-->
Hakka adalah salah satu garis keturunan dari suku Han. Berasal dari Tiongkok Utara yang merupakan pusat kebudayaan Tionghoa di masa lampau. Adapun Hakka sendiri bermakna "tamu" atau "pendatang". Merujuk pada mereka yang pada masa lampau meninggalkan Meizhou, Ganzhou, Tingzhou, Huizhou, dan Shibi dikarenakan perang, konflik, dan bencana alam untuk pindah ke Hainan, Taiwan, Hawaii, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Museum Hakka Indonesia diharapkan menjadi jembatan budaya sehingga masyarakat umum bisa mengenal budaya Tionghoa umumnya dan Hakka khususnya. Diharapkan juga menjadi jembatan ke masa lalu sehingga generasi muda Hakka tidak melupakan sejarah mereka.
Peresmian museum dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Agustus 2014. Gedung ini memiliki luas bangunan 5.000 meter persegi.
Foto: Maulinia
Adapun bentuk bangunan Museum Hakka Indonesia adalah miniatur pemukiman tradisional Hakka di Gunung Fujian. Bangunan ini bernama Tulou. Tulou memiliki berbagai bentuk di antaranya lingkaran, persegi empat, huruf U, setengah lingkaran, segi delapan, dan lainnya.
Adapun Tulou Museum Hakka Indonesia adalah pemukiman satu lingkaran penuh yang mirip tabung. Suatu bangunan besar dimana di dalamnya ada rumah-rumah penduduk tersusun bertingkat dengan masing-masing pintu depan rumah menghadap ke tengah lingkaran. Tulou memang tertutup seperti benteng karena pada masa lampau banyak terjadi perang dan serangan binatang buas.
Foto: Maulinia
Lantai 1 Museum Hakka Indonesia adalah ruang utama yang luas. Memiliki panggung kayu untuk keperluan berbagai acara. Dikelilingi lampion merah yang indah. Di lantai ini, ada perpustakaan dan ruang pertemuan serta toko yang menjual pernik Museum Hakka Indonesia. Sebagian dari pernak-pernik tersebut didatangkan langsung dari Meizhou.
Pada lantai 2, ada auditorium serbaguna dan Museum Tionghoa Indonesia. Museum ini mempunyai tujuh ruang pamer yaitu: mengenai sejarah kedatangan orang Tionghoa di nusantara; foto-foto profesi orang Tionghoa di era kolonial; foto tokoh-tokoh Tionghoa; kehidupan orang Tionghoa di berbagai daerah di Indonesia; riwayat Tjong Yong Hian, Tjong Yao Hian, Putri Kang Cin Wei, dan lainnya; kebudayaan Tionghoa di Indonesia; serta peranan orang Tionghoa di perfilman, batik, kuliner dan bidang lain-lain.
Foto: Maulinia
Museum Hakka Indonesia berada di lantai 3 dan mempunyai tujuh ruang pamer yaitu: sejarah migrasi, foto-foto kuliner; miniatur rumah; kebudayaan dan pendidikan; tokoh-tokoh Hakka ternama; kamar pengantin; perkakas; serta barang-barang artefak.
Di lantai 3 juga ada Museum Yodding Hakka Indonesia. Menceritakan sejarah Yodding Hakka, tolou, tokoh-tokoh Yodding, kepiawaian Yodding dalam meracik ramuan, dan sumbangsih Yodding pada bangsa Indonesia.
Di sini, pengunjung juga dapat menyewa kostum adat Tionghoa. Untuk berfoto gaya di dalam bangunan Tulou yang apik atau di Taman Budaya Tionghoa. Biaya sewa kostum Rp100.000 - 150.000 per orang.
Foto: Maulinia
Museum Hakka Indonesia bebas biaya kunjungan. Masyarakat umum dapat masuk secara gratis tanpa bayaran ke dalam gedung yang megah ini. Pengunjung cukup membayar tiket masuk TMII sebesar Rp20.000 per orang, Rp20.000 untuk mobil, Rp15.000 untuk motor, dan Rp1.000 per sepeda
Museum Hakka Indonesia berada di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang terletak di Jalan Raya Taman Mini, Pondok Gede, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Buka hari Selasa - Minggu pukul 09:00 - 16:00 WIB.
Graha Wisata Remaja TMII adalah salah satu penginapan terdekat ke Gedung Museum Hakka Indonesia. Berada di dalam Kompleks TMII. Tersedia barak 24 kasur dengan tarif Rp480.000 per kamar. Kamar standar enam kasur Rp120.000 per kamar. Kamar spesial dua kasur Rp110.000 per kamar.
Museum Hakka Indonesia diharapkan menjadi jembatan budaya sehingga masyarakat umum bisa mengenal budaya Tionghoa umumnya dan Hakka khususnya. Diharapkan juga menjadi jembatan ke masa lalu sehingga generasi muda Hakka tidak melupakan sejarah mereka.
Peresmian museum dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 Agustus 2014. Gedung ini memiliki luas bangunan 5.000 meter persegi.
Foto: Maulinia
Adapun bentuk bangunan Museum Hakka Indonesia adalah miniatur pemukiman tradisional Hakka di Gunung Fujian. Bangunan ini bernama Tulou. Tulou memiliki berbagai bentuk di antaranya lingkaran, persegi empat, huruf U, setengah lingkaran, segi delapan, dan lainnya.
Adapun Tulou Museum Hakka Indonesia adalah pemukiman satu lingkaran penuh yang mirip tabung. Suatu bangunan besar dimana di dalamnya ada rumah-rumah penduduk tersusun bertingkat dengan masing-masing pintu depan rumah menghadap ke tengah lingkaran. Tulou memang tertutup seperti benteng karena pada masa lampau banyak terjadi perang dan serangan binatang buas.
Foto: Maulinia
Lantai 1 Museum Hakka Indonesia adalah ruang utama yang luas. Memiliki panggung kayu untuk keperluan berbagai acara. Dikelilingi lampion merah yang indah. Di lantai ini, ada perpustakaan dan ruang pertemuan serta toko yang menjual pernik Museum Hakka Indonesia. Sebagian dari pernak-pernik tersebut didatangkan langsung dari Meizhou.
Pada lantai 2, ada auditorium serbaguna dan Museum Tionghoa Indonesia. Museum ini mempunyai tujuh ruang pamer yaitu: mengenai sejarah kedatangan orang Tionghoa di nusantara; foto-foto profesi orang Tionghoa di era kolonial; foto tokoh-tokoh Tionghoa; kehidupan orang Tionghoa di berbagai daerah di Indonesia; riwayat Tjong Yong Hian, Tjong Yao Hian, Putri Kang Cin Wei, dan lainnya; kebudayaan Tionghoa di Indonesia; serta peranan orang Tionghoa di perfilman, batik, kuliner dan bidang lain-lain.
Foto: Maulinia
Museum Hakka Indonesia berada di lantai 3 dan mempunyai tujuh ruang pamer yaitu: sejarah migrasi, foto-foto kuliner; miniatur rumah; kebudayaan dan pendidikan; tokoh-tokoh Hakka ternama; kamar pengantin; perkakas; serta barang-barang artefak.
Di lantai 3 juga ada Museum Yodding Hakka Indonesia. Menceritakan sejarah Yodding Hakka, tolou, tokoh-tokoh Yodding, kepiawaian Yodding dalam meracik ramuan, dan sumbangsih Yodding pada bangsa Indonesia.
Di sini, pengunjung juga dapat menyewa kostum adat Tionghoa. Untuk berfoto gaya di dalam bangunan Tulou yang apik atau di Taman Budaya Tionghoa. Biaya sewa kostum Rp100.000 - 150.000 per orang.
Foto: Maulinia
Museum Hakka Indonesia bebas biaya kunjungan. Masyarakat umum dapat masuk secara gratis tanpa bayaran ke dalam gedung yang megah ini. Pengunjung cukup membayar tiket masuk TMII sebesar Rp20.000 per orang, Rp20.000 untuk mobil, Rp15.000 untuk motor, dan Rp1.000 per sepeda
Museum Hakka Indonesia berada di dalam Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang terletak di Jalan Raya Taman Mini, Pondok Gede, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Buka hari Selasa - Minggu pukul 09:00 - 16:00 WIB.
Graha Wisata Remaja TMII adalah salah satu penginapan terdekat ke Gedung Museum Hakka Indonesia. Berada di dalam Kompleks TMII. Tersedia barak 24 kasur dengan tarif Rp480.000 per kamar. Kamar standar enam kasur Rp120.000 per kamar. Kamar spesial dua kasur Rp110.000 per kamar.
Artikel ini ditulis oleh Maulinia