Main Kite Surfing di Pantai Kaliantan
Food & Travel 19 Oktober 2020pantai kaliantan hidden paradise lombok surga tersembunyi pulau lombok lombok timur wisata alam tebing bukit laut suku sasak tradisi bau nyale
Foto: instagram.com/bqnila/
Salah satu pantai perawan yang tak boleh Teman Brisik lewatkan saat berkunjung ke Pulau Lombok adalah Pantai Kaliantan. Pantai ini terletak di ujung selatan Pulau Lombok, tepatnya di Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Pantai ini memiliki sejuta pesona yang sering disebut sebagai surga tersembunyinya Lombok.
Pantai Kaliantan memiliki garis pantai yang cukup panjang, sekitar dua kilometer dengan tekstur pasir yang kasar seperti butiran merica. Warna pasirnya dominan berwarna putih kecoklatan. Terkadang pantulan sinar matahari membuat warna pasirnya menjadi keemasan bahkan berwarna merah muda.
Foto:instagram.com/buahvita/
Pantai ini memiliki air laut yang jernih berwarna biru toska, kombinasi warna yang sangat cantik saat biru laut dan biru muda langit berpadu dengan warna putih pasir. Apalagi Pantai Kaliantan dikelilingi perbukitan berwarna hijau tua yang semakin menambah keasrian dari pantai ini. Pemandangan yang menawan dan lokasinya yang jauh dari perkotaan membuat suasana pantainya begitu tenang dan syahdu.
Keindahan Pantai Kaliantan juga bisa dilihat dari keindahan bawah lautnya yang masih terjaga. Ekosistem bawah laut, seperti terumbu karang, tanaman laut, berbagai jenis ikan dan fauna laut bisa terlihat dengan jelas. Jadi selain berenang, banyak sekali aktivitas lainnya yang bisa dilakukan di sini seperti snorkeling, free diving atau memancing.
Foto:instagram.com/joeardhana/
Ciri khas yang dimiliki pantai ini terletak pada bentuk topografinya yang dikelilingi tebing berwarna kecokelatan. Tebing ini seringkali dijadikan spot foto saat wisatawan berada di Pantai Kaliantan, karena merupakan hal yang ikonik dengan pantai ini.
Beberapa wisatawan juga terkadang mendaki tebing untuk menyaksikan panorama lautan dan pantai dari ketinggian. Tetapi ini tidak direkomendasikan karena tidak terdapat pengaman dan berisiko.
Foto:instagram.com/adiw97/
Hal menarik lainnya, pantai ini menjadi salah satu lokasi pagelaran tradisi Suku Sasak, yakni Bau Nyale. Ini merupakan kegiatan berburu cacing yang dilakukan Suku Sasak setiap setahun sekali antara bulan Februari-Maret.
Biasanya acara ini dikemas dalam festival yang bisa diikuti oleh semua orang, bahkan wisatawan asing pun turut meramaikan. Cacing yang ditangkap oleh masyarakat diolah menjadi makanan, obat dan sebagai penyubur lahan pertanian.
Luasnya area pantai yang mencapai tujuh kilometer dan kondisi anginnya yang konstan dengan rentang embusan yang cukup lama, yakni dari bulan Maret - Oktober, menjadi daya tarik bagi para pencinta kite surfing. Kite surfing merupakan olahraga yang mengandalkan embusan angin dengan alat berupa papan seluncur dan parasut. Pencinta kite surfing kebanyakan dari turis asing yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, Italia dan Prancis.
Foto:instagram.com/dwioblo/
Wisata Pantai Kaliantan dibuka setiap hari dari jam 05.00-17.00. Pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000 dan biaya parkir untuk motor sebesar Rp2.000 dan mobil sebesar Rp5.000. Pantai ini hanya dilengkapi area parkir dan tempat penyewaan alat kite surfing dengan harga sewa sekitar Rp900.000/tiga hari.
Belum terdapat fasilitas lengkap seperti warung makan, musala, toilet, pujasera, dan toko oleh-oleh pada area wisata.
Pantai Kaliantan berjarak sekitar 72 kilometer dari Kota Mataram atau sekitar 2-3 jam perjalanan. Kondisi jalannya sudah baik, namun sekitar 2-3 kilometer menuju lokasi pantai jalannya belum diaspal dan masih berbatu.
Belum tersedia angkutan umum yang bisa mengantar Teman Brisik sampai ke Pantai Kaliantan. Selain menggunakan kendaraan pribadi, Teman Brisik bisa menyewa motor dengan harga Rp85.000/ hari atau menyewa mobil dan jasa travel dengan harga sekitar Rp300.000/ hari.
Penginapan terdekat adalah Ekas Breaks yang berlokasi di Jalan Pantai Surga, Ekas, Jerowaru, sekitar 3,6 kilometer dari Pantai Kaliantan. Fasilitasnya: resepsionis 24 jam, antar-jemput bandara, layanan kebersihan, penitipan anak, bar, restoran, kolam renang outdoor, hiburan, WiFi, sarapan dll. Tarifnya mulai dari Rp699.000 per malam.
Pantai Kaliantan memiliki garis pantai yang cukup panjang, sekitar dua kilometer dengan tekstur pasir yang kasar seperti butiran merica. Warna pasirnya dominan berwarna putih kecoklatan. Terkadang pantulan sinar matahari membuat warna pasirnya menjadi keemasan bahkan berwarna merah muda.
Foto:instagram.com/buahvita/
Pantai ini memiliki air laut yang jernih berwarna biru toska, kombinasi warna yang sangat cantik saat biru laut dan biru muda langit berpadu dengan warna putih pasir. Apalagi Pantai Kaliantan dikelilingi perbukitan berwarna hijau tua yang semakin menambah keasrian dari pantai ini. Pemandangan yang menawan dan lokasinya yang jauh dari perkotaan membuat suasana pantainya begitu tenang dan syahdu.
Keindahan Pantai Kaliantan juga bisa dilihat dari keindahan bawah lautnya yang masih terjaga. Ekosistem bawah laut, seperti terumbu karang, tanaman laut, berbagai jenis ikan dan fauna laut bisa terlihat dengan jelas. Jadi selain berenang, banyak sekali aktivitas lainnya yang bisa dilakukan di sini seperti snorkeling, free diving atau memancing.
Foto:instagram.com/joeardhana/
Ciri khas yang dimiliki pantai ini terletak pada bentuk topografinya yang dikelilingi tebing berwarna kecokelatan. Tebing ini seringkali dijadikan spot foto saat wisatawan berada di Pantai Kaliantan, karena merupakan hal yang ikonik dengan pantai ini.
Beberapa wisatawan juga terkadang mendaki tebing untuk menyaksikan panorama lautan dan pantai dari ketinggian. Tetapi ini tidak direkomendasikan karena tidak terdapat pengaman dan berisiko.
Foto:instagram.com/adiw97/
Hal menarik lainnya, pantai ini menjadi salah satu lokasi pagelaran tradisi Suku Sasak, yakni Bau Nyale. Ini merupakan kegiatan berburu cacing yang dilakukan Suku Sasak setiap setahun sekali antara bulan Februari-Maret.
Biasanya acara ini dikemas dalam festival yang bisa diikuti oleh semua orang, bahkan wisatawan asing pun turut meramaikan. Cacing yang ditangkap oleh masyarakat diolah menjadi makanan, obat dan sebagai penyubur lahan pertanian.
Luasnya area pantai yang mencapai tujuh kilometer dan kondisi anginnya yang konstan dengan rentang embusan yang cukup lama, yakni dari bulan Maret - Oktober, menjadi daya tarik bagi para pencinta kite surfing. Kite surfing merupakan olahraga yang mengandalkan embusan angin dengan alat berupa papan seluncur dan parasut. Pencinta kite surfing kebanyakan dari turis asing yang berasal dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Jerman, Italia dan Prancis.
Foto:instagram.com/dwioblo/
Wisata Pantai Kaliantan dibuka setiap hari dari jam 05.00-17.00. Pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp5.000 dan biaya parkir untuk motor sebesar Rp2.000 dan mobil sebesar Rp5.000. Pantai ini hanya dilengkapi area parkir dan tempat penyewaan alat kite surfing dengan harga sewa sekitar Rp900.000/tiga hari.
Belum terdapat fasilitas lengkap seperti warung makan, musala, toilet, pujasera, dan toko oleh-oleh pada area wisata.
Pantai Kaliantan berjarak sekitar 72 kilometer dari Kota Mataram atau sekitar 2-3 jam perjalanan. Kondisi jalannya sudah baik, namun sekitar 2-3 kilometer menuju lokasi pantai jalannya belum diaspal dan masih berbatu.
Belum tersedia angkutan umum yang bisa mengantar Teman Brisik sampai ke Pantai Kaliantan. Selain menggunakan kendaraan pribadi, Teman Brisik bisa menyewa motor dengan harga Rp85.000/ hari atau menyewa mobil dan jasa travel dengan harga sekitar Rp300.000/ hari.
Penginapan terdekat adalah Ekas Breaks yang berlokasi di Jalan Pantai Surga, Ekas, Jerowaru, sekitar 3,6 kilometer dari Pantai Kaliantan. Fasilitasnya: resepsionis 24 jam, antar-jemput bandara, layanan kebersihan, penitipan anak, bar, restoran, kolam renang outdoor, hiburan, WiFi, sarapan dll. Tarifnya mulai dari Rp699.000 per malam.
Artikel ini ditulis oleh Baiq
pantai kaliantan hidden paradise lombok surga tersembunyi pulau lombok lombok timur wisata alam tebing bukit laut suku sasak tradisi bau nyale