Rumah Panggung Jambi, Rumah Adat Jambi yang Anti Banjir

Lifestyle 13 Januari 2021

budaya traditional jambi rumah adat rumah panggung anti banjir

Foto: Brisik.id/Nur Ilmi Widya Ningsih


Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya. Kekayaan budaya tersebut terlihat dari banyaknya bentuk-bentuk budaya yang terwujud dalam bahasa, pakaian, adat istiadat, kuliner hingga rumah. tiap daerah memiliki rumah adat khas masing-masing. biasanya rumah-rumah adat tiap daerah memiliki karakteristik sendiri yang membuatnya berbeda dari rumah-rumah adat dari daerah lainnya. seperti rumah adat salah satu daerah di Indonesia ini yaitu rumah adat provinsi Jambi yang disebut rumah panggung.

Rumah panggung Jambi atau yang sering pula disebut sebagai Kajang Lako ini adalah salah satu dari sekian banyak rumah adat yang ada di Indonesia. Ciri khas dari rumah adat ini adalah posisi lantainya yang jauh dari tanah karena adanya tiang-tiang tinggi yang menyangga rumah. Tingginya tiang-tiang ini punya fungsi untuk mencegah air memasuki rumah saat banjir tiba dan juga untuk menghindari binatang buas masuk ke dalam rumah. Untuk masuk ke rumah, disediakan tangga yang menjulur dari tanah hingga ke teras rumah.
 

Foto: Brisik.id/Nur Ilmi Widya Ningsih

Posisi rumah yang lebih tinggi dari tanah inilah yang membuat rumah ini disebut sebagai rumah panggung. Bentuknya mirip dengan panggung-panggung yang biasanya lebih tinggi dari tanah agar mudah dilihat oleh banyak orang. Rumah ini umumnya dibuat dari berbagai material alami seperti kayu, bambu hingga ijuk. 

Selain posisi rumah, keunikan lain dari rumah panggung ini ada pada ukiran-ukiran yang menghiasi dinding hingga beberapa bagian luar rumah. biasanya ukiran ini berbentuk seperti tumbuhan atau hewan. Motif tumbuhan melambangkan kedekatan masyarakat Jambi pada alam dan hutan sedangkan motif hewan sebagai simbol mata pencaharian masyarakat Jambi. Rumah ini terbuat dari kayu yang dicat dengan cat minyak untuk menjaga kayu tetap tahan dan warnanya pun cantik.
 
Foto: Brisik.id/Nur Ilmi Widya Ningsih

Secara umum, rumah panggung memiliki bagian teras, kemudian ruangan. Namun sebenarnya pembagian ruangan di rumah panggung ini lebih kompleks. Rumah panggung ini terbagi menjadi 8 ruangan. Mulai dari jogan yang berfungsi untuk tempat istirahat dan penyimpanan air, serambi depan untuk menerima tamu laki-laki, serambi dalam untuk tempat tidur laki-laki, amben melintang untuk kamar pengantin, serambi belakang untuk tempat tidur anak perempuan yang belum menikah, dapur hingga garang sebagai tempat penyimpanan air. Pemisahan perempuan dan laki-laki yang belum menikah pada rumah ini berkaitan dengan nilai-nilai agama dan kesopanan yang berlaku di masyarakat Jambi. 

Selain ruangan di rumah utama, biasanya rumah panggung ini selalu didampingi oleh bangunan lain yang lebih kecil dan terletak di belakang atau di samping rumah. bangunan ini sebenarnya adalah tempat penyimpanan padi serta peralatan pertanian yang disebut lumbung.


Foto: Brisik.id/Nur Ilmi Widya Ningsih

Tiap daerah di Provinsi Jambi sebenarnya punya rumah panggung dengan bentuk yang khas dan berbeda. Seperti rumah panggung kerinci yang terkesan besar dan lebih megah. Atau rumah panggung batang hari yang memiliki ruangan terpisah di bagian belakang rumah. meski berbeda, tetap saja ciri khas utamanya selalu ada di tiap rumah panggung. Yakni berbentuk seperti panggung. 



Saat ini masih ada beberapa daerah di provinsi Jambi yang masih menggunakan rumah panggung. Seperti beberapa masyarakat di Seberang Kota Jambi (SEKOJA). Meskipun pembagian ruangannya tidak lagi sekompleks pembagian ruang rumah panggung dimasa lampau. Di Sekoja sendiri masih banyak sekali rumah-rumah panggung tua yang bertahan hingga sekarang. Padahal sudah banyak sekali rumah-rumah baru yang dibangun mengikuti arsitektur masa kini. Rumah-rumah tua tersebut biasanya tetap dipertahankan bentuk aslinya oleh para pemiliknya yang kebanyakan juga berusia tua. Ada juga rumah panggung yang masih ada di daerah tebo ini. beberapa bagian telah diubah seperti tangga yang semula dari kayu, kini telah diganti dengan beton. Namun rumah tua ini tetap seperti bentuk aslinya dulu. 


Foto: Brisik.id/Nur Ilmi Widya Ningsih

Rumah panggung sendiri sebenarnya bisa dijadikan sebagai solusi bagi daerah-daerah yang rawan terkena banjir. Bentuknya yang tinggi jauh dari permukaan tanah ini setidaknya mampu membuat kita terhindar dari ancaman banjir yang suka datang tiba-tiba dan merenggut harta benda bahkan nyawa saking derasnya.

Apalagi banyak daerah di Indonesia yang selalu jadi langganan banjir terutama saat musim hujan. dengan adanya tiang-tiang tinggi ini membuat air hanya melalui kolong rumah saja dan tidak akan membahayakan nyawa kita. Apalagi akhir-akhir ini perubahan iklim serta perilaku manusia yang masih senang membuang sampah sembarangan, membuat banjir bisa datang kapan saja tanpa direncanakan. Ada baiknya kita bersiap dan mengantisipasi musibah ini dengan membangun rumah anti banjir ala masyarakat Jambi ini. 
 
Artikel ini ditulis oleh Nur Ilmi Widya Ningsih

budaya traditional jambi rumah adat rumah panggung anti banjir

Berita Terkait

Berita Video