Salah satu daya tarik Yogyakarta adalah kekayaan akan seni dan budaya. Masih dijunjungnya adat istiadat dan budaya lokal yang berpusat di Kraton Yogyakarta berpadu dengan kemajuan-kemajuan perkembangan jaman membuat seniman dan budayawan mendapat ruang yang luas untuk berekspresi lewat berbagai karya mereka. Oleh karena itu, tidak heran kalau di Jogja bisa ditemukan dengan mudah berbagai objek wisata yang bernilai artistik sekaligus historis. Julukan "Kota Seniman" pun layak disematkan pada Yogyakarta.
Selain objek wisata, para seniman dan budayawan Jogja juga sering memperlihatkan karya melalui berbagai ajang pameran. Hampir setiap bulan terdapat pameran kesenian dibuka untuk umum. Salah satu tempat yang sering dijadikan ekshibisi karya seni yaitu Jogja Gallery, sebuah galeri seni visual yang berlokasi di Jl. Perkapalan No. 67, Alun-alun Utara Yogyakarta. Letaknya yang berdekatan dengan Kraton Yogyakarta sebagai ikon sekaligus pusat kebudayaan Jogja membuat Jogja Gallery sebagai tempat strategis untuk menyelenggarakan event-event kesenian dan kebudayaan.
Terbaru, Jogja Gallery menjadi tempat pameran senian lukis dari Mayinart, sebuah platform daring bagi para seniman untuk memasarkan karya mereka hingga pasar internasional. Menurut salah satu panitia pameran, Mayinart berbasis di Singapura dan sering mengadakan berbagai macam pameran kesenian di berbagai negara, salah satunya di Indonesia. Dua tahun lalu Mayinart pernah mengadakan pameran seni di Jakarta, lalu pada tahun ini Yogyakarta dipilih sebagai tempat untuk mengadakan pameran seni tersebut. Lukisan-lukisan dan karya seni rupa yang dipajang pada event kali ini merupakan hasil karya seniman Indonesia.
Foto: Brisik.id/Abdulloh Salim M
Tema yang diusung pada pameran kali ini adalah "Ataraxia", berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti kondisi ketenangan yang tenteram di tengah ketidakpastian dan kondisi kritis. Tema tersebut sesuai dengan kondisi saat ini di tengah pandemi. Walaupun diri kita tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di luar sana, tapi kita masih bisa mengendalikan diri dan sikap kita sendiri.
Diharapkan pameran kesenian ini bisa mengilhami para penikmatnya agar bisa menemukan ketentraman dari dalam diri mereka sendiri, karena kondisi diri yang tenang dan tentram bisa membantu kita untuk berpikir jernih dalam menyikapi situasi yang ada.
Foto: Brisik.id/Abdulloh Salim M
Event yang bertajuk Ataraxia Art Exhibition ini diselenggarakan mulai dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 7 November 2020 lalu, terbuka untuk umum dan gratis. Pengunjung juga bisa membeli karya-karya yang dipajang jika tertarik dan berminat untuk mengoleksinya.
Sebelum berkunjung, pengunjung harus melakukan registrasi terlebih dahulu, bisa secara daring melalui e-tiket maupun luring di tempat. Selain itu jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan demi keselamatan dan kenyamanan bersama.
Foto: Brisik.id/Abdulloh Salim M
Ingin nongkrong santai selepas berkunjung dari Jogja Gallery, di sekitaran sana juga terdapat berbagai macam tempat makan dan tongkrongan asik dan murah meriah. Mulai dari angkringan, warmindo, hingga kafe terbuka.
Setelah bersantai sejenak, kalian bisa sekalian mengunjungi beberapa destinasi wisata lainnya, karena letaknya yang berdekatan dengan Jogja Gallery, seperti Kraton Yogyakarta, Titik Nol Kilometer Jogja, Malioboro, Museum Sonobudoyo, Alun-alun Utara dan Alun-alun Kidul.
Griya Suryo Wijilan adalah penginapan terdekat dengan Jogja Galery. Beralamat di Jl. Ibu Ruswo No.25, Prawirodirjan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta atau hanya sekitar 100 meter-an dari Jogja Galery.
Menyediakan akomodasi WiFi gratis, teras, serta parkir pribadi gratis. Kamar-kamarnya memiliki AC, TV layar datar dengan saluran kabel, ketel, shower, pengering rambut, lemari pakaian, serta kamar mandi pribadi dengan perlengkapan mandi gratis.
Harga menginap per malam mulai dari Rp315.000, sudah termasuk sarapan. informasi lebih lanjut hubungi 0812-8020-9858.