Sungai Citarum dikenal sebagai salah satu sungai terkotor di dunia. Namun di tempat ini Anda tidak akan melihat air keruh berwarna coklat khas Citarum, melainkan air jernih sebagai habitat berbagai macam spesies ikan kecil serta pohon pinus yang menyejukan. Inilah Situ Cisanti atau lebih dikenal dengan sbutan Kilometer 0 Citarum.
Situ Cisanti berada di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Lokasinya tepat di bawah Kaki Gunung Wayang. Situ ini merupakan salah satu area pariwisata di Kabupaten Bandung yang keberadaannya sudah lebih dari 10 tahun.
Akses menuju tempat wisata ini terbilang sangat mudah dengan jalan yang sudah diaspal. Anda bisa menuju ke arah Ciparay lalu melanjutkan ke arah Kertasari. Jika menggunakan angkutan umun, bisa naik angkot jurusan Ciparay - Cibereum dan turun di Pasar Cibereum, Kertasari, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan jasa ojek sekitar 15 menit.
Foto: brisik.id
Situ Cisanti atau 0 Kilometer Citarum berada di dataran tinggi, sehingga hawa di sana cukup dingin dan segar. Tiket masuknya dikenakan biaya Rp15.000 per orang dan Rp.35.000 per motor, sementara untuk mobil ditambah biaya parkir seharga Rp10.000.
Mulai memasuki kawasan situ, Anda akan menemukan banyaknya pohon rindang yang seakan menyambut kedatangan sebelum menyaksikan pemandangan agung di depan sana. Sebelum mengintip keindahan situ dari dekat, Anda perlu menuruni anak tangga. Selesai menuruninya, langsung disuguhkan dengan jernihnya air Situ Cisanti berlatar Gunung Wayang yang begitu gagah. Saking jernihnya, terlihat dasar kolam diisi oleh ikan-ikan kecil berwarna merah, seolah memberi salam selamat datang kepada setiap pengunjung.
Anda bisa berkeliling situ seluas 5 hektar ini. Baru-baru ini, tersedia penyewaan perahu karet untuk menyusuri situ dengan membayar Rp10.000 per orang.
Foto: brisik.id
Tak hanya itu, dari sini juga bisa melihat mata air Citarum. Lokasinya di sebuah komplek yang dibedakan dan diberi pagar. Dari luar pagar, Anda bisa melihat air jernih berwarna kebiru-biruan. Gelembung udara yang ikut muncul menandakan adanya limpahan air keluar dari dasar kolam.
Di lokasi ini pula, Anda diwajibkan untuk melepaskan alas kaki. Pasalnya wilayah ini dianggap suci. Satu hal menarik lainnya, selain mata air, terdapat sebuah bangunan yang disebut-sebut sebagai tempat patilasan Dipatiukur, yakni salah satu pemimpin penyerang penjajahan Belanda di Batavia.
Setelah puas menelusuri indahnya Situ Cisanti, saatnya beristirahat di warung yang menyediakan gazebo serta toilet bersih. Warung ini menyediakan berbagai macam makanan dan minuman. Selain itu, disediakan mushola bagi pengunjung beragama muslim untuk beribadah.
Foto: brisik.id
Di dalam kawasan situ tidak diperbolehkan untuk dilakukan kegiatan camping. Untuk itu, jika ingin bermalam, bisa memilih sejumlah penginapan yang berada di sekitar Situ Cisanti. Jaraknya paling dekat sekitar 7 Km. Tak perlu khawatir, sepanjang perjalanan nanti akan disuguhkan dengan pemandangan berupa hamparan kebun teh yang asri. Tarif menginap per malam mulai dari Rp400 ribuan.
Direkomendasikan datang ke situ dari pagi sampai siang hari. Sebab menjelang sore biasanya kerap turun kabut sehingga cukup mengganggu pemandangan.