Bagi masyarakat Aceh, memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW sudah menjadi agenda setiap tahun. Ada kebahagiaan tersendiri saat merayakan maulid yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.
Perayaan ini membuat warga berlomba-lomba bersedekah. Mereka melantunkan dzikir dan shalawat, serta ramai-ramai mendengar ceramah yang disampaikan oleh ulama di masjid setempat.
Kegiatan ini dilakukan secara suka cita, tanpa melihat status sosial maupun ekonomi. Semua akan mendapatkan makanan yang sama, tak peduli kaya atau miskin. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan tentang kesetaraan dan tidak adanya sistem kasta. Besarnya antusias masyarakat dalam kegiatan Khauri Maulod telah mengundang perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dibuat sangat meriah, para wanita akan memasak menu-menu terbaik untuk dimakan bersama. Sedangkan kaum laki-laki bergotong royong memasak kuliner khas bernama kuah beulangong.
Foto: liputan6.com
Hal paling menarik dalam pelaksanaan Khauri Maulod adalah adanya menu wajib yang dihidangkan, salah satunya kuah beulangong. Selain disajikan saat perayaan Maulid Nabi, menu ini kerap hadir dalam perayaan penting, mulai dari resepsi pernikahan hingga acara syukuran sunatan. Kuah beulangong adalah olahan mirip gulai yang kaya akan rempah dan menjadi menu paling diincar para bu maulod.
Bagi masyarakat Aceh, kuah beulangong seolah sudah melegenda. Menu ini dianggap sebagai ulee makanan (kepala makanan), artinya sajian apapun yang dihidangkan, kuah beulangong lah yang menjadi menu utama.
Foto: instagram/@hipala.bileu
Kuah Beulangong merupakan olahan mirip gulai berbahan utama daging sapi atau kambing. Daging dipadukan dengan buah nangka muda, pisang atau labu air, kemudian dimasak menggunakan berbagai rempah khas Aceh. Diberi nama kuah beulangong lantaran proses memasaknya menggunakan kuali besar. Dalam bahasa Aceh, "beulangong" berarti kuali besar. Sedangkah kata "kuah" berarti gulai.
Proses pembuatannya terbilang sulit karena perlu menggunakan kuali besar serta api yang tidak sedikit. Selama proses memasak, masakan ini harus diaduk secara terus menerus. Karena membutuhkan banyak tenaga, maka dipilihlah para laki-laki untuk memasak kuah beulangong.
Meski sulit, namun masyarakat Aceh tak pernah mengeluh selama proses pembuatan kuliner ini. Memasak kuah beulangong dilakukan secara gotong royong sekaligus mempererat silaturahmi antar masyarakat.
Foto: instagram/@belangongaceh
Kuah beulangong mempunyai cita rasa khas dan aroma yang sangat menggoda. Hal ini karena gulai dimasak menggunakan kelapa gongseng atau dalam bahasa Aceh disebut "ue lheu", bersama rempah pilihan lainnya seperti kayu manis, cabai kering, lengkuah, serai dan beberapa bumbu lain. Rasanya gurih pedas, membuat gulai khas Aceh ini nikmat disantap bersama nasi hangat.
Ada niatan pergi ke Aceh? Jangan lupa datang pas waktu perayaan Maulid Nabi sehingga dapat mencicipi kuah beulangong.