Mengenal Lebih Dekat Kain Sasirangan
Lifestyle 15 Desember 2020kerajinan budaya tradisional banjarmasin kalsel kalimantan sasirangan kain
Kain merupakan salah satu bagian yang sudah tidak asing lagi bagi tradisi di daerah terutama di Indonesia. Berbeda daerah, maka akan berbeda pula jenis kain khas yang mereka miliki seperti songket khas Palembang, tenun siak khas Riau, songket sambas khas Kalimantan Barat, ulap doyo khas Kalimantan Timur, gringsing tenganan khas Bali, maduaro khas Lampung, dan masih banyak lagi.
Sebagai provinsi di Indonesia, Kalimantan Selatan pun memiliki kain khas miliknya sendiri. Kain khas Kalimantan Selatan dikenal dengan nama kain sasirangan. Dan agar lebih kenal dekat dengan kain sasirangan, berikut ini adalah pembahasan singkat mengenai kain sasirangan kebanggaan masyarat Kalimantan Selatan.
Jika diartikan dalam Bahasa Banjar, sasirangan berasal dari kata sirang yang berarti menjelujur. Di mana menjelujur sendiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu menjahit dengan jarak yang lebar. Hal ini berbanding lurus dengan proses pembuatan sasirangan yaitu usai dibuat pola, kain tersebut dijahit jelujur dengan menggunakan benang atau perintang lainnya berjarak 1 – 2 mm. Kemudian benang-benang pada setiap jahitan ditarik sampai membentuk kerutan.
Menurut sejarah, kain sasirangan bermula dari abad sekitar 12 – 14 masehi. Di mana pembuatannya dipercaya begitu kental dengan kisah cinta antara Patih Lambung Mangkurat dan Putri Junjung Buih. Keduanya membuat dua syarat untuk menikah, yakni membuat istana yang hanya boleh dikerjakan oleh 40 orang bujangan dalam sehari, dan sehelai kain sasirangan yang dibuat oleh 40 orang perawan dalam sehari.
foto: brisik.id/tirameashu
Selain itu, kain sasirangan sempat diyakini dapat mengobati berbagai macam penyakit dan juga mengusir roh jahat. Karena inilah pembuatan kain sasirangan sempat dibatasi. Karena pada saat itu, untuk belajar membuat kain sasirangan membutuhkan ritual yang terbilang rumit serta hanya diturunkan turun temurun.
Berdasarkan motif, kain sairangan terbagi menjadi 3 jenis. Diantaranya yaitu yang pertama motif lajur, menggunakan garis lurus serta lengkung yang memanjang. Motif kedua yaitu motif ceplok, motif yang hanya menggunakan garis tegak lurus. Dan yang terakhir, motif variasi yang merupakan motif tambahan untuk motif ceplok atau pun motif lajur.
Meski dulunya kain sasirangan ini jumlahnya terbatas, namun saat ini sudah tidak lagi. Karena kini kain sasirangan dapat dengan bebas dibuat oleh siapa pun hingga jumlahnya terbilang banyak. Anda dapat menemukannya diberbagai tempat mulai dari pasar tradisional, toko oleh-oleh khas Kalimantan Selatan, hingga mall.
foto: kalsel.prokal.co
Mengikuti perkembangan zaman, kain sasirangan tidak lagi hanya dipakai untuk hari-hari tertentu atau dalam acara adat. Selain itu untuk menarik banyak peminat para pelaku bisnis mulai membuat berbagai macam barang menggunakan kain sasirangan, seperti tas, sepatu, gantungan kunci, pakaian, dan berbagai macam barang yang bisa dibuat sebagai oleh-oleh.
Dan tidak hanya sebatas membelinya, jika berminat, Anda pun dapat ikut belajar untuk membuat kain sasirangan. Jika sedang berkunjung ke Kota Banjarmasin, salah satu tempat yang bisa Anda datangi untuk mempelajari kain sasirangan adalah Kampung sasirangan. Di sana terdapat banyak toko-toko yang menjual oleh-oleh berbahan dasar kain sasirangan dan dapat menunjukkan secara langsung kepada Anda bagaimana mereka memproduksi kain sasirangan tersebut.
Kampung Sasirangan terdapat di Jalan Sungai Jingah, Banjarmasin Utara. Dari pusat Kota Banjarmasin, yakni Patung Bakantan, Anda hanya perlu meneruskan perjalanan ke arah Utara selama kurang lebih 7 menit. Anda akan langsung disambut oleh gerbang Kampung Sasirangan di depannya.
Tidak kalah cantik dengan kain khas daerah lainnya, kain sasirangan patut menjadi barang wajib yang Anda beli jika berkunjung ke Kalimantan Selatan.
kerajinan budaya tradisional banjarmasin kalsel kalimantan sasirangan kain