Di Sumatera Barat, banyak beredar makanan warisan nenek moyang yang hingga kini masih eksis. Salah satunya adalah rendang, olahan berbahan daging ini mungkin menjadi kuliner paling populer hingga mendunia.
Namun bukan itu saja, ada kudapan lain yang tak kalah unik dan menarik untuk dicicipi, namanya Lamang Tapai.
Lamang tapai menjadi hidangan legendaris yang hingga saat ini masih banyak digemari oleh masyarakat Sumatera Barat. Hidangan ini bahkan wajib hadir menjadi teman pendamping saat perayaan-perayaan besar, seperti saat hari raya lebaran, pesta pernikahan, dan acara formal lainnya.
Foto: brisik.id/Annisa Fitriana
Sejatinya, lamang tapai merupakan makanan khas dari Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Namun peredarannya sudah tersebar di banyak daerah dan sudah mengalami banyak penyesuaian rasa, termasuk Kota Padang.
Di Padang, masih banyak ditemukan pedagang yang menjajakan lamang tapai. Harga seporsi kudapan manis ini murah meriah, mulai dari Rp10.000 sampai Rp15.000 per porsi.
Sebelum hadir untuk dinikmati, lamang tapai terlebih dahulu melewati proses pembuatan yang cukup rumit. Kondisi ini sesuai dengan ciri khas kuliner Minangkabau yang terkenal dengan cara mengolahnya yang amat rumit dan panjang.
Foto: instagram/@yusrizal_jatar
Lamang atau lemang merupakan olahan dari beras ketan putih yang dimasak dengan campuran santan. Cara memasaknya tergolong unik, yaitu campuran beras ketan dan santan dimasukkan ke dalam ruas bambu. Di dalam bambu itu sebelumnya sudah dibalut dengan daun pisang untuk menciptakan aroma sedap serta menjaga adonan agar tidak lengket saat lamang sudah matang.
Setelah itu, bambu berisikan adonan lamang tersebut dibakar menggunakan bara api dengan posisi tegak. Teknik ini merupakan tradisi yang amat penting dan tetap dipertahankan. Pasalnya jika memasak lamang menggunakan alat berteknologi canggih, tidak akan mampu menghasilkan cita rasa dan aroma khas lamang.
Sementara itu, teman makan lamang adalah tapai. Tapai atau lebih dikenal tape merupakan hasil fermentasi dari beras ketan merah setelah dilumuri ragi. Pengolahan ketan merah ini melalui proses fermentasi selama beberapa hari tanpa dimasak. Tapai yang baik akan menghasilkan rasa manis legit dan sedikit asam.
Foto: brisik.id/Annisa Fitriana
Di Kota Padang sendiri, wisatawan dapat menjumpai penjual lamang tapai di pinggiran jalan sekitar kawasan lingkungan Mesjid Raya Sumbar, tepatnya di Jalan KH. Ahmad Dahlan. Lamang tapai biasanya dijadikan menu sarapan pagi bersama secangkir kopi atau teh.
Bahkan, di daerah lain, lamang biasa disantap bersama daging buah durian. Rasanya tak kalah enak dan gurih. Sedangkan tapai bisa dihidangkan dengan roti. Roti akan terasa semakin nikmat bila dicelupkan terlebih dahulu ke dalam kuah tapai, lalu disantap selagi hangat.
Nah buat Teman Brisik yang berencana melancong ke Sumatera Barat, jangan lupa mampir membeli lamang tapai. Rasanya dijamin enak, dan bisa dibawa pulang sebagai buah tangan.