Foto: twitter.com/JatimPemprov
Digelar di tepi Pantai Solong, Banyuwangi, Jawa Timur, dengan latar belakang selat Bali, Sabtu (14/11), peragaan busana Fashion Harmony 2020 berlangsung meriah. Ajang ini memamerkan karya para perancang busana batik Jawa Timur pertama kalinya di masa pandemi. Lokasi ini dipilih sebab acara digelar di masa pandemi, sehingga ruang terbuka menjadi pilihan aman untuk penyelenggaraan.
Pada peragaan busana kali ini, tema batik Gringsing dipilih sebagai lambang harapan. Gringsing berasal dari kata ″gring″ yang berarti sakit, dan ″sing″ yang berarti jangan. Bermakna doa agar tidak sakit, sehingga diharapkan masyarakat Indonesia menjaga diri agar tetap sehat hingga pandemi bisa dilalui.
Menurut sejarah, jejak batik Gringsing tersebar di sembilan kota di Jawa Timur: Lamongan, Tuban, Sidoarjo, Mojokerto, Pamekasan, Bangkalan, Tulungagung, Trenggalek, dan Banyuwangi. Motif Gringsing dikenal sangat sederhana namun kaya makna, sekaligus lambang keseimbangan, keteguhan, dan kesatuan. Motif batik Gringsing berupa lingkaran dan sisik.
Belasan desainer turut serta memamerkan ratusan karyanya di ajang ini. Diharapkan pagelaran ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi sehingga membantu industri kreatif beradaptasi di situasi sulit.
Foto: twitter.com/JatimPemprov
Peragaan busana yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jawa Timur ini berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan. Pemakaian masker untuk seluruh tamu, peraga, dan penyelenggara. Tak hanya itu, para tamu juga wajib menunjukkan surat keterangan non reaktif hasil rapid test.
Acara dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Sekda Provinsi Jatim dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Acara juga turut disaksikan secara online oleh perwakilan KBRI dari sejumlah negara sahabat seperti Laos, Uni Emirat Arab, Australia, Denmark, Rusia, dan Prancis. (red)
Foto:birohumas.jatimprov.go.id
Pada peragaan busana kali ini, tema batik Gringsing dipilih sebagai lambang harapan. Gringsing berasal dari kata ″gring″ yang berarti sakit, dan ″sing″ yang berarti jangan. Bermakna doa agar tidak sakit, sehingga diharapkan masyarakat Indonesia menjaga diri agar tetap sehat hingga pandemi bisa dilalui.
Menurut sejarah, jejak batik Gringsing tersebar di sembilan kota di Jawa Timur: Lamongan, Tuban, Sidoarjo, Mojokerto, Pamekasan, Bangkalan, Tulungagung, Trenggalek, dan Banyuwangi. Motif Gringsing dikenal sangat sederhana namun kaya makna, sekaligus lambang keseimbangan, keteguhan, dan kesatuan. Motif batik Gringsing berupa lingkaran dan sisik.
Belasan desainer turut serta memamerkan ratusan karyanya di ajang ini. Diharapkan pagelaran ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi sehingga membantu industri kreatif beradaptasi di situasi sulit.
Foto: twitter.com/JatimPemprov
Peragaan busana yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemprov Jawa Timur ini berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan. Pemakaian masker untuk seluruh tamu, peraga, dan penyelenggara. Tak hanya itu, para tamu juga wajib menunjukkan surat keterangan non reaktif hasil rapid test.
Acara dibuka oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Sekda Provinsi Jatim dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Acara juga turut disaksikan secara online oleh perwakilan KBRI dari sejumlah negara sahabat seperti Laos, Uni Emirat Arab, Australia, Denmark, Rusia, dan Prancis. (red)
Foto:birohumas.jatimprov.go.id