Sejak dulu Indonesia terkenal memiliki kekayaan beragam jenis rempah-rempah. Salah satu daerah penghasil rempah ada di Sumatera Utara, khususnya di Toba Samosir. Di sini, Teman Brisik akan menemukan rempah spesial bernama Andaliman.
Dalam bahasa Inggris, Andaliman populer disebut Sichuan Pepper. Di Sumatera Utara dikenal dengan sebutan "Merica Batak".
Nama andaliman belum banyak diketahui oleh orang. Andaliman menjadi rempah khas Batak Toba, bentuknya mungil dan bergerombol semacam buah lada dan meninggalkan jejak kecap dan getir di lidah.
Rempah Utama Masakan Khas Batak
Foto: cookpad.com
Andaliman menjadi rempah utama yang banyak digunakan dalam masakan, khususnya masakan khas di Sumatera Utara. Beberapa kuliner terkenal dengan rasa andalimannya seperti ikan mas arsik, ikan nila dan ayam pinadar. Andaliman ini juga menjadi salah satu rempah dalam membuat sambal khas batak, seperti sambal na tinombur, sambal tuktuk dan sambal andaliman.
Layaknya lidah orang batak yang menyukai rasa pedas, begitupun dengan rasa dari rempah mungil, rasa pedas begitu menonjol. Itulah mengapa penggunaan andaliman haruslah dalam porsi yang pas. Kika berlebihan maka akan merusak citarasa asli makanan.
Sensasi Si Mungil Rasa Jeruk dan Pedas
Andaliman adalah rumpun jeruk-jerukan yang mengandung vitamin C dan E berfungsi menjaga daya tahan tubuh. Inilah alasan andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut. Namun dibalik kelembutannya, ada sensasi lain yaitu rasa pedas seperti getir dan menimbulkan rasa kelu bahkan bisa membuat mati rasa dilidah. Rasa kelu ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool di dalam rempah mungil bergerombol ini.
Si Mungil Kaya Manfaat
Ternyata andaliman bermanfaat dalam industri farmasi. Di dalamnya terdapat senyawa aromatik dan minyak esensial yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan. Selain itu, si mungil ini bisa menggantikan pengawet sintetik.
Si Mungil Populer di Asia
Keberadaan rempah ini cukup populer hingga memiliki nama khusus. Szechwan Pepper, begitulah sebutan dari negara-negara Asia untuk andaliman seperti Jepang, Nepal, India, dan Tiongkok.
Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumatera Utara, andaliman bukan hanya sekedar rempah-rempah, tetapi juga termasuk dalam sumber kekayaan alam. Pasalnya, si mungil ini hanya bisa tumbuh di sekitar Danau Toba serta dataran tinggi bersuhu sejuk. Buah andaliman biasanya tumbuh disemak-semak dan batang berduri.
Foto: jurnalasia
Karena banyak digunakan sebagai rempah makanan dan dibudayakan oleh masyarakat, maka tak sulit untuk menemukan si mungil ini. Biasanya di pasaran banyak dijual dalam berbagai bentuk dan harga bervarisi.
Jika ingin membeli olahan andaliman dalam bentuk sambal, harganya sekitar Rp70.000 - 80.000. Sedikit lebih murah dari bentuk sambal, andaliman bubuk dijual hanya sekitar Rp35.000.
Jika ingin membeli si mungil ini, tak perlu jauh-jauh berkunjung ke daerah Toba. Andaliman banyak dijual di toko pusat oleh-oleh khas batak, salah satu adalah di Andaliman Gallery Jl. Abdullah Lubis, Kota Medan. Gallery ini tidak hanya menjual andaliman, namun berbagai pernak-pernik khas batak juga tersedia. Andaliman Gallery bisa dihubungi di nomer (061) 4148585.
Foto: utieadnu
Selain itu, andaliman bisa ditemukan di salah satu pasar di Jakarta. Tepatnya di toko Andaliman Raya yang berada di Pasar Inpres Senen, Blok 6, Los B, No.305. Toko ini banyak menjual berbagai barang khas Medan.
Sedikit tips bila ingin membeli andaliman, pilihlah yang kering, tidak lembab, dan aromanya menyengat. Agar kualitasnya terjaga, sebaiknya andaliman di simpan dalam wadah kering.