Gantala Jarang, Kuliner Berbahan Dasar Daging Kuda Khas Jeneponto

Food & Travel 30 September 2020

jeneponto jarang gantala kuda daging kuliner

Foto: brisik.id/arfinasteri


Pesona setiap daerah tidak lepas dari kuliner khasnya, termasuk Kabupaten Jeneponto atau Butta Turatea yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Salah satu makanan khas milik kabupaten ini adalah Ganja atau Gantala’ Jarang.

Gantala’ Jarang adalah bukti bahwa masyarakat Jeneponto sangat menyukai makanan berbahan dasar daging kuda. Ini memiliki keterkaitan dengan lambang daerahnya.

Dalam lambang Kabupaten Jeneponto terdapat gambar kuda putih yang memiliki makna kekuatan intelektualitas, kekuatan, gagah, dan berani dalam keyakinan yang suci. Binatang serba guna ini erat hubungannya dengan perjuangan hidup masyarakat dalam bidang sosial dan ekonomi.

Gantala’ Jarang berasal dari kata “gantala” yang berarti kuah. Sementara kata “jarang” merujuk pada bahasa Makassar berarti kuda.

Foto: brisik.id/arfinasteri

Proses pembuatan makanan ini terbilang sederhana yaitu daging kuda direbus dalam wadah khusus yang terbuat dari potongan drum. Proses ini memakan waktu lama dan biasanya direbus dengan kayu bakar.

Daging kuda tersebut hanya dimasak dengan bumbu garam, kunyit dan MSG atau vetsin. Meski tidak dimasak dengan bumbu yang komplet, makanan ini memiliki rasa dan aroma khas daging kuda yang lezat.

Gantala’ Jarang dipercayai oleh masyarakat sebagai obat anti tetanus. Makanan ini pun menjadi hidangan wajib dalam berbagai acara seperti pesta perkawinan dan pesta sunatan.



Selain hanya disajikan saat acara khusus, Gantala’ Jarang bisa dicicipi di salah satu pasar tradisional Jeneponto yaitu Pasar Tolo, Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara. Kuliner khas ini selalu dinanti karena pasar ini hanya buka hari Sabtu saja mulai pukul 06.30 - 13.00 WITA. Namun, untuk Gantala’ Jarang sudah bisa dibeli mulai Jumat sore.

Foto: brisik.id/arfinasteri

Di pasar ini ada beberapa kedai yang menjajakan Gantala’ Jarang. Lokasinya di belakang pasar bagian barat yang berdekatan dengan rumah warga. Harga Gantala’ Jarang ini berbanderol harga Rp25.000-Rp30.000. Jika ingin tambah ketupat bisa membayar Rp2.000.

Sekitar 7 kedai yang ada tidak membuat sendiri ketupatnya tapi membeli dari pedagang ketupat yang berjualan di Pasar Tolo. Dengan cara seperti ini, para pedagang saling melengkapi dan berbagi rezeki.

Untuk mencicipi kuliner khas ini harus menempuh jarak sekitar 15 km dari Bontosunggu, bisa menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun dengan angkutan umum. Setelah sampai di depan Masjid Besar Babul Jannah Tolo, belok ke arah kiri untuk melanjutkan perjalanan sekitar 5 menit menuju ke Pasar Tolo.

Selain itu, wisatawan juga bisa mampir mengunjungi tempat wisata seperti Air Terjun Bossoloro dan Lembah Hijau Rumbia saat menyantap Gantala’ Jarang ini. 

Artikel ini ditulis oleh Arfina Steri

jeneponto jarang gantala kuda daging kuliner

Berita Terkait

Berita Video