena ini adalah warung sederhana, maka tempat duduknya juga didesain sederhana dengan kayu jati dan meja kayu. Ada juga lesehan dengan bambu-bambu atau dikenal dengan sebutan "bayang".
Sepeda motor dan mobil bisa diparkir di depan warung. Tempatnya bisa dibilang cukup luas, tapi jika terlalu ramai kendaraan bisa diparkir di samping Jalan Raya Paciran.
Kuliner ini cocok buat para pengunjung yang selesai berwisata di Wisata bahari Lamongan (WBL). Dengan harga yang begitu murahnya perut bisa kenyang sekenyang-kenyangnya.
Nasi jagung sendiri merupakan perpaduan nasi putih dan jagung. Jagung yang digunakan adalah jagung yang sudah dihaluskan.
Jika Teman Brisik ingin merasakan seperti apa nasi jagung, di daerah Pantura tepatnya di bagian barat area Wisata Bahari Lamongan (WBL) ada Warung Nasi Jagung yang buka mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB. Meskipun hanya warung kecil, tapi pengunjung yang datang banyak sampai sampai harus antre.
Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Warung ini menyajikan nasi jagung, aneka ikan laut, beberapa macam sayuran, dan sambal terasi sebagai pelengkap. Ikan laut yang disediakan ikan kuningan, ikan asin. Untuk sayur yang disediakan ada sayur lodeh, sayur asam, dan sayur sop. Meski menu yang disediakan sederhana, boleh dibilang makanan kampung, tapi rasanya sangat nikmat.
Proses memasaknya juga masih tradisional. Untuk menanak nasi masih menggunakan tungku kayu bakar. Jadi untuk rasa tidak diragukan lagi, pasti nasinya sedap seperti masakan orang zaman dulu.
Untuk menu minuman disediakan es teh, es cao, dan es garbis. Selain itu ada jajanan ringan seperti bermacam kerupuk, gorengan, dan buah-buahan. Harga minuman mulai dari Rp3.000.
Warung ini menyajikan nasi jagung, aneka ikan laut, beberapa macam sayuran, dan sambal terasi sebagai pelengkap. Ikan laut yang disediakan ikan kuningan, ikan asin. Untuk sayur yang disediakan ada sayur lodeh, sayur asam, dan sayur sop. Meski menu yang disediakan sederhana, boleh dibilang makanan kampung, tapi rasanya sangat nikmat.
Proses memasaknya juga masih tradisional. Untuk menanak nasi masih menggunakan tungku kayu bakar. Jadi untuk rasa tidak diragukan lagi, pasti nasinya sedap seperti masakan orang zaman dulu.
Untuk menu minuman disediakan es teh, es cao, dan es garbis. Selain itu ada jajanan ringan seperti bermacam kerupuk, gorengan, dan buah-buahan. Harga minuman mulai dari Rp3.000.
Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Tidak ada staf yang melayani saat mengambil makanan, karena sifatnya prasmanan (ambil makanan sendiri) sesuai dengan porsinya. Untuk penghitungan harganya juga tidak dihitung berdasarkan jumlah nasi, ikan, sayur atau porsinya tapi dihitung berdasarkan piringnya. Satu piring cukup dengan harga Rp10.000, entah itu mau tambah nasi atau ikan lagi tidak masalah, bayarnya tetap segitu. Itulah yang membuat para pengunjung balik lagi dan ingin makan di sana.
Tidak heran, pengunjung yang berdatangan bukan hanya dari Lamongan saja tapi juga dari luar kota. Jika telat sedikit, nasi jagung dan ikannya langsung habis, jadi harus menunggu dikeluarkan lagi karena ramainya pengunjung.
Foto: brisik.id/Ainul Bariroh
Karena ini adalah warung sederhana, maka tempat duduknya juga didesain sederhana dengan kayu jati dan meja kayu. Ada juga lesehan dengan bambu-bambu atau dikenal dengan sebutan "bayang".
Sepeda motor dan mobil bisa diparkir di depan warung. Tempatnya bisa dibilang cukup luas, tapi jika terlalu ramai kendaraan bisa diparkir di samping Jalan Raya Paciran.
Kuliner ini cocok buat para pengunjung yang selesai berwisata di Wisata bahari Lamongan (WBL). Dengan harga yang begitu murahnya perut bisa kenyang sekenyang-kenyangnya.
Artikel ini ditulis oleh Ainul Bariroh