Rasa Pecel yang Melegenda Memang Istimewa
Food & Travel 27 Januari 2021pecel kuliner malang kuliner malang kuliner legendaris pecel kawi
Foto: Brisik.id/Akhmad Idris
Membicarakan dunia makanan adalah membahas mengenai hal yang tidak memiliki batasan, sebab selalu mengalami perkembangan tiap zamannya. Dahulu olahan ketela hanya sebatas gorengan, rebusan, atau keripik-keripikan. Kini, olahan ketela bisa bermutasi menjadi olahan sambal hingga bakpau. Oleh sebab itu, olahan tradisional secara perlahan akan digeser oleh olahan modern. Hanya ada satu cara untuk membuat olahan klasik tetap menarik, yakni menjaga cita rasa yang tidak akan pernah mampu disaingi oleh olahan kekinian.
Satu di antara makanan zaman dulu yang tetap mempertahankan cita rasanya adalah Pecel Kawi Hj. Musilah. Pecel ini berlokasi di Jalan Kawi Atas nomor 43B, Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Istimewanya lagi, warung pecel ini sudah buka sejak pukul 06.00 WIB dan tutup pada pukul 19.00 WIB. Karena jam bukanya sejak pagi, maka pengunjung dapat memilih menu Pecel Kawi sebagai menu sarapan.
Foto : Brisik.id/Akhmad Idris
Rasa yang Tiada Dua
Pecel Kawi Hj. Musilah tiap harinya selalu ramai dikunjungi pelanggan, bahkan ada yang rela mengantre di depan warung demi menikmati kelezatan pecel ini. Sewaktu penulis mengunjungi pecel ini, ditemui tiga orang bule yang juga dengan khidmat melahap nasi dengan bumbu kacang tersebut.
Foto : Brisik.id/Akhmad Idris
Satu hal yang membuat pecel ini tetap diminati adalah pemertahanan cita rasa pecel yang terus dijaga sejak tahun 1975 yang berarti sudah 46 tahun pecel ini melayani pelanggannya dengan setia. Sebuah usia yang sudah cukup matang untuk menunjukkan eksistensinya di dunia kuliner. Bumbu pecel yang merupakan ramuan dari Hj. Musilah memang terasa halus di mulut, rasa pedasnya pas, dan ada aroma rempah yang khas sebagai cita rasa khas yang membuatnya berbeda dengan pecel-pecel lainnya.
Foto : Brisik.id/Akhmad Idris
Selain rasa, penataan ruang yang bersih dan nyaman menjadi nilai tambah dari Pecel Kawi Hj. Musilah. Pencahayaan lampu dengan warna oranye membuat kesan klasik dan artistiknya tetap terasa. Ditambah lagi, lauk untuk pelengkap nasi pecel ditata dengan rapi di atas piring yang dimasukkan ke dalam etalase bening.
Dari luar warung, desain seperti sudah cukup menggoda para wisatawan yang sedang mencari rumah makan. Tak heran jika warung ini sering kali didatangi artis-artis papan atas, seperti Ruben Onsu, Sarwendah, hingga Andhika Pratama. Momen kunjungan spesial ini diabadikan oleh pengelola warung di dinding warung yang dijajar dengan rapi.
Foto : Brisik.id/Akhmad Idris
Beberapa pilihan lauk yang tersedia meliputi ayam, tahu, mendol, perkedel, bakwan, empal, ampela ati, dan telur yang dibanderol mulai dari harga Rp 2.000 hingga Rp 18.000. Untuk nasi pecelnya sendiri (tanpa lauk) dibanderol dengan harga Rp 12.000.
Tak hanya nasi pecel, juga ada varian lain seperti nasi campur, nasi lodeh, nasi super sedap, nasi soto, nasi rawon, hingga lontong sayur. Namun, memang kurang Afdhol jika ke pecel kawi, tetapi tidak mencoba menu pecelnya.
Sementara untuk varian minumannya juga bervariasi, yakni teh, jeruk, cappuccino, es campur, es timun, susu, degan, soda gembira, es lawak, kunyit asam, dan beberapa menu jus buah. Harga minuman berkisar Rp 5.000 hingga Rp 15.000.
Foto : Brisik.id/Akhmad Idris
Bagi pengunjung yang tetap ingin merasakan pecel legendaris ini ketika berada di rumah, pengunjung bisa membeli bumbu pecelnya di sini dengan harga Rp 40.000 dan Rp 80.000 (sesuai ukuran) dengan variasi rasa pedas, sedang, dan tidak pedas.
Akses parkir dipermudah dengan keberadaan tukang parkir, meskipun lahan parkir lumayan sempit. Sedikit saran kepada pengunjung baru, dianjurkan untuk memesan minuman terlebih dahulu karena pembuatan minuman biasanya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.
Artikel ini ditulis oleh Akhmad Idris
pecel kuliner malang kuliner malang kuliner legendaris pecel kawi