Kota Surabaya dikenal sebagai salah satu kota cukup penting sejak zaman dahulu. Di masa penjajahan Belanda, kota ini berkembang menjadi kota modern. Pembangunan gedung dengan nuansa khas Eropa banyak dilakukan pada masa itu. Bahkan hingga kini, sisa-sisa peninggalannya masih terjaga dan terawat cukup baik.
Selain sebagai kota cukup modern dengan perkembangan ekonomi dan industri, Kota Surabaya pada saat itu juga digunakan sebagai basis militer. Pihak Kolonial membangun berbagai sarana militer, salah satunya adalah Benteng Kedung Cowek yang berlokasi dekat Selat Madura. Benteng ini menjadi bangunan bersejarah yang cukup besar dan masih berdiri kokoh hingga kini.
Sejarah Singkat
Benteng Kedung Cowek diyakini mulai dibangun pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Akan tetapi, pembangunannya belum rampung karena pemerintah kolonial Hindia-Belanda sempat mengalami krisis moneter di tahun 1920-an.
Foto: Instagram/@tahar_lebo
Sejatinya, benteng ini akan digunakan sebagai benteng pertahanan menghadapi gempuran tentara musuh, khususnya tentara Jepang yang cukup ditakuti. Selain itu, juga digunakan sebagai gudang peluru dan tempat penyimpanan meriam.
Hal ini dapat diketahui dengan banyaknya ruang dan bunker yang diyakini sebagai tempat menyimpan bubuk mesiu serta meriam. Selain itu, banyak tembok didesain untuk meletakan meriam yang diarahkan ke Selat Madura.
Pada akhirnya, benteng ini jatuh ke tangan Jepang. Mereka menggunakannya sebagai basis dan gudang militer di wilayah utara laut Kota Surabaya.
Benteng kemudian berhasil direbut oleh para pejuang kemerdekaan yang disebut dengan Pasukan Sriwijaya. Inilah pos pertahanan menghadapi pasukan sekutu yang datang untuk mengambil alih kembali Kota Pahlawan. Benteng ini juga dikenal sebagai Gudang Peluru oleh masyarakat sekitar.
Foto: Instagram/tahar_lebo
Lokasi Benteng Kedung Cowek berada tepat di samping Selat Madura yang berdekatan dengan Gerbang Tol Jembatan Suramadu. Lebih lengkapnya berada di daerah Kedung Cowek, Kec. Bulak, Kota Surabaya.
Dari arah gerbang tol Suramadu, Teman Brisik cukup mengarahkan kendaraan menuju Jalan Kali Kedinding. Kemudian, lurus saja sampai menemui pertigaan dan ambil arah ke kanan. Cukup mengikuti jalan kecil tersebut dan benteng berada tepat di sisi kanan jalan.
Suasana Benteng Kedung Cowek masih belum teratur karena ditumbuhi tanaman liar yang menutupi beberapa bangunannya. Selain itu, terdapat sejumlah bekas coretan tangan pihak yang kurang bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan, Benteng Kedung Cowek baru dimasukkan sebagai salah satu cagar budaya peninggalan masa kolonial pada tahun 2020 ini. Kedepannya, Pemerintah Kota Surabaya bersama pihak terkait akan melakukan pengelolaan guna menjaga bangunan bersejarah ini.
Masyarakat sering menggunakan benteng ini sebagai tempat untuk melakukan sesi foto atau video. Hal ini karena suasananya cukup memanjakan mata dengan bangunan bergaya kolonial. Selain itu, terdapat banyak pepohonan rindang yang menambah kesan menyeramkan sekaligus unik.
Selain masyarakat sekitar dan wisatawan, tak sedikit peneliti yang dapat ke benteng bersejarah ini.
Foto: Instagram/tyo_tanaka
Bagi yang mencari tempat bersantap di dekat sini, bisa menuju Suramadu View Point. Tempat wisata kuliner terkenal ini berada di Jalan Kedung Cowek, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Dari Benteng Kedung Cowek bisa ditempuh kurang lebih sekitar 5 sampai 10 menit berkendara.
Di sini menjual beragam makanan dan minuman, mulai dari soto, bakso, lontong kupang, hingga es degan. Selain itu, di dekat area Benteng Kedung Cowek juga terdapat beberapa pedagang asongan yang menjual berbagai minuman ringan.
Sementara untuk tempat menginap, terdapat beberapa pilihan hotel. Salah satunya adalah OYO 2656 Az Zahra Residence Syariah yang berada di Jalan Bulak Banteng Lor. I No.190, RW.08, Kel. Bulak Banteng, Kec. Kenjeran. Tarif per malamnya sebesar Rp 116.000.