Samarinda, kota tepian yang menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Timur ini menyimpan banyak keunikan lewat kulinernya. Salah satunya adalah kue bingka. Seperti apa kelezatannya?
Kue bingka menjadi santapan favorit di bulan Ramadhan oleh masyarakat di Samarinda. Jajanan ini kemungkinan dibawa oleh para pendatang Suku Banjar dan sampai sekarang bisa diterima dengan sangat baik.
Kue ini mudah ditemukan di hampir setiap jalan maupun gang-gang saat bulan Ramadhan. Seperti di sepanjang Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Raudah, Jalan Lambung Mangkurat, atau di Jalan Siraj Salman kota Samarinda.
Foto: Instagram/@uminazwa_marini
Para pedagang biasanya sudah mulai meracik kue bingka dari pagi hari. Kue bingka pun dijajakan selepas sholat zuhur atau sekitar jam 1 siang hingga menjelang waktu berbuka di Samarinda. Keberadaannya yang mudah ditemukan di pinggir jalan membuat makanan ringan ini banyak diburu oleh warga setempat.
Kue bingka memiliki banyak varian rasa, seperti bingka isi kentang, isi pisang, atau ada juga yang menambahkan gula merah sebagai isian.
Bahan utama kue bingka adalah tepung terigu, gula pasir, telur, santan, margarin, dan vanili. Untuk bahan pelengkap lainnya seperti kentang dan pisang menjadi opsi pilihan selera. Umumnya para pedagang akan menyediakan beberapa varian rasa mengikuti tren masa kini.
Foto: Instagram/@choipanaline
Tekstur dari kue bingka yang lembut dan empuk membuat para penikmatnya tidak kesulitan saat mengunyah. Kue yang berisikan kentang atau pisang di tengahnya menambah rasa nikmat di lidah.
Harga yang ditawarkan relatif terjangkau, mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000 per kue ukuran kecil. Namun bila membeli hanya satu, rasanya kurang puas.
Sudah terbayang kan kelezatannya? Tak lengkap rasanya jika mengunjungi Samarinda tapi belum mencicipi kue bingka.