Kota Gresik dikaruniai banyak pesona alam. Selain terkenal sebagai kota industri dan destinasi religi, Gresik memiliki sebuah pulau indah selain Pulau Bawean, yakni Pulau Mengare. Seperti apa keindahannya?
Belum banyak yang tahu bahwa di sisi lain Gresik terdapat destinasi baru yang mampu membuat pengunjungnya merasakan berpetualang di benteng kuno bekas penjajahan Belanda. Yup, pengalaman tak biasa itu bisa Anda dapatkan di Benteng Lodewijk, Pulau Mengare Gresik.
Benteng Lodewijk adalah benteng peninggalan pemerintahan Hindia - Belanda yang dibangun pada tahun 1808 Masehi. Dulunya, benteng ini mampu menampung 800 prajurit dan dipersenjatai dengan 102 pucuk meriam. Benteng Lodewijk menjadi bukti kejayaan pemerintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels untuk menghalau tentara Inggris yang berusaha menguasai Tanah Jawa, khususnya Jawa Timur.
Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Karena letaknya yang berada di tengah laut, membuat benteng ini hanya menyisakan puing-puing saja. Meski begitu, Anda tetap bisa merasakan sensasi berwisata ke masa lalu sekaligus mengunjungi pantai di Pulau Mengare. Di dalam benteng masih banyak rerimbunan pohon dan semak belukar juga beberapa jejak bekas bangunan seperti sumur, gundukan tembok pintu masuk benteng di sisi selatan serta tembok fondasi yang melingkari bangunan benteng.
Pulau ini oleh pemda setempat diberi julukan “Exotic Mengare”. Secara administrasi terletak di Desa Watu Agung, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Untuk mencapai Pulau Mengare, bisa menempuh perjalanan darat atau laut. Jika memilih jalur darat, melewati jalanan kampung di Dusun Sisir Darat, Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, Gresik. Sekitar 150 meter dari jalan utama desa nantinya melintasi jalanan tambak yang sudah dibeton sepanjang 500 meter.
Foto: Instagram/@nnnaiim
Jalan tersebut hanya bisa dilintasi sepeda motor lantaran memiliki lebar 1,5 meter saja. Sampai di ujung jalan, selanjutnya menyeberangi Sungai Cemara yang lebarnya sekitar 18 meter menggunakan perahu tambang. Tarif per orang beserta sepeda motor hanya Rp2 ribu.
Setelah menyeberangi sungai, lalu melewati jalan yang kanan - kiri berupa tambak dan tanaman mangrove. Pemandangan indah serta suara kicauan burung membuat perjalanan terasa sangat berkesan. Jalanan ini berliku hingga sejauh 1,5 kilometer. Jangan khawatir tersesat, sudah banyak dipasang petunjuk arah.
Setelah terus mengikuti jalan, sampailah di ujung pematang tambak yang berbatasan langsung dengan garis pantai. Kendaraan bisa diparkir di sini dengan tarif Rp3 ribu. Dari tempat parkiran masih harus berjalan kaki sekitar 150 meter menuju lokasi benteng. Bisa melalui pintu barat maupun pintu timur.
Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Namun begitu, sangat disarankan untuk memilih jalur laut. Sebab, suasananya akan jauh berbeda dan lebih menyenangkan. Dengan menyewa perahu nelayan sebesar Rp150 ribu untuk pulang dan pergi, Anda bisa patungan bersama rombongan dan menikmati perjalanan di atas lautan. Lokasi pemberangkatan dimulai dari Dermaga Tanjungwidoro ke arah benteng dan sebaliknya.
Perahu yang ditumpangi akan menyusuri Sungai Cemara dengan pemandangan hutan mangrove. Setelah keluar dari mulut sungai, perahu akan bertemu dengan hamparan laut lepas. Dari sini terlihat gugusan Pulau Madura dan Pulau Bawean. Sangat indah!
Masuk ke Pulau Mengare perlu membayar Rp15 ribu per orang. Anda bisa bermain air di pantai di Mengare, menyaksikan sisa puing Benteng Lodewijk, serta menikmati suasana hutan yang masih sangat asri. Ada banyak kawanan monyet di dalam hutan. Tapi tak perlu khawatir karena hewan-hewan itu tidak berbahaya.
Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Di sini Anda dapat melakukan berbagai aktifitas wisata seperti susur sungai, laut, hutan mangrove hingga wisata heritage. Karena belum tersedia penginapan atau homestay, sehingga banyak pengunjung memilih bermalam dengan mendirikan camp. Rasanya mengunjungi Pulau Mengare tidak akan cukup jika hanya dilakukan dalam satu hari.
Tertarik untuk mengunjungi Benteng Lodewijk di Pantai Mengare Gresik? Yuk agendakan!