Pesona Gereja Ayam di Bukit Rhema
Food & Travel 01 Desember 2020bukit magelang pantirehabilitasi wisata gerejaayam rumahdoa tempatibadah gereja
Foto: instagram.com/bukitrhema
Di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ada satu bangunan yang bentuknya sangat mudah dikenali. Adalah Gereja Ayam, yang terletak di Karangrejo Gombong, Kelurahan Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Gereja Ayam ini berada di tengah hutan, tepatnya di Bukit Rhema. Sang pemilik, Daniel Alamsjah, pada awalnya tidak ingin menjadikan bangunan tersebut sebagai gereja melainkan sebagai pusat rehabilitasi untuk anak-anak yang memiliki kekurangan fisik.
Selain itu, tempat ini juga diperuntukkan bagi orang yang punya sakit mental serta ketergantungan pada narkoba. Pokok utamanya, tempat ini diperuntukkan sebagai rumah doa bagi setiap orang yang percaya akan adanya Tuhan.
Sebenarnya, sang pemilik menyebut tempat ini sebagai Bukit Merpati. Namun sayangnya, bangunan ini lebih mirip seperti ayam yang tengah mengerami telurnya sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Gereja Ayam.
Foto: instagram.com/bukitrhema/
Tenar Melalui Sebuah Film
Sejak dibangun pada tahun 1990-an, bangunan ini sukses menjadi rumah doa sekaligus tempat rehabilitasi. Namun sayangnya, karena kekurangan biaya tempat ini harus ditutup pada tahun 2000. Pada tahun 2014, Gereja Ayam resmi dibuka kembali untuk umum.
Pernah terbengkalai dan dianggap sebagai tempat misterius, kini Gereja Ayam mulai dikenal kembali karena dijadikan tempat syuting film AADC 2 pada 2016.
Tak hanya di dalam negeri saja, tempat ini juga terkenal hingga mancanegara. Banyak yang menyebut bangunan ini dengan nama lain seperti Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove dan Pigeon Hill. Bahkan sekarang makin hits dan sering dijadikan tempat selfie dan lokasi pemotretan prewedding.
Foto: instagram.com/barli8js
Tidak Hanya Sebagai Gereja
Meskipun namanya adalah Gereja Ayam, namun tempat ini tidak hanya diperuntukkan sebagai gereja. Melainkan ada rumah ibadah bagi pemeluk agama lain selain umat Kristen. Jika mengelilingi lantai satu bangunan ini, Teman Brisik akan menemukan banyak ruangan.
Gereja Ayam sendiri memiliki tujuh lantai, di mana tiap-tiap lantainya memiliki cerita yang berbeda-beda. Baik tentang perjalanan manusia itu sendiri, tentang doa, serta tentang kearifan lokal. Bahkan bangunan ini sekarang telah berubah menjadi tempat wisata religi, alam serta edukasi. Selain ruangan doa, di dalam Gereja Ayam juga terdapat aula besar yang sering digunakan untuk berbagai pertemuan.
Tak hanya di dalam gedung, Teman Brisik juga pasti akan puas melihat pemandangan sekitar dari atas ketinggian. Dari mahkota inilah Teman Brisik bisa merasakan sensasi berbeda saat mengunjungi Gereja Ayam.
Foto: instagram.com/arif_aeromodeller
Gereja Ayam buka setiap hari Rabu - Senin setiap jam 08.00 - 16.00. Tapi khusus untuk Sabtu dan Minggu, buka pada jam 07.00 - 17.00 WIB.
Fasilitas lahan parkir pun terbilang luas, jaraknya sekitar 250 meter dari Gereja Ayam. Untuk menuju lokasi, jalannya sedikit menanjak. Jadi bagi yang malas jalan kaki, bisa menyewa mobil jeep dengan biaya Rp15.000 per orang untuk pulang pergi.
Diberlakukan biaya tiket masuk sebesar Rp20.000 per orang untuk wisatawan lokal, dan Rp30.000 untuk wisatawan mancanegara.
Bagi Teman Brisik yang ingin mengisi perut setelah lelah jalan-jalan ke Gereja Ayam, bisa datang ke Dapoer Gending Borobudur di Jalan Pramudya Wardhani nomor 19, Kecamatan Borobudur.
Buka setiap hari dari jam 10.00 - 21.00 WIB. Terdapat berbagai macam menu seperti ayam bakar madu, nila bakar madu, nasi goreng ayam, nasi goreng udang dan masih banyak lagi yang lainnya dengan harga mulai dari Rp12.000.
Jika ingin bermalam, tak jauh dari lokasi ada Omah Garengpoeng yang berada di Dusun 5 Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Penginapan berbentuk rumah khas Jawa Tengah dengan dinding kayu ini menawarkan keindahan tersendiri. Dengan suasana alam sekitar yang masih sangat asri dan halaman dibuat seperti taman tarifnya mulai dari Rp396.000 per malam.
Dari Kota Magelang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit atau sejauh 21 kilometer. Sedangkan dari Kota Temanggung, butuh perjalanan sejauh 45 kilometer yang dapat ditempuh selama 1 jam 19 menit.
Gereja Ayam ini berada di tengah hutan, tepatnya di Bukit Rhema. Sang pemilik, Daniel Alamsjah, pada awalnya tidak ingin menjadikan bangunan tersebut sebagai gereja melainkan sebagai pusat rehabilitasi untuk anak-anak yang memiliki kekurangan fisik.
Selain itu, tempat ini juga diperuntukkan bagi orang yang punya sakit mental serta ketergantungan pada narkoba. Pokok utamanya, tempat ini diperuntukkan sebagai rumah doa bagi setiap orang yang percaya akan adanya Tuhan.
Sebenarnya, sang pemilik menyebut tempat ini sebagai Bukit Merpati. Namun sayangnya, bangunan ini lebih mirip seperti ayam yang tengah mengerami telurnya sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Gereja Ayam.
Foto: instagram.com/bukitrhema/
Tenar Melalui Sebuah Film
Sejak dibangun pada tahun 1990-an, bangunan ini sukses menjadi rumah doa sekaligus tempat rehabilitasi. Namun sayangnya, karena kekurangan biaya tempat ini harus ditutup pada tahun 2000. Pada tahun 2014, Gereja Ayam resmi dibuka kembali untuk umum.
Pernah terbengkalai dan dianggap sebagai tempat misterius, kini Gereja Ayam mulai dikenal kembali karena dijadikan tempat syuting film AADC 2 pada 2016.
Tak hanya di dalam negeri saja, tempat ini juga terkenal hingga mancanegara. Banyak yang menyebut bangunan ini dengan nama lain seperti Gereja Chicken, Gereja Bird, Gereja Dove dan Pigeon Hill. Bahkan sekarang makin hits dan sering dijadikan tempat selfie dan lokasi pemotretan prewedding.
Foto: instagram.com/barli8js
Tidak Hanya Sebagai Gereja
Meskipun namanya adalah Gereja Ayam, namun tempat ini tidak hanya diperuntukkan sebagai gereja. Melainkan ada rumah ibadah bagi pemeluk agama lain selain umat Kristen. Jika mengelilingi lantai satu bangunan ini, Teman Brisik akan menemukan banyak ruangan.
Gereja Ayam sendiri memiliki tujuh lantai, di mana tiap-tiap lantainya memiliki cerita yang berbeda-beda. Baik tentang perjalanan manusia itu sendiri, tentang doa, serta tentang kearifan lokal. Bahkan bangunan ini sekarang telah berubah menjadi tempat wisata religi, alam serta edukasi. Selain ruangan doa, di dalam Gereja Ayam juga terdapat aula besar yang sering digunakan untuk berbagai pertemuan.
Tak hanya di dalam gedung, Teman Brisik juga pasti akan puas melihat pemandangan sekitar dari atas ketinggian. Dari mahkota inilah Teman Brisik bisa merasakan sensasi berbeda saat mengunjungi Gereja Ayam.
Foto: instagram.com/arif_aeromodeller
Gereja Ayam buka setiap hari Rabu - Senin setiap jam 08.00 - 16.00. Tapi khusus untuk Sabtu dan Minggu, buka pada jam 07.00 - 17.00 WIB.
Fasilitas lahan parkir pun terbilang luas, jaraknya sekitar 250 meter dari Gereja Ayam. Untuk menuju lokasi, jalannya sedikit menanjak. Jadi bagi yang malas jalan kaki, bisa menyewa mobil jeep dengan biaya Rp15.000 per orang untuk pulang pergi.
Diberlakukan biaya tiket masuk sebesar Rp20.000 per orang untuk wisatawan lokal, dan Rp30.000 untuk wisatawan mancanegara.
Bagi Teman Brisik yang ingin mengisi perut setelah lelah jalan-jalan ke Gereja Ayam, bisa datang ke Dapoer Gending Borobudur di Jalan Pramudya Wardhani nomor 19, Kecamatan Borobudur.
Buka setiap hari dari jam 10.00 - 21.00 WIB. Terdapat berbagai macam menu seperti ayam bakar madu, nila bakar madu, nasi goreng ayam, nasi goreng udang dan masih banyak lagi yang lainnya dengan harga mulai dari Rp12.000.
Jika ingin bermalam, tak jauh dari lokasi ada Omah Garengpoeng yang berada di Dusun 5 Wanurejo, Kecamatan Borobudur. Penginapan berbentuk rumah khas Jawa Tengah dengan dinding kayu ini menawarkan keindahan tersendiri. Dengan suasana alam sekitar yang masih sangat asri dan halaman dibuat seperti taman tarifnya mulai dari Rp396.000 per malam.
Dari Kota Magelang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit atau sejauh 21 kilometer. Sedangkan dari Kota Temanggung, butuh perjalanan sejauh 45 kilometer yang dapat ditempuh selama 1 jam 19 menit.
Artikel ini ditulis oleh Nur Ismiyanti
bukit magelang pantirehabilitasi wisata gerejaayam rumahdoa tempatibadah gereja