Sate Rembiga, Dagingnya Empuk Menggoyang Lidah

Food & Travel 29 November 2020

lombok rembiga sate kuliner

Foto: instagram/@juwitaaimar


Saat berlibur ke Lombok, pantai tentu menjadi tujuan favorit. Namun tak akan lengkap rasanya jika tak menikmati sate rembiga. Seperti apa cita rasanya?

Sate rembiga merupakan salah satu kuliner khas Lombok, berbahan dasar dari daging sapi yang empuk dengan rasa dijamin bikin ketagihan. Aroma sate yang menggugah selera dengan campuran kuah kacang serta rempah pilihan membuat panganan ini semakin menggoda lidah.

Satu porsi sate rembiga terdiri dari 10 tusuk yang telah dicampur bumbu dan disajikan di atas piring beralaskan kertas minyak. Daging sapinya terasa begitu empuk pada gigitan pertama, bercampur cita rasa pedas, manis dan gurih.

Foto: instagram/@vianwibowo

Sate rembiga akan semakin lengkap jika disantap bersama lontong. Lontong dalam sajian sate rembiga sama seperti lontong pada umumnya, yaitu berbentuk kerucut berbalut daun pisang.

Sate Rembiga juga menjadi salah satu ikon kuliner khas Lombok yang dapat dijumpai di sejumlah tempat wisata, restoran, hingga pedagang kaki lima.

Nama sate ini diambil dari nama tempat asalnya yaitu Rembiga. Sepanjang Jalan Rembiga terdapat beberapa warung atau gerai yang menjajakan sate rembiga dengan cita rasa yang hampir sama enaknya. Namun salah satu tempat paling legendaris dan paling banyak dikunjungi adalah  Sate Rembiga Ibu Sinnaseh. Berdiri sejak tahun 1988 yang berlokasi di Jl. Dr. Wahidin No. 11B, Rembiga, Selaparang, Kota Mataram.

Foto: instagram/@endar_endprastour

Di Rembiga sendiri, sejumlah gerai yang menjual sate rata-rata buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 Wita. Harga sate dari masing-masing pedagang tidak jauh berbeda, rata-rata menjual Rp20.000 per porsi. Jika ingin menambah lontong tinggal membayar Rp1.000 untuk satu lontong.

Jika ingin merasakan sate rembiga di tempat asalnya, pengunjung tak perlu khawatir karena lokasinya strategis dan berada di pinggir jalan utama. Sekitar 10 menit berkendara dari pusat Kota Mataram atau berjarak kurang lebih 5 km, berada tepat di sebelah utara perempatan utama Rembiga. 

Bagi pengunjung dari luar daerah yang tengah menikmati sate rembiga dan ingin membeli oleh-oleh khas Lombok, terdapat beberapa outlet penjual kerajinan khas Lombok. Salah satunya Toko Wahana Bambu Willis. Tempat ini menjual berbagai macam kerajinan berbahan dasar bambu, seperti tas, dompet, ingke (piring), serta aksesoris untuk mempercantik rumah. alamat di Jl. Raya Tanjung, Taman Sari, Gn. Sari, Kabupaten Lombok Barat.

Foto: instagram/@wahana_bambu_willis

Sedangkan bila ingin menginap dekat dengan Jalan Rembiga, terdapat banyak penginapan berupa homestay hingga hotel berbintang. Salah satunya adalah Lombok Astoria Hotel, yaitu hotel berbintang 4 yang berada kurang lebih 1 km ke arah timur atau dapat ditempuh sekitar 5 menit berkendara. Tarif per malam untuk menginap mulai dari Rp450.000 hingga jutaan rupiah.

Namun jika memiliki budget terbatas, ada Nang’s Homestay sebagai pilihan alternatif menginap. Terletak di Jl. Dr. Soetomo, Karang Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram. Berada sekitar 300 meter ke selatan dari lokasi Jalan Rembiga. Tarif per malam mulai dari Rp150.000 saja.



Artikel ini ditulis oleh putrayasa

lombok rembiga sate kuliner

Berita Terkait

Berita Video