Sate merupakan salah satu makanan khas berupa potongan daging yang ditusuk kemudian dipanggang di atas bara api. Hidangan sate dapat ditemui di seluruh pelosok negeri, termasuk di Kota Bandung. Salah satu tempat makan sate legendaris di Bandung adalah Sate Maulana Yusuf.
Sate Maulana Yusuf sudah ada sejak tahun 1980-an. Nama "Maulana Yusuf" diambil dari nama jalan tempat sate ini dijual, tepatnya di Jl. Maulana Yusuf No.21, tidak jauh dari Jl. Dago. Biasanya, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung, baik itu warga lokal maupun turis dari luar kota. Tempatnya benar-benar seperti rumah, dilengkapi dengan pilihan area indoor maupun outdoor.
Foto: traveloka.com
Sate Maulana Yusuf menawarkan tiga jenis sate daging, yaitu sate ayam, sate kambing, dan sate sapi, dengan kisaran harga Rp40.000 hingga Rp50.000 per porsi. Selain itu, terdapat pula sate ati ayam dan sate kulit ayam yang dibanderol dengan harga Rp40.000 per porsi.
Tak hanya sate, terdapat pula menu makanan lain seperti gado-gado, soto ayam, sop buntut sapi, dan gulai kambing, yang dibanderol dengan harga Rp20.000 hingga Rp40.000. Untuk nasi dan lontong sendiri ditawarkan dengan harga Rp7.000.
Ketika datang, pengunjung dapat langsung memesan menu yang diinginkan. Setelah memesan, silakan menunggu di tempat duduk yang telah dipilih. Selanjutnya, yang hadir terlebih dahulu adalah bumbu kacangnya, satu piring untuk masing-masing pengunjung. Yup, di sini, bumbu kacangnya disajikan secara terpisah dengan piring satenya.
Bumbu kacang dari Sate Maulana Yusuf ini tidak terlalu halus, namun juga tidak terlalu kasar. Bersama dengan bumbu kacang, disajikan pula bawang merah iris, acar, cabe rawit, serta kecap manis dengan merk Kecap Borobudur, yang konon katanya merupakan kecap legendaris khas Bandung. Pengunjung dapat meracik bumbu kacangnya sendiri sesuai selera.
Foto: instagram/@eatandcapture
Sate ayam merupakan salah satu menu favorit pengunjung. Setiap tusuknya diisi dengan potongan-potongan besar daging ayam berkualitas tanpa lemak. Rasa dagingnya sangat lezat dengan tekstur lembut. Bumbunya terasa meresap hingga ke serat daging, menandakan sate ayam ini telah dibumbui dengan sangat baik sebelum dibakar.
Selanjutnya, terdapat menu sate kambing yang merupakan salah satu menu andalan pula. Potongan dagingnya besar-besar. Dagingnya empuk, tidak berbau, dan lagi-lagi bumbunya meresap hingga ke bagian dalam daging. Sate kambing ini dibakar dengan bumbu sederhana yang gurih dan membuatnya sangat nikmat. Proses pembakaran juga terlihat terjaga dengan baik, karena daging tidak terlalu gosong, namun tetap matang sempurna.
Terdapat pula sate kulit ayam sebagai salah satu menu favorit pengunjung. Teksturnya yang kenyal dengan bumbu yang menyelimuti kulit secara merata, membuatnya menjadi salah satu menu tidak boleh terlewatkan.
Foto: instagram/@kulinerakut
Selain hidangan sate, pengunjung juga ditawarkan berbagai macam camilan, salah satunya adalah hidangan tahu, yaitu tahu aci dan tahu pletok. Hidangan ini ditawarkan dengan harga Rp15.000 per porsi.
Tahu aci adalah tahu yang telah dibelah menjadi bentuk segitiga, kemudian pada belahan tersebut ditutupi adonan aci. Tahu pletok adalah tahu yang dibelah menjadi dua tetapi tidak putus, kemudian di atasnya diolesi adonan aci. Perbedaan keduanya terletak pada teksturnya. Tahu aci cenderung lebih kenyal, sedangkan tahu pletok digoreng hingga garing. Sajian tahu dilengkapi dengan cocolan kecap ini sangat cocok dijadikan sebagai menu pembuka sambil menunggu sate siap dihidangkan.
Bagi Teman Brisik yang tengah berencana pergi ke Bandung, jangan lupa cantumkan Sate Maulana Yusuf dalam daftar kuliner wajib coba. Selamat mencicipi!