Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Masjid Putih Darus Shalihin merupakan salah satu masjid besar di Kota Wisata Batu. Berlokasi di Jalan Pattimura, Kelurahan Temas, Kecamatan Batu, masjid ini kerap dikunjungi wisatawan yang melintas di jalan protokol tersebut. Siapa sangka jika masjid ini memiliki kisah unik di balik proses pembangunannya yang barangkali tidak ada di tempat lain.
Pembangunan masjid ini merupakan renovasi total masjid lama yang berlangsung dari tahun 2009 - 2014. Awalnya, penghimpunan dana dilakukan dengan cara biasa sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu mencukupi kebutuhan pembangunan.
Hingga akhirnya, pada tahun 2012, muncul ide brilian untuk menghimpun dana pembangunan. Takmir memasang spanduk besar yang bertuliskan "Dijual Masjid Rp1 Juta/Meter". Kontan saja, spanduk tersebut menghebohkan warga Kota Batu saat itu.
Tentu saja kata "dijual" di sini bukan berarti menjual masjid untuk berpindahtangan ke orang lain, namun menjual saham sebagai bentuk partisipasi masyarakat muslim Kota Batu dalam pembangunan masjid ini. Strategi ini terbukti mujarab, di mana takmir berhasil mengumpulkan dana hingga miliaran rupiah.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Sesuai namanya, fisik luar masjid ini secara keseluruhan bercat putih. Kubah masjid terdiri dari satu kubah inti dan delapan kubah kecil di sudut-sudut masjid. Eksterior bangunan secara keseluruhan merupakan arsitektur minimalis dengan sentuhan aksen Arab pada kubah dan facade yang berbentuk kubah.
Interior masjid juga didominasi warna putih. Jika eksterior masjid berwarna putih, maka di dalam masjid ada sentuhan warna cokelat kayu yang bisa dijumpai di tiang-tiang dan mihrab. Mihrab masjid merupakan bingkai berukiran khas Jawa. Ada juga dua jendela khas rumah joglo yang bisa dilihat di atas sisi kanan dan kiri mihrab.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Salah satu spot menarik dari masjid ini adalah menaranya. Berada di sisi selatan masjid, menara ini merupakan bangunan tertinggi di Kota Batu. Tingginya sekitar 99 meter, melambangkan Asmaul Husna (nama-nama Allah) dan terdiri dari sembilan lantai.
Bentuk menara sepintas mirip dengan pagoda karena setiap lantai dilengkapi dengan teras balkon. Dari atas menara inilah, pengunjung masjid dapat melihat panorama Kota Batu. Demi keamanan, pengunjung yang ingin naik menara ini harus memberitahu petugas keamanan atau takmir yang sedang piket agar nanti dipandu saat naik dan turunnya.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Letaknya di jalan protokol Kota Batu membuat siapa saja yang mengunjungi masjid ini mudah menjumpai fasilitas penginapan dan makan. Penginapan yang dapat direkomendasikan adalah The Singhasari Resort & Convention dan Senyum World Hotel di Jatim Park 3, keduanya berada di Jalan Ir. Soekarno. Tarif per malam mulai Rp681.000 untuk The Singhasari dan Rp530.000 untuk Senyum World Hotel.
Selain dengan ojek online, transportasi umum lainnya yang melewati masjid ini adalah angkot bertrayek BL (Batu-Landungsari). Bagi yang membawa kendaraan pribadi, tersedia tempat parkir yang cukup luas di halaman masjid.
Untuk fasilitas tempat makan, ada Panties Pizza dan Soto Betawi Bang Juned yang berada beberapa meter di timur masjid. Tempat makan lainnya yang juga tak jauh dari Masjid Putih adalah Pos Ketan Legenda 3 yang berada di Ruko Pattimura (sebelah kantor Radar Batu) dan Warung Sate Kelinci di Jalan Raya Beji. Soal harga, tak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan warung-warung ini lumayan bersahabat dengan kantong.
Pembangunan masjid ini merupakan renovasi total masjid lama yang berlangsung dari tahun 2009 - 2014. Awalnya, penghimpunan dana dilakukan dengan cara biasa sehingga hasil yang diperoleh tidak begitu mencukupi kebutuhan pembangunan.
Hingga akhirnya, pada tahun 2012, muncul ide brilian untuk menghimpun dana pembangunan. Takmir memasang spanduk besar yang bertuliskan "Dijual Masjid Rp1 Juta/Meter". Kontan saja, spanduk tersebut menghebohkan warga Kota Batu saat itu.
Tentu saja kata "dijual" di sini bukan berarti menjual masjid untuk berpindahtangan ke orang lain, namun menjual saham sebagai bentuk partisipasi masyarakat muslim Kota Batu dalam pembangunan masjid ini. Strategi ini terbukti mujarab, di mana takmir berhasil mengumpulkan dana hingga miliaran rupiah.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Sesuai namanya, fisik luar masjid ini secara keseluruhan bercat putih. Kubah masjid terdiri dari satu kubah inti dan delapan kubah kecil di sudut-sudut masjid. Eksterior bangunan secara keseluruhan merupakan arsitektur minimalis dengan sentuhan aksen Arab pada kubah dan facade yang berbentuk kubah.
Interior masjid juga didominasi warna putih. Jika eksterior masjid berwarna putih, maka di dalam masjid ada sentuhan warna cokelat kayu yang bisa dijumpai di tiang-tiang dan mihrab. Mihrab masjid merupakan bingkai berukiran khas Jawa. Ada juga dua jendela khas rumah joglo yang bisa dilihat di atas sisi kanan dan kiri mihrab.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Salah satu spot menarik dari masjid ini adalah menaranya. Berada di sisi selatan masjid, menara ini merupakan bangunan tertinggi di Kota Batu. Tingginya sekitar 99 meter, melambangkan Asmaul Husna (nama-nama Allah) dan terdiri dari sembilan lantai.
Bentuk menara sepintas mirip dengan pagoda karena setiap lantai dilengkapi dengan teras balkon. Dari atas menara inilah, pengunjung masjid dapat melihat panorama Kota Batu. Demi keamanan, pengunjung yang ingin naik menara ini harus memberitahu petugas keamanan atau takmir yang sedang piket agar nanti dipandu saat naik dan turunnya.
Foto: Brisik.id/Rayhan Aulia Prakoso
Letaknya di jalan protokol Kota Batu membuat siapa saja yang mengunjungi masjid ini mudah menjumpai fasilitas penginapan dan makan. Penginapan yang dapat direkomendasikan adalah The Singhasari Resort & Convention dan Senyum World Hotel di Jatim Park 3, keduanya berada di Jalan Ir. Soekarno. Tarif per malam mulai Rp681.000 untuk The Singhasari dan Rp530.000 untuk Senyum World Hotel.
Selain dengan ojek online, transportasi umum lainnya yang melewati masjid ini adalah angkot bertrayek BL (Batu-Landungsari). Bagi yang membawa kendaraan pribadi, tersedia tempat parkir yang cukup luas di halaman masjid.
Untuk fasilitas tempat makan, ada Panties Pizza dan Soto Betawi Bang Juned yang berada beberapa meter di timur masjid. Tempat makan lainnya yang juga tak jauh dari Masjid Putih adalah Pos Ketan Legenda 3 yang berada di Ruko Pattimura (sebelah kantor Radar Batu) dan Warung Sate Kelinci di Jalan Raya Beji. Soal harga, tak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan warung-warung ini lumayan bersahabat dengan kantong.
Artikel ini ditulis oleh Rayhan Aulia Prakoso