Foto: brisik.id/Arsy Shakila Dewi
Tidak ada yang tahu bagaimana proses ditemukannya kuliner bernama mie sop ini. Namun siapa peduli, jika rasa dari makanan ini mampu membuat lidah menari dan bergoyang menikmatinya.
Ada banyak konsep dan definisi dari mie sop sendiri. Beberapa mengatakan bahwa mie sop hanyalah campuran dari mie, kuah kaldu tanpa bakso, bawang goreng, dan suiran ayam. Beberapa yang lainnya beranggapan jika ada bakso di dalamnya juga tak masalah untuk menamai makanan tersebut, mie sop.
Tapi siapa sangka, bahwa mie sop kali ini juga memiliki definisi yang lain dari mie sop pada umumnya.
Berlokasi di Jalan Hang Tuah No.17 Madras Hulu, Medan, Warung Mie Sop H. Siran dapat dicapai dengan rute dari Jalan Pandu lurus ke Jalan Letjen Suprapto kemudian belok kanan ke Jalan Uskup Agung. Setelah itu belok kiri ke Jalan Hang Kesturi, kemudian lurus sejauh kurang lebih 250 m sampai bertemu pertigaan jalan. Dari seberang depan sudah terlihat parkiran motor dan mobil berjejer, tepat berada di sebelah Warung Kudeta.
Foto: brisik.id/Arsy Shakila Dewi
Mie Sop H. Siran dikenal juga dengan nama Mie Sop Methodist. Alasan mengapa dinamakan Mie Sop Methodist karena dulu sebelum pindah ke Jalan Hang Tuah, mie sop ini terletak di belakang Gedung Keuangan Negara dan tepat di sebelah Sekolah Methodist. Dikarenakan ada pembangunan, mereka pun pindah ke tempat baru.
Lokasi warung berada di pinggir jalan dalam satu gang. Tempatnya juga dikelilingi pohon rindang sehingga menambah nuansa sejuk saat bersantap di tempat. Semilir angin yang berhembus bikin tak kepanasan.
Memiliki konsep dan definisi berbeda dari mie sop pada umumnya, Mie Sop H. Siran benar-benar triple double kill. Mie sop racikannya terdiri dari limpahan daging sapi beserta paru, empal, sampai kulit. Semua bahan dicampur dengan kaldu kuah yang mengeluarkan aroma semerbak, ditaburi daun bawang goreng, serta tak lupa potongan daun sop. Limpahan daun bawangnya meninggalkan jejak hingga di ruas-ruas mangkuk.
Belum sampai di situ, tak ketinggalan 4 buah bakso sapi dan taoge sebagai topping. Jangan berpikiran jika sedang makan semangkuk daging lantaran limpahan dagingnya bakal menutupi mie. Dijamin nagih!
Foto: brisik.id/Arsy Shakila Dewi
Mie Sop H. Siran hanya menyediakan menu mie sop saja. Tak perlu risau jika tidak menyukai salah satu bahan di dalam mie sop, tinggal pesan kepada pelayan sesuai selera.
Untuk cemilan, tersedia aneka macam sate seperti kerang, telur puyuh, serta gorengan risol. Sedangkan minuman pelepas dahaga tersedia teh manis, teh botol, dan es tebu dengan harga Rp5.000 per gelas. Semangkuk porsi mie sop dibanderol dengan harga Rp30.000 dan dijamin bisa bikin kenyang seharian.
Mie Sop H. Siran telah beroperasi selama 40 tahun. Untuk jam operasional, buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB sampai 17.00 WIB. Mie sop ini tidak membuka cabang dimanapun.
Mie Sop H. Siran selalu ramai, tak henti-hentinya pelanggan datang silih berganti. Pemiliknya mengatakan dalam sehari mereka dapat menjual kurang lebih sebanyak 100 porsi mangkuk. Luar biasa bukan?
Jadi, tertarik merasakan limpahan daging bercampur mie dengan kuah kaldu wangi semerbak?
Ada banyak konsep dan definisi dari mie sop sendiri. Beberapa mengatakan bahwa mie sop hanyalah campuran dari mie, kuah kaldu tanpa bakso, bawang goreng, dan suiran ayam. Beberapa yang lainnya beranggapan jika ada bakso di dalamnya juga tak masalah untuk menamai makanan tersebut, mie sop.
Tapi siapa sangka, bahwa mie sop kali ini juga memiliki definisi yang lain dari mie sop pada umumnya.
Berlokasi di Jalan Hang Tuah No.17 Madras Hulu, Medan, Warung Mie Sop H. Siran dapat dicapai dengan rute dari Jalan Pandu lurus ke Jalan Letjen Suprapto kemudian belok kanan ke Jalan Uskup Agung. Setelah itu belok kiri ke Jalan Hang Kesturi, kemudian lurus sejauh kurang lebih 250 m sampai bertemu pertigaan jalan. Dari seberang depan sudah terlihat parkiran motor dan mobil berjejer, tepat berada di sebelah Warung Kudeta.
Foto: brisik.id/Arsy Shakila Dewi
Mie Sop H. Siran dikenal juga dengan nama Mie Sop Methodist. Alasan mengapa dinamakan Mie Sop Methodist karena dulu sebelum pindah ke Jalan Hang Tuah, mie sop ini terletak di belakang Gedung Keuangan Negara dan tepat di sebelah Sekolah Methodist. Dikarenakan ada pembangunan, mereka pun pindah ke tempat baru.
Lokasi warung berada di pinggir jalan dalam satu gang. Tempatnya juga dikelilingi pohon rindang sehingga menambah nuansa sejuk saat bersantap di tempat. Semilir angin yang berhembus bikin tak kepanasan.
Memiliki konsep dan definisi berbeda dari mie sop pada umumnya, Mie Sop H. Siran benar-benar triple double kill. Mie sop racikannya terdiri dari limpahan daging sapi beserta paru, empal, sampai kulit. Semua bahan dicampur dengan kaldu kuah yang mengeluarkan aroma semerbak, ditaburi daun bawang goreng, serta tak lupa potongan daun sop. Limpahan daun bawangnya meninggalkan jejak hingga di ruas-ruas mangkuk.
Belum sampai di situ, tak ketinggalan 4 buah bakso sapi dan taoge sebagai topping. Jangan berpikiran jika sedang makan semangkuk daging lantaran limpahan dagingnya bakal menutupi mie. Dijamin nagih!
Foto: brisik.id/Arsy Shakila Dewi
Mie Sop H. Siran hanya menyediakan menu mie sop saja. Tak perlu risau jika tidak menyukai salah satu bahan di dalam mie sop, tinggal pesan kepada pelayan sesuai selera.
Untuk cemilan, tersedia aneka macam sate seperti kerang, telur puyuh, serta gorengan risol. Sedangkan minuman pelepas dahaga tersedia teh manis, teh botol, dan es tebu dengan harga Rp5.000 per gelas. Semangkuk porsi mie sop dibanderol dengan harga Rp30.000 dan dijamin bisa bikin kenyang seharian.
Mie Sop H. Siran telah beroperasi selama 40 tahun. Untuk jam operasional, buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB sampai 17.00 WIB. Mie sop ini tidak membuka cabang dimanapun.
Mie Sop H. Siran selalu ramai, tak henti-hentinya pelanggan datang silih berganti. Pemiliknya mengatakan dalam sehari mereka dapat menjual kurang lebih sebanyak 100 porsi mangkuk. Luar biasa bukan?
Jadi, tertarik merasakan limpahan daging bercampur mie dengan kuah kaldu wangi semerbak?
Artikel ini ditulis oleh ASD