Sikap toleransi sudah diajarkan oleh para pendahulu kita lewat berbagai bentuk artefak, simbol budaya sebagai peninggalannya. Tak terkecuali peninggalan simbol budaya toleransi di salah satu peninggalan Sunan Kudus yaitu Menara Kudus yang berlokasi di Kota Kudus, Jawa Tengah.
Meskipun kehidupan modern sudah nampak di sekitaran menara namun peninggalan sejarah ini masih bertahan dengan ciri khasnya. Nilainya pun masih sama, toleransi antar sesama masih kuat ditanamkan oleh para leluhur hingga anak cucu saat ini. Zaman boleh berubah, namun sejarah dan nilainya tetaplah sama.
Foto: instagram.com/pras_djoyobisono
Secara geografis, Menara Kudus berada kurang lebih 3-4 km dari pusat Kota Kudus, tepatnya di Jl. Menara, Pejaten, Kauman, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus.
Bentuk menara ini justru lebih mirip sebuah pura Bali. Di sisi utaranya terdapat Masjid Al-Aqsa, nama yang sama seperti masjid yang ada di Palestina. Hingga saat ini masih dilakukan perawatan khusus sehingga Menara Kudus masih bersanding tegak bersama Masjid Al-Aqsa walau usianya sudah ribuan tahun.
Berdasarkan fakta sejarah, Menara Kudus dibangun dari tumpukan batu bata tanpa menggunakan bahan semen. Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus yang bernama Syekh Ja’far Shodiq sebagai usaha memperkenalkan toleransi dan tepo seliro pada masyarakat Kudus waktu itu.
Foto: instagram/@fuadsyam87
Suasananya pun sangat syahdu saat malam hari, terutama Kamis sore atau Jum'at sore karena banyak masyarakat yang berkunjung. Ditambah dengan banyaknya santri yang ikut meramaikan Menara Kudus, sebab di sekitar menara banyak pondok pesantren.
Di puncak menara terdapat sebuah bedug. Bedug tua itu masih bisa difungsikan hingga sekarang. Bagi yang ingin melihat wujudnya, bisa melalui tangga yang berada di belakang menara. Namun untuk masuknya bisa meminta izin pada sesepuh yang berjaga.
Nah, bagi Teman Brisik yang masih penasaran tentang hal bersejarah lainnya di sekitar Menara Kudus, cobalah dengan berkeliling melewati gang-gang kecil di sekitar kompleks Menara. Di sana Teman Brisik bisa merasakan suasana bangunan zaman dahulu. Berkelilingnya bisa menggunakan becak dengan ongkos Rp25.000 yang siap mengantarkan keliling kompleks Menara Kudus. Jangan lupa siapkan kamera untuk mengabadikan.
Foto: instagram/@abror_khanafi
Mau cari makanan? Di depan Menara Kudus sangat mudah ditemukan pedagang yang menawarkan oleh-oleh khas Kudus seperti jenang beragam rasa dari mulai rasa original, nanas, durian dan wijen. Harganya Rp15.000 - 25.000 per kilogram.
Untuk menuju ke Menara Kudus, dari Terminal Kudus bisa naik angkutan berwarna merah muda dengan ongkos Rp5.000. Apabila naik kendaraan pribadi, dari gapura Selamat Datang di Kota kudus, ikuti saja petunjuk arah yang bertuliskan ke Sunan Kudus/ Menara.
Sedangkan untuk tempat bermalam, sekitar 3-4 km dari menara terdapat Hotel Abbas di Jl. KHR Asnawi No.41, Gendang Sewu, Bakalankrapyak, Kec. Kaliwungu, Kabupaten Kudus, yang tarifnya kisaran Rp150.000 – 250.000.