Foto: brisik.id/nofiarizkisitorus
Berjalan-jalan di Kabupaten Serdang Bedagai dan menikmati salah satu kepingan surga hasil keringat dan kerja keras dari penduduk setempat yaitu Pantai Mangrove. sebelum se-eksotis sekarang, ternyata pantai mangrove mempunyai cerita penuh cita dan perjuangan. berawal dari keterpurukkan masyarakat atas pantai mangrove yang dibabat habis untuk pembangunan, padahal pantai mangrove adalah sumber kehidupan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan.
Seperti yang di ketahui mangrove adalah hutan bakau yang fungsinya mencegah abrasi. ketiadaan mangrove membuat kehidupan warga setempat terancam, efek negatif dari abrasi laut hampir sampai ke pemukiman penduduk, beragam hasil laut seperti udang dan kepiting menurun drastis karena minimnya vegetasi.
Keadaan yang semakin memburuk, tidak membuat nelayan pantang menyerah, pada tahun 2005 beberapa orang nelayan berinisiatif menanam mangrove dengan semangat dan usaha sendiri. Tak ada usaha yang mengkhianati hasil, pengorbanan para nelayan berbuah manis. Atas kerja keras warga setempat, pantai mangrove menjadi salah satu kawasan wisata populer di Sumatera Utara.
Foto : brisik.id/nofiarizkisitorus
Pantai Mangrove Kampung Nipah tidak hanya menjadi wisata bahari yang biasa saja, pantai yang terkenal dengan pasir putihnya ini menawarkan berbagai macam wisata yang menarik untuk dicicipi selain bisa menikmati hidangan laut hasil dari tangkapan para nelayan yang di olah langsung oleh ibu-ibu, istri dari nelayan-nelayan tersebut. Di pantai ini kita bisa menambah ilmu pengetahuan mengenai hutan mangrove yang membentang sejauh lima kilometer dan yang paling seru kita bisa ikut mencari hasil laut seperti kepah putih, kerang dan udang secara langsung.
Pantai Mangrove berada di Desa Sei Nagalawan, Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Untuk mencapai lokasi pantai ini bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih dari 2 jam. Berangkat dari kota Medan langsung saja melaju ke arah Simpang Pantai Kelang kemudian masuk sejauh 8 km, maka setelah itu akan ada papan penunjuk jalan "pantai mangrove". Setelah 500 meter, pintu masuk pantai mangrove sudah dapat terlihat. Akses jalan yang sudah semakin mudah akan semakin mempersingkat perjalanan menuju pantai tersebut, jadi tidak usah khawatir.
Masuk ke kawasan wisata ini hanya mengeluarkan biaya retribusi sebesar Rp 10.000/orang. Lahan parkir yang luas juga menjadi salah satu alasan tempat ini recommended untuk rekreasi. pertama kali sampai kita akan disambut dengan angin sepoi-sepoi serta pepohonan rimbun yang menjadikan tempat ini semakin asri. jika melihat ke ujung pantai terlihat nelayan yang sibuk mencari tangkapan untuk dinikmati wisatawan ataupun dijual di tempat penjualan ikan.
Tidak perlu berlama-lama, langsung saja nikmati keindahan pantai mangrove dengan mengunjungi beberapa spot foto unik yang di bangun dari kayu-kayuan menambah kesan estetik dan tentu saja alami, ada juga jembatan dari bambu yang menghubungkan pintu masuk dengan pantai yang di samping kanan kirinya ditumbuhi mangrove, semakin memanjakan mata saja.
Foto : Brisik.id/nofiarizkisitorus
Tidak hanya spot foto unik, berbagai macam fasilitas juga tersedia seperti kantin, pondok yang langsung menghadap pantai, mangrove coffee shop, musholla, aula, dan area memancing. Fasilitasnya sangat terawat, bahkan jarang sekali terlihat sampah berserakan seperti pantai pada umumnya. Karena pada saat pagi hari warga setempat bergotong royong untuk membersihkan pantai. Memasuki jam makan siang jangan lupa untuk menikmati hidangan seafood dengan menu yang beraneka seperti ikan bakar dengan harga sekitar Rp 10.000/ons, kepiting segar dan udang sekitar Rp 8.000/ons serta aneka minuman es kelapa muda hanya Rp 10.000 saja, dan masih banyak lainnya, tentunya hidangan ini selain memanjakan lidah juga memanjakan kantong kita.
Puas menikmati hidangan kuliner, cobalah untuk menambah pengetahuan bagaimana menanam langsung bibit bakau dan bagaimana pengelolaan makanan dari bakau tersebut, tentunya nanti kita akan di pandu oleh warga setempat secara gratis.
Foto : Brisik.id/nofiarizkisitorus
Tidak puas hanya satu hari saja, Teman Brisik dapat menginap di homestay yang merupakan fasilitas plus dari pantai mangrove itu sendiri. Dengan tarif yang cukup murah yakni sekitar Rp 100.000/malam. Pantai mangrove buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB pagi.
Artikel ini ditulis oleh Nofia Rizki Sitorus