Disaat penat dan butuh hiburan, mengunjungi destinasi wisata alam adalah pilihan tepat. Udara sejuk serta pemandangan hijau mampu membuat mood menjadi naik kembali. Di Bandung, ada satu tempat indah untuk disambangi. Namanya adalah Curug Malela.
Di Bandung dan di Jawa Barat air terjun memang disebut curug. Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari ketinggian.
Curug Malela berada di Sindangjaya, Kec. Gununghalu, Kab. Bandung Barat. Curug ini mempunyai kondisi air yang bersih. Di sekitar curug masih banyak ditemukan monyet berekor panjang yang mampir untuk minum. Sambil melihat keindahan air terjun, bisa sekalian melihat tingkah laku monyet–monyet lucu tersebut.
Curug Malela dijuluki sebagai hidden gems Bandung. Sebab masih jarang yang mengetahui keberadaannya. Padahal curug ini memilki pemandangan memukau dan tempatnya sudah ramah pengunjung.
Foto: Instagram/@curugmalela.id
Curug Malela mempunyai bentuk yang unik dan tidak seperti air terjun biasa. Jika dilihat, bentuknya mirip air terjun Niagara yang merupakan air terjun terbesar di dunia yang berada di Amerika. Bentuknya sangat mirip, hanya ukuran saja yang membedakan.
Air di Curug Malela mengalir dari salah satu gunung berapi tidak aktif bernama Gunung Kendeng di kawasan Ciwidey. Curug Malela menempati lokasi di dalam hutan yang masih asri. Saat menginjakan kaki di sini, pengunjung akan disuguhi pemandangan sangat indah. Curug Malela berada di tengah, sedangkan pepohonan rimbun tumbuh di sisi–sisinya.
Foto: Instagram/@curugmalela.id
Memang untuk sampai ke Curug Malela pengunjung perlu melakukan sedikit treking. Kondisi jalannya masih didominasi tanah dan batu. Agar trekking tidak terlalu jauh, pengunjung bisa membawa kendaraan pribadi lalu parkir di kawasan hutan pinus. Selanjutnya untuk sampai ke Curug Malela masih harus treking sekitar 30 menit.
Untuk mencapainya bisa melewati Jalan Cikande Cipangeran. Lalu ke Jalan Cijaga sampai ke Jalan Situgede, terus ikuti jalan hingga hutan pinus. Di sana sudah tersedia area parki untuk menampung mobil pengunjung yang akan treking ke Curug Malela.
Pengunjung harus ekstra hati–hari bila hujan lantaran tanah dan bebatuan akan menjadi licin, sehingga rawan jatuh. Selain itu, untuk mencapai curug harus melewati jurang, semak belukar, hingga melintasi sawah milik penduduk sekitar. Namun semua rasa lelah seakan sirna begitu sampai di curug.
Di Curug Malela sudah dibangun beberapa fasilitas yang memudahkan pengunjung untuk beristirahat dan mencari makanan. Tak perlu risau, pembangunan fasilitas di sini sama sekali tidak merusak atau menganggu keindahan Curug Malela.
Foto: Instagram/@lukman_euy
Curug Malela buka setiap hari mulai dari jam 08.00 – 17.00 WIB. Harga tiket masuknya hanya Rp10.000 per orang. Untuk parkir dikenakan tarif Rp5.000 untuk mobil dan Rp2.000 untuk motor.
Tak perlu khawatir saat mencari penginapan dekat lokasi curug, bisa menginap di Glamping Lakeside Rancabali yang berlokasi di Jalan Raya Ciwidey, Patengan. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Malela ini, kurang lebih sekitar 30 menit sampai 1 jam jika tidak macet.
Menginap di Glamping Lakeside Rancabali bisa membayar Rp1.000.000 - Rp2.500.000 per malam. Fasilitas di dalamnya super lengkap dan menarik, mulai dari taman, langsung menghadap danau, kebun, dan masih banyak lagi. Sesuai namanya, jika bermalam di sini pengunjung akan merasakan sensasi menginap di dalam tenda dan merasakan hawa sejuk Ciwidey.