Mengenang Para Korban PD II di Makam Ereveld Pandu

Food & Travel 22 Oktober 2020

ereveldpandu sejarah wisata bandung

Foto: Brisik.id/Gadis Noer Hadianty


Mendengar kata makam sepertinya yang langsung terbayang adalah suasana horor dan sunyinya. Namun berbeda dengan salah satu kompleks makam yang berada di Jalan Pandu, Kota Bandung ini.

Selain merupakan area pemakaman umum, di sini pun terdapat sebuah kompleks makam kehormatan Belanda yang menjadi tempat dikebumikannya para korban-korban dari Perang Dunia ke II yang meninggal di kamp konsentrasi Jepang. Tempat ini adalah Makam Ereveld yang baru beberapa tahun belakangan dibuka untuk umum.

Memasuki pelataran makam, Teman Brisik akan disambut dengan teduh dan sejuknya deretan pohon hijau di sepanjang lokasi. Di pelataran, terdapat sebuah Algeement Monument, dimana di sisi kiri dan kanannya terdapat sebuah simbol makam dari prajurit tak dikenal dan warga sipil tak dikenal.


Foto: brisik.id/Gadis Noer Hadianty

Hampir 25.000 korban perang dimakamkan di tujuh Makam Evereld yang ada di Pulau Jawa, setelah sebelumnya tersebar di 22 makam yang tersebar di seluruh Indonesia. Atas permintaan pemerintah Indonesia, dikerucutkanlah makam yang tersebar tersebut di beberapa kota besar di Jawa, mulai dari Semarang, Surabaya, Jakarta dan Bandung.

Di Ereveld, terdapat sekitar 4.000 makam yang terdiri dari latar belakang agama/keyakinan, usia dan gender yang berbeda. Oleh sebab itu, terdapat 6 jenis bentuk nisan berbeda yang ada di sini, mulai dari Islam, Kristen (pria & wanita), Budha, dan Yahudi. Makam anak-anak pun berada di kompleks tersendiri, dengan kondisi bentuk nisan yang lebih kecil.


Foto: brisik.id/Gadis Noer Hadianty

Tak hanya deretan makam saja, di sini pun ada beberapa monumen penting yang dibuat untuk menghargai para perjuangan korban perang dahulu, mulai dari patung prajurit KNIL, hingga Monumen Bendera (Vlageen Monument).

Monumen KNIL ini merupakan replika dari monumen yang ada pada tahun 1990 di Koninklijk Tehuis dan dirancang oleh Therese de Groot-Haider. Pasukan KNIL ini adalah tentara kerajaan Hndia Belanda yang sebagian anggotanya merupakan pribumi Indonesia.


Foto: brisik.id/Gadis Noer Hadianty

Sedangkan di samping Monumen KNIL terdapat Monumen Bendera yang di bagian bawahnya terdapat sebuah lingkaran yang memuat 12 simbol zodiak dan 4 macam agama.

Selain itu, di sekelilingnya juga terdapat sebuah batu-batu yang bertuliskan nama-nama korban ketika melakukan perlawanan di Ciater dan Subang.




Foto: brisik.id/Gadis Noer Hadianty

Tidak Boleh Selfie
Peraturan terpenting ketika berada di Ereveld adalah tidak diperbolehkannya pengunjung untuk melakukan selfie dan mengambil gambar secara jelas nama-nama korban dari nisan yang ada. Secara keseluruhan, makam ini berada di bawah kepengurusan pemerintah Belanda. Masih ada beberapa keturunan dari para korban di sini yang sering datang berkunjung untuk berziarah.

Untuk masuk ke Ereveld Pandu, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun. Cukup meminta izin kepada petugas yang berjaga. Teman Brisik bisa datang berkunjung mulai jam 07.00-17.00 WIB.

Fasilitas di sini sangat cukup baik, bersih dan terawat, mulai dari kamar mandi, hingga adanya pendopo sederhana untuk istirahat dan membaca beberapa buklet/buku mengenai sejarah Ereveld. Pengunjung juga wajib mengisi buku tamu yang disediakan petugas, ya!

Lokasi Pemakaman Ereveld ini sangat strategis dan dekat dengan pusat kota. Patokan termudah untuk menuju tempat ini adalah Stasiun Bandung yang berada di Jalan Kebon Kawung. Teman Brisik bisa terus berjalan ke arah perempatan KFC-Istana Plaza dan ambil arah kiri menuju Jalan Pajajaran. Tak lama setelah melewati Toserba Yogya, ambil arah kanan untuk menyeberang dan masuk ke Jalan Pandu.

Ikuti jalan terus hingga melewati Gereja Katolik Paroki hingga akhirnya tiba di area parkir Pemakaman Umum Pandu. Dari sini, Teman Brisik hanya perlu berjalan sekitar 10 menit untuk tiba di gerbang utama Ereveld Pandu yang berada di sisi kiri jalan. Gerbangnya sangat megah dan tinggi, seakan menemukan tempat indah tersembunyi di tengah-tengah Pemakaman Umum Pandu.

Selain itu bisa menggunakan jalur tembus dari arah Jalan Pasteur, tepatnya berada dekat setelah Fly Over Pasopati. Namun, jalannya sangat sempit hanya bisa dilalui satu sepeda motor.

Salah satu penginapan yang dekat dengan Ereveld ini adalah Hotel Holiday Inn Bandung dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit melalui jalur tembus dari Pasteur. Tarif per malam yang ditawarkan mulai dari Rp800.000, cukup seimbang dengan fasilitas dan kenyamanan yang disediakan hotel.

Tempatnya pun sangat dekat dengan pusat oleh-oleh Bandung yang berderet sepanjang Jalan Pasteur, tempat makan, layanan travel dan juga Tol

Artikel ini ditulis oleh Gadis Noer Hadianty

ereveldpandu sejarah wisata bandung

Berita Terkait

Berita Video