Museum Kehutanan Nasional Manggala Wanabakti
Food & Travel 25 Januari 2021museum jakarta edukasi kehutanan museum kehutanan manggala wanabakti
Foto: brisik.id/Maulinia
Perpustakaan dan Museum Ir. Djamaludin Soerjohadikusumo atau yang lebih dikenal sebagai Museum Kehutanan Nasional Manggala Wanabakti, merupakan pusat informasi kehutanan yang berada di kompleks Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH). Diresmikan pada 1983 oleh Presiden Soeharto, museum ini memberikan informasi dan dokumentasi mengenai kehutanan Indonesia.
Bangunan ini memiliki luas 1.466 meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Lantai pertama memamerkan artefak kehutanan dan diorama. Sementara lantai kedua adalah ruang pameran foto dan organisasi Kementerian KLH.
Museum ini memiliki koleksi 893 artefak kehutanan. Adapun 529 di antaranya dipamerkan di dalam dan luar ruangan. Ruang pameran utama dibagi menjadi tujuh bagian berdasarkan bidang yaitu Ruang Pejuang Rimbawan, Sejarah Kehutanan, Alat-Alat Kehutanan, Taman Nasional, Diorama Hutan, Hasil Hutan Kayu, dan Hasil Hutan Non Kayu.
Foto: Maulinia
Di tempat ini ada koleksi kayu jati berusia lebih dari 340 tahun dan kayu kamper yang telah berubah menjadi fosil setelah 1,5 juta tahun. Diperkenalkan juga berbagai jenis kayu khas Indonesia seperti meranti, kamper, mahoni, ulin, dan lainnya. Terdapat penjelasan bagian-bagian kayu dan diorama habitat hewan berdasarkan jenis-jenis hutan.
Ada beberapa koleksi karena ukurannya yang besar sehingga disimpan di taman di samping pintu gedung utama. Adapun koleksi tersebut di antaranya adalah patung-patung seperti patung mantri hutan pada masa lalu, patung kereta pengangkut gelondong kayu yang ditarik enam ekor sapi, dan replika Monumen Pahlawan Pasukan Wanara 1948. Bahkan ada lokomotif asli dari zaman penjajahan Belanda yang dulu dipakai untuk mengangkut kayu pada masa koloni. Juga dipamerkan
Foto: Maulinia
Pada lantai 2 gedung ini, terdapat perpustakaan yang menyimpan koleksi literatur kehutanan. Koleksinya bisa dimanfaatkan oleh para peneliti dan mahasiswa yang memerlukan referensi teori kehutanan dan informasi hutan Indonesia.
Terdapat pula ruang auditorium yang dapat menampung hingga 1.600 orang. Auditorium ini bisa disewa oleh publik untuk pesta atau perjamuan.
Foto: Maulinia
Lokasi museum berada di Kompleks Kementerian Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti, Gelora, Tanahabang, Jakarta Pusat. Masih satu area dengan Gedung MPR/DPR. Bagi yang menggunakan Commuter Line, turun di Stasiun Palmerah, atau yang menggunakan TransJakarta turun di Halte Slipi Petamburan. Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Museum buka dari Senin - Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB. Tidak ada biaya yang dipungut untuk masuk ke dalam museum. Semua fasilitas disediakan secara cuma-cuma.
Untuk penginapan terdekat, cukup berkendara 5 menit, ada LeGreen Suite Senayan di Jalan Pam Lama No.2B Bend. Hilir, Jakarta Pusat. Sebuah hotel bintang 2 yang mengusung konsep minimalis dengan tarif inap per malam mulai dari Rp250.000.
Bangunan ini memiliki luas 1.466 meter persegi dan terdiri atas dua lantai. Lantai pertama memamerkan artefak kehutanan dan diorama. Sementara lantai kedua adalah ruang pameran foto dan organisasi Kementerian KLH.
Museum ini memiliki koleksi 893 artefak kehutanan. Adapun 529 di antaranya dipamerkan di dalam dan luar ruangan. Ruang pameran utama dibagi menjadi tujuh bagian berdasarkan bidang yaitu Ruang Pejuang Rimbawan, Sejarah Kehutanan, Alat-Alat Kehutanan, Taman Nasional, Diorama Hutan, Hasil Hutan Kayu, dan Hasil Hutan Non Kayu.
Foto: Maulinia
Di tempat ini ada koleksi kayu jati berusia lebih dari 340 tahun dan kayu kamper yang telah berubah menjadi fosil setelah 1,5 juta tahun. Diperkenalkan juga berbagai jenis kayu khas Indonesia seperti meranti, kamper, mahoni, ulin, dan lainnya. Terdapat penjelasan bagian-bagian kayu dan diorama habitat hewan berdasarkan jenis-jenis hutan.
Ada beberapa koleksi karena ukurannya yang besar sehingga disimpan di taman di samping pintu gedung utama. Adapun koleksi tersebut di antaranya adalah patung-patung seperti patung mantri hutan pada masa lalu, patung kereta pengangkut gelondong kayu yang ditarik enam ekor sapi, dan replika Monumen Pahlawan Pasukan Wanara 1948. Bahkan ada lokomotif asli dari zaman penjajahan Belanda yang dulu dipakai untuk mengangkut kayu pada masa koloni. Juga dipamerkan
Foto: Maulinia
Pada lantai 2 gedung ini, terdapat perpustakaan yang menyimpan koleksi literatur kehutanan. Koleksinya bisa dimanfaatkan oleh para peneliti dan mahasiswa yang memerlukan referensi teori kehutanan dan informasi hutan Indonesia.
Terdapat pula ruang auditorium yang dapat menampung hingga 1.600 orang. Auditorium ini bisa disewa oleh publik untuk pesta atau perjamuan.
Foto: Maulinia
Lokasi museum berada di Kompleks Kementerian Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti, Gelora, Tanahabang, Jakarta Pusat. Masih satu area dengan Gedung MPR/DPR. Bagi yang menggunakan Commuter Line, turun di Stasiun Palmerah, atau yang menggunakan TransJakarta turun di Halte Slipi Petamburan. Lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Museum buka dari Senin - Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB. Tidak ada biaya yang dipungut untuk masuk ke dalam museum. Semua fasilitas disediakan secara cuma-cuma.
Untuk penginapan terdekat, cukup berkendara 5 menit, ada LeGreen Suite Senayan di Jalan Pam Lama No.2B Bend. Hilir, Jakarta Pusat. Sebuah hotel bintang 2 yang mengusung konsep minimalis dengan tarif inap per malam mulai dari Rp250.000.
Artikel ini ditulis oleh Maulinia
museum jakarta edukasi kehutanan museum kehutanan manggala wanabakti