Foto: instagram/@aripratama_putu
Gili Pasir adalah destinasi alam berupa gundukan pasir di tengah laut. Pulau ini tidak permanen, karena akan hilang saat air pasang dan kembali muncul saat air laut surut. Gili Pasir memiliki daratan seluas lapangan futsal, hanya ada hamparan pasir tanpa tumbuhan di atasnya dan tak bepenghuni. Gili ini berada di Desa Keruak, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.
Keunikan yang dimiliki Gili Pasir terletak pada bentuk pasirnya seperti guratan terukir yang akan semakin jelas terlihat saat air sedang surut. Pemandangan ini tak akan terlihat di tempat atau gili lainnya di Lombok. Saat air surut juga akan terlihat garis pasir memanjang seperti jembatan. Garis pasir ini menghubungkan antara Gili Pasir dengan Gili Kere. Di ujung, Gili Kere akan terlihat hijau sendiri karena ditumbuhi rumput dan pepohonan.
Gili Pasir dikelilingi lautan berwarna biru muda jernih dengan ombak tenang dan keindahan bawah laut yang beragam. Tetapi pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang atau senorkeling, karena banyak hewan laut yang dapat membahayakan pengunjung seperti landak laut dan bulu babi yang beracun.
Foto: instagram/@justdewa_
Sekalipun tidak bisa menikmati keindahan bawah lautnya, pengunjung tak perlu kecewa. Saat air laut surut biasanya puluhan bintang laut akan bertebaran di sepanjang garis pantai Gili Pasir. Ini juga merupakan daya tarik wisatawan untuk datang ke sini. Pengunjung dapat berfoto bersama puluhan bintang laut yang memesona.
Untuk dapat berwisata ke Gili Pasir, sebaiknya datang di musim kemarau. Meski kemunculan gili tidak ada kaitannya dengan musim, namun cuaca yang cerah akan semakin mempercantik pemandangan. Gili Pasir akan muncul beberapa jam setiap hari dari pagi hingga siang hari. Namun pada saat musim angin barat, gili ini akan lebih sering terlihat pada waktu sore hari.
Saat berkunjung ke Gili Pasir, wisatawan juga dapat sekaligus mengunjungi gili-gili lainnya. Karena letaknya masih satu kompleks dengan beberapa gili, yakni Gili Kere, Gili Petelu, Gili Kambing, Gili Sunut dan Gili Maringkik. Dari sekian banyak gili tersebut, hanya ada satu yang berpenghuni yaitu Gili Maringkik atau sering disebut Pulau Maringkik.
Foto: instagram/@wan_thelone
Gili Pasir buka setiap hari 24 jam, tergantung dari kondisi surut dan pasang air laut. Wisatawan tidak dikenakan biaya tiket masuk saat memasuki lokasi gili. Di Gili Pasir hanya ada pulau pasir tersebut dan beberapa perahu penyeberangan yang tertambat. Tidak terdapat toilet, warung makan, musala dan penginapan.
Lokasi Pelabuhan Tanjung Luar adalah titik penyeberangan ke Gili Pasir berada 66 kilometer dari Kota Mataram. Beralamat di Desa Keruak, Kecamatan Keruak, Lombok Timur. Kondisi jalannya sudah sangat baik dan sudah menggunakan hotmix. Belum terdapat transportasi umum yang bisa membawa sampai ke lokasi pelabuhan.
Rute menuju Gili Pasir: Kota Mataram - Cakranegara - Narmada - Sedau - Mantang - Kopang - Terara - Sikur - Rumbuk - Sakra - Rengsing - Keruak - Pelabuhan Tanjung Luar - Gili Pasir.
Foto: instagram/@ervan_dimu
Untuk menyeberang dari Pelabuhan Tanjung Luar bisa menggunakan kapal atau perahu biasa. Jika ingin mengunjungi beberapa obyek wisata sekaligus seperti Pantai Pink, Gili Maringkik, Gili Sunut dan Gili Pasir bisa memilih kapal dengan tarif Rp500.000/orang sudah termasuk tiket pulang pergi.
Jika ingin lebih murah, bisa menggunakan perahu biasa dengan tarif Rp25.000 orang untuk sekali menyeberang. Ini sudah termasuk penyewaan alat senorkeling seperti masker air, kacamata renang dan pelampung.
Adapun penginapan terdekat dari Gili Pasir atau Pelabuhan Tanjung Luar adalah Ekas Surf Resort yang berada di Ekas Buana, Pemongkong, Jerowaru, Lombok Timur atau sekitar 23 kilometer dari lokasi pelabuhan. Fasilitasnya: resepsionis 24 jam, area parkir, antar-jemput bandara, jasa tur, penyewaan kapal, bar, restoran, kolam renang, sarapan dan akses Wi-Fi. Tarifnya sekitar Rp779.000 untuk sekali menginap.
Artikel ini ditulis oleh Baiq