Foto: Google maps/Candra Wibowo
Benteng Toboali ini merupakan sebuah bangunan bekas pertahanan pemerintah Kolonial Belanda pada zaman dulu yang di bangun pada tahun 1825 silam. Dulunya bangunan benteng dibangun oleh Pemerintah Belanda untuk melindungi Pusat dari Kabupaten Bangka Selatan yaitu Toboali untuk penguasaan pertambangan timah pada abad 16 silam dan juga mendirikan pelabuhan Bom pendek yang berada di Laut Nek Aji, posisinya di belakang Benteng Toboali.
Benteng dengan ukuran sekitar 54 x 32 m dengan bangunan yang tidak lagi utuh sepenuhnya. Bentukan dari dinding dan bagian atap sudah lama sekali rubuh. Pasca ditinggalkan pada ratusan tahun yang lalu kondisi bangunan sudah tidak terawat dan dibiarkan begitu saja sehingga bangunan ditumbuhi lumut. Namun sekarang sudah tertata rapi serta terawat dan menjadi tempat wisata masyarakat setempat bahkan para wisatawan luar yang datang ke Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Untuk ketinggian bangunan benteng bervariasi, ada yang tingginya 2 m dan bisa mencapai hingga 3 m.
Foto : Instagram.com/shifu_ahmaddeka
Lokasi Benteng Toboali ini berada di Kampung Tanjung Ketapang, Toboali, Kab. Bangka Selatan, Kep. Bangka Belitung. Untuk menuju ke lokasi dibutuhkan waktu 5 menit dari pusat Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Namun apabila teman Brisik dari Ibu Kota Pangkal Pinang membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan darat. Teman Brisik bisa menggunakan bus umum maupun kendaraan pribadi untuk sampai lokasi wisata Banteng Toboali.
Harga tarif akomodasi untuk menuju Toboali dari Kota Pangkal Pinang sekitar Rp 70.000 sampai Rp 80.000 menggunakan bus umum, dari titik keberangkatan di Terminal Grimaya, Kelurahan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang. Teman Brisik bisa ambil rute Pangkal Pinang - Koba - Toboali.
Harga tarif akomodasi untuk menuju Toboali dari Kota Pangkal Pinang sekitar Rp 70.000 sampai Rp 80.000 menggunakan bus umum, dari titik keberangkatan di Terminal Grimaya, Kelurahan Bukit Intan, Kota Pangkal Pinang. Teman Brisik bisa ambil rute Pangkal Pinang - Koba - Toboali.
Sesampai di lokasi Banteng, kalian tidak dipungut biaya untuk dapat masuk, hanya saja bagi yang membawa kendaraan akan dikenakan tarif parkir yaitu Rp 5.000/kendaraan.
Foto : Instagram.com/khalebwandering
Teman Brisik akan disambut langsung dengan tulisan berdiri gagah dengan warna orange bertuliskan ''Toboali'' di sebelah kiri dan pajangan roket tua di sebelah kanan, lalu kalian bisa mengikuti dan menelusuri anak tangga yang pendek sampai menuju halaman Banteng Toboali dan teman brisik bisa puas berfoto di sini.
Saat teman Brisik bertandang ke Benteng Toboali, tidak akan pernah berhenti untuk berswafoto potret di setiap sudut bangunan. Selain bangunan, terdapat sebuah akar dari pohon beringin besar yang menyelimuti bangunan yang akan menarik perhatian. Kehadiran pohon beringin besar menciptakan suasana yang bisa dibilang langka dan unik untuk wisata di sekitar di Kabupaten Bangka Selatan tersebut.
Foto : Instagram.com/karnovaltirta
Di sarankan untuk datang kesini pada pagi hari ataupun sore hari. Apabila datang pagi hari, teman Brisik akan merasakan suasana sejuk dan lambaian angin pantai. Kemudian pada saat sore hari teman Brisik bisa sambil menunggu matahari terbenam yang berada di belakang Banteng Toboali. Karena lokasi Banteng ini langsung menghadap ke pantai Laut Nek Aji, jadi teman Brisik bisa sambil berwisata pantai dan menikmati makanan warung kecil-kecil yang berada di bibir pantai, seperti es kelapa, cemilan otak-otak, pempek, bakso dan banyak lainnya. Tak perlu khawatir untuk tarif harga masih ramah dikantong teman Brisik.
Apabila teman Brisik lelah setelah seharian menikmati suasana Benteng Toboali dan pantai Laut Nek Aji, teman brisik dapat beristirahat di Hotel Grand Marina yang ada di Jalan Jenderal Sudirman No.44, Teladan, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Hotel ini berada di pusat Kabupaten yaitu Toboali yang berjarak sekitar 7 menit dari Benteng Toboali. Untuk tarif kamar mulai dari Rp 275.000 per malam.
Artikel ini ditulis oleh Rahayu Supratiwi