Foto: brisik.id/Teguh Iman Perdana
Selama ini, sebutan negeri di atas awan selalu terikat dengan kawasan Dieng, Jawa Tengah. Namun Puncak Pager Batu juga berhak mengusung sebutan itu. Beralamat di Dusun Pagerbatu, Desa Batulawang, Kota Banjar, Jawa Barat, puncak yang terletak 8 kilometer dari pusat kota ini selalu ramai didatangi oleh milenial yang haus akan spot foto yang keren dan instagramable.
Puncak Pager Batu sendiri berada di ketinggian 240 meter di atas permukaan laut sehingga pemandangan yang diberikan akan benar-benar memanjakan mata setiap orang yang mengunjunginya. Selain itu, letaknya yang berada sedikit jauh dari pusat kota serta masih banyak pohon yang mengitarinya, membuat udara terasa masih bersih dan segar.
Foto: brisik.id/Teguh Iman Perdana
Untuk mencapai Puncak Pager Batu, Teman Brisik dapat menggunakan transportasi umum atau pribadi. Apabila menggunakan transportasi umum berupa angkot, pilih angkot warna putih dan berhenti di pertigaan Citangkolo, tepat ojek pangkalan berada. Setelah itu, Teman Brisik naik ojek pangkalan menuju Puncak indah ini dengan rentang waktu 10-20 menit dan ongkos sebesar Rp10.000 - 20.000.
Namun, apabila Teman Brisik menggunakan kendaraan pribadi berupa motor atau mobil dan berasal dari daerah Jawa Tengah, maka Teman Brisik hanya perlu berbelok ke kiri tepat di pertigaan Pasir Kunyit dan mengikuti Jalan Banjar-Langensari sekitar 6 km, dan berbelok ke kiri tepat di pertigaan Citangkolo. Setelah itu lurus sekitar 4 Km.
Teman Brisik yang berasal dari daerah luar Banjar lain seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya ataupun Ciamis, dari pusat kota/Alun-Alun Banjar, hanya perlu menuju Jalan Banjar-Langensari sejauh 4 km, dan berbelok ke kanan tepat di pertigaan Citangkolo.
Kondisi jalan yang mulus untuk mencapai Puncak Pager Batu menjadi nilai tambah lebih. Meskipun saat akan mencapainya, sekitar 100 meter pengunjung harus melewati jalan tanah dan sedikit berbatu. Namun terlepas dari itu, kontur bukit juga menjadikan perjalanan Teman Brisik untuk mencapai tempat ini akan lebih indah pemandangannya.
Foto: brisik.id/Teguh Iman Perdana
Setibanya di puncak, rasa lelah perjalanan akan terobati dengan keindahan yang ditampilkan. Jika Teman Brisik melihat ke arah timur, maka akan terlihat jelas hamparan sawah yang amat hijau dan lanskap pegunungan yang memanjakan mata.
Bahkan, ketika cuaca cerah dan telah sedikit sore, Teman Brisik dapat berfoto dengan latar belakang langit senja yang berwarna jingga. Selain itu, apabila Teman Brisik datangnya pada pagi hari, maka pemandangan yang tersaji akan lebih indah karena embun terkadang masih menyelimuti puncak ini.
Agar dapat menjelajahi puncak yang memiliki luas sekitar 1 hektar ini, pengunjung tidak dipungut biaya kecuali untuk parkir motor atau mobil sebesar Rp2.000. Selain itu, ada baiknya pengunjung membawa makanan sendiri dari rumah. Meskipun terdapat warung kopi dan makanan ringan di puncak, warung tersebut acap kali tutup.
Kalau mau beli di sana, di bawah Puncak Pager Batu terdapat usaha makanan lokal seperti Rumah Makan Teh Nene dengan pepes ayam atau pepes ikan sebagai andalannya atau juga Warung Seblak Cemal Cemil dengan ragam sajian seperti seblak kwetiaw, kerupuk, hingga tetelan.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Puncak Pager Batu. Teman Brisik bisa botram (makan bersama-sama dengan membawa lauk dari rumah) karena terdapat saung (bangunan yang dibuat dari bambu) untuk makan serta berteduh, selfie, atau sekadar menikmati pemandangan ditemani secangkir kopi hangat.
Apabila telah terlalu lelah, pengunjung Puncak Pager Batu pun bisa menginap di Hotel Family. Hotel ini berada di Jalan Letjen Suwarto, Hegarsari, Kecamatan Banjar. Hotel yang berjarak tidak lebih dari 8 km ini menawarkan tarif dari Rp100.000 - 150.000.
Rute yang harus Teman Brisik lewati untuk menuju ke Hotel Family dari Puncak Pager Batu, di pertigaan Citangkolo berbelok ke kiri menuju arah pusat kota. Setelah itu, lurus sejauh 5 Km dan tepat ketika menemui lampu lalu lintas, belok sedikit ke kanan. Dari situ, Hotel Family akan terlihat dengan bangunan khasnya yang berwarna hijau serta oranye.
Puncak Pager Batu sendiri berada di ketinggian 240 meter di atas permukaan laut sehingga pemandangan yang diberikan akan benar-benar memanjakan mata setiap orang yang mengunjunginya. Selain itu, letaknya yang berada sedikit jauh dari pusat kota serta masih banyak pohon yang mengitarinya, membuat udara terasa masih bersih dan segar.
Foto: brisik.id/Teguh Iman Perdana
Untuk mencapai Puncak Pager Batu, Teman Brisik dapat menggunakan transportasi umum atau pribadi. Apabila menggunakan transportasi umum berupa angkot, pilih angkot warna putih dan berhenti di pertigaan Citangkolo, tepat ojek pangkalan berada. Setelah itu, Teman Brisik naik ojek pangkalan menuju Puncak indah ini dengan rentang waktu 10-20 menit dan ongkos sebesar Rp10.000 - 20.000.
Namun, apabila Teman Brisik menggunakan kendaraan pribadi berupa motor atau mobil dan berasal dari daerah Jawa Tengah, maka Teman Brisik hanya perlu berbelok ke kiri tepat di pertigaan Pasir Kunyit dan mengikuti Jalan Banjar-Langensari sekitar 6 km, dan berbelok ke kiri tepat di pertigaan Citangkolo. Setelah itu lurus sekitar 4 Km.
Teman Brisik yang berasal dari daerah luar Banjar lain seperti Bandung, Garut, Tasikmalaya ataupun Ciamis, dari pusat kota/Alun-Alun Banjar, hanya perlu menuju Jalan Banjar-Langensari sejauh 4 km, dan berbelok ke kanan tepat di pertigaan Citangkolo.
Kondisi jalan yang mulus untuk mencapai Puncak Pager Batu menjadi nilai tambah lebih. Meskipun saat akan mencapainya, sekitar 100 meter pengunjung harus melewati jalan tanah dan sedikit berbatu. Namun terlepas dari itu, kontur bukit juga menjadikan perjalanan Teman Brisik untuk mencapai tempat ini akan lebih indah pemandangannya.
Foto: brisik.id/Teguh Iman Perdana
Setibanya di puncak, rasa lelah perjalanan akan terobati dengan keindahan yang ditampilkan. Jika Teman Brisik melihat ke arah timur, maka akan terlihat jelas hamparan sawah yang amat hijau dan lanskap pegunungan yang memanjakan mata.
Bahkan, ketika cuaca cerah dan telah sedikit sore, Teman Brisik dapat berfoto dengan latar belakang langit senja yang berwarna jingga. Selain itu, apabila Teman Brisik datangnya pada pagi hari, maka pemandangan yang tersaji akan lebih indah karena embun terkadang masih menyelimuti puncak ini.
Agar dapat menjelajahi puncak yang memiliki luas sekitar 1 hektar ini, pengunjung tidak dipungut biaya kecuali untuk parkir motor atau mobil sebesar Rp2.000. Selain itu, ada baiknya pengunjung membawa makanan sendiri dari rumah. Meskipun terdapat warung kopi dan makanan ringan di puncak, warung tersebut acap kali tutup.
Kalau mau beli di sana, di bawah Puncak Pager Batu terdapat usaha makanan lokal seperti Rumah Makan Teh Nene dengan pepes ayam atau pepes ikan sebagai andalannya atau juga Warung Seblak Cemal Cemil dengan ragam sajian seperti seblak kwetiaw, kerupuk, hingga tetelan.
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan di Puncak Pager Batu. Teman Brisik bisa botram (makan bersama-sama dengan membawa lauk dari rumah) karena terdapat saung (bangunan yang dibuat dari bambu) untuk makan serta berteduh, selfie, atau sekadar menikmati pemandangan ditemani secangkir kopi hangat.
Apabila telah terlalu lelah, pengunjung Puncak Pager Batu pun bisa menginap di Hotel Family. Hotel ini berada di Jalan Letjen Suwarto, Hegarsari, Kecamatan Banjar. Hotel yang berjarak tidak lebih dari 8 km ini menawarkan tarif dari Rp100.000 - 150.000.
Rute yang harus Teman Brisik lewati untuk menuju ke Hotel Family dari Puncak Pager Batu, di pertigaan Citangkolo berbelok ke kiri menuju arah pusat kota. Setelah itu, lurus sejauh 5 Km dan tepat ketika menemui lampu lalu lintas, belok sedikit ke kanan. Dari situ, Hotel Family akan terlihat dengan bangunan khasnya yang berwarna hijau serta oranye.
Artikel ini ditulis oleh Teguh Iman Perdana