Banyak sekali tempat makan mie bakso yang tersebar di Kota Bandung. Salah satunya adalah Baso Asgar. Disebut demikian karena katanya bakso ini asli Garut, sehingga disingkat menjadi asgar.

Baso Asgar selalu menjadi favorit lantaran memiiki rasa enak dan gurih. Selain itu, olahan ini juga memiliki keunikan yang tak bisa ditemukan di bakso manapun. Apa itu?

Di Baso Asgar, ada gorengan berbentuk mirip siomay goreng. Gorengan gurih ini tak kehilangan rasa renyahnya saat digigit meski sudah disiram kuah panas. 

Foto: Instagram/@surgamakan

Penjual Baso Asgar bisa didapatkan di Jalan Pand No.6, Pamoyanan, Kec Cicendo, Kota Bandung, atau tepat di seberang SD SMP Pandu. Diketahui, penjualnya sudah berjualan sejak 30 tahun lalu dan tetap mangkal di tempatnya berada serta cita rasanya tidak pernah berubah.

Meski dijual dalam bentuk sederhana, hanya menggunakan gerobak, tetapi Baso Asgar selalu ramai pembeli. Penjualnya mulai membuka lapak jam 7 pagi sampai 2 siang. Tak jarang Baso Asgar tutup lebih cepat karena semua menu sudah ludes dibeli. 

Foto: Instagram/@surgamakan

Selain rasa yang lezat serta kehadiran gorengan unik, Baso Asgar menjadi sangat diminati karena dibanderol dengan harga terjangkau. Dengan uang Rp10.000 saja, sudah bisa menikmati satu mangkuk pernuh.

Di dalam satu porsi biasanya terdiri dari mie kuning atau bihun, baso kecil 3 biji atau baso besar 1 biji, serta gorengan 3 biji. Jika merasa kurang puas, bisa menambah sendiri sesuai keinginan. Untuk gorengannya saja seharga Rp2.000 per 3 biji.

Biasanya para pembeli memilih memborong gorengannya saja dan dibungkus untuk dimakan di rumah dengan kuah bakso. Saking larisnya, gorengan lebih cepat habis ketimbang bakso. Untuk rasa lebih nikmat, bisa tambahkan sambal atau cuka ke dalam sajian.