Foto: brisik.id/nissaabdillah
Berkunjung ke perpustakaan memiliki daya tarik tersendiri dan tidak selalu berakhir dengan membosankan. Terutama ketika sumber bacaan di Internet dirasa belum memuaskan, kegiatan membaca buku ke perpustakaan menjadi diperlukan. Salah satu yang terbaik di Jakarta yang bisa dikunjungi adalah Perpustakaan Freedom yang terletak di daerah Kuningan, Jakarta Selatan. Perpustakaan ini mudah diakses, suasananya nyaman, dan memiliki koleksi buku sangat menarik.
Sebelum mulai mengeksplorasi rak-rak penuh buku, terlebih dahulu pengunjung akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan seperti nomor telepon dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan kartu keanggotaan. Keanggotaan Perpustakaan Freedom tidak dikenakan biaya sama sekali. Namun nantinya, kartu tersebut harus dibawa tiap kali berkunjung.
Foto: brisik.id/nissaabdillah
Perpustakaan yang terletak di jantung ibu kota ini, memiliki suasana yang tenang, adem, serta memiliki ruang yang luas dan alunan musik yang pelan dan menenangkan. Pengunjung dapat memilih untuk menggunakan meja bersekat, meja besar yang cocok untuk kegiatan diskusi, atau memilih sofa yang cocok untuk kegiatan membaca santai. Perpustakaan ini juga dihiasi dengan berbagai lukisan dan kutipan dari tokoh-tokoh terkenal. Dilengkapi dengan fasilitas Internet, pengunjung dapat dengan nyaman menyelesaikan skripsi, thesis, ataupun sekadar menggarap pekerjaan.
Perpustakaan yang didirikan sejak tahun 2002, di bawah naungan Yayasan Freedom Institute, memiliki sekitar 8000 koleksi yang sebagian besar adalah buku-buku ilmu sosial bertemakan filsafat, sosiologi, ekonomi, politik, hubungan internasional, sejarah, dan sastra. Bukan tanpa alasan, Freedom Institute sendiri merupakan lembaga riset mengenai demokrasi, nasionalisme, dan ekonomi pasar.
Ada pula koleksi buku ilmu alam yang tidak kalah menarik seperti koleksi buku teori evolusi dan lingkungan hidup. Tentu saja tidak sulit menemukan karya Al Gore, Dawkins, ataupun Weismann. Tak hanya buku berbahasa Indonesia, sebagian koleksinya justru dalam bahasa Inggris. Bagi penulis, koleksi buku-buku populer yang sangat layak dibaca inilah yang menjadi daya tarik utama Perpustakaan Freedom.
Foto: brisik.id/nissaabdillah
Untuk memudahkan pengunjung dalam pencarian buku, tersedia layanan direktori. Perpustakaan Freedom juga tidak melayani sirkulasi pinjam buku. Namun, perpustakaan ini menyediakan layanan fotokopi dengan harga terjangkau yang bisa menjadi solusi.
Setelah selesai membaca, buku dapat dikembalikan ke troli dan giliran pustakawan yang akan melakukan tugasnya untuk menata kembali buku-buku tersebut di rak yang sesuai.
Sebelum benar-benar meninggalkan perpustakaan, di daerah sekitar Wisma Bakrie terdapat berbagai pilihan jajanan kaki lima yang bisa dipilih setelah seharian berkutat dengan buku seperti jajanan nasi goreng dan gorengan. Pilihan kafe juga banyak tersedia di sekitar gedung ini.
Jika tak sabar ingin berkunjung, tidak perlu khawatir karena perpustakaan ini terletak di salah satu pusat bisnis dan kegiatan warga Jakarta. Freedom Institute terletak di Lobby Gedung Wisma Bakrie Jl. H. R Rasuna Said No. Kav B1, Kel. Kuningan, Kec. Menteng, Jakarta Selatan.
Dengan moda transportasi umum, pengunjung dapat menggunakan TransJakarta, beralih ke koridor 6, dan turun di Halte Kuningan Madya Aini. Perpustakaan ini terletak persis di seberang halte dan hanya berjarak kurang lebih 200 meter.
Sedangkan jika menggunakan Commuter Line, pengunjung dapat turun di Stasiun Tebet dan melanjutkan perjalanan menggunakan TransJakarta rute 6C dan turun di Halte Kuningan Madya Aini.
Perpustakaan Freedom beroperasi setiap hari Senin - Jumat pukul 09.00 - 17.00. Perpustakaan ini tidak beroperasi pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Jika berasal dari luar kota dan mencari tempat menginap di sekitar perpustakaan ini, dapat melakukan reservasi di Aston Rasuna, Tower A, Apartemen Taman Rasuna, Jalan HR. Rasuna Said, Menteng Atas, Setia Budi, Jakarta Selayan dengan tarif mulai Rp700.000.
Sebelum mulai mengeksplorasi rak-rak penuh buku, terlebih dahulu pengunjung akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan seperti nomor telepon dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk mendapatkan kartu keanggotaan. Keanggotaan Perpustakaan Freedom tidak dikenakan biaya sama sekali. Namun nantinya, kartu tersebut harus dibawa tiap kali berkunjung.
Foto: brisik.id/nissaabdillah
Perpustakaan yang terletak di jantung ibu kota ini, memiliki suasana yang tenang, adem, serta memiliki ruang yang luas dan alunan musik yang pelan dan menenangkan. Pengunjung dapat memilih untuk menggunakan meja bersekat, meja besar yang cocok untuk kegiatan diskusi, atau memilih sofa yang cocok untuk kegiatan membaca santai. Perpustakaan ini juga dihiasi dengan berbagai lukisan dan kutipan dari tokoh-tokoh terkenal. Dilengkapi dengan fasilitas Internet, pengunjung dapat dengan nyaman menyelesaikan skripsi, thesis, ataupun sekadar menggarap pekerjaan.
Perpustakaan yang didirikan sejak tahun 2002, di bawah naungan Yayasan Freedom Institute, memiliki sekitar 8000 koleksi yang sebagian besar adalah buku-buku ilmu sosial bertemakan filsafat, sosiologi, ekonomi, politik, hubungan internasional, sejarah, dan sastra. Bukan tanpa alasan, Freedom Institute sendiri merupakan lembaga riset mengenai demokrasi, nasionalisme, dan ekonomi pasar.
Ada pula koleksi buku ilmu alam yang tidak kalah menarik seperti koleksi buku teori evolusi dan lingkungan hidup. Tentu saja tidak sulit menemukan karya Al Gore, Dawkins, ataupun Weismann. Tak hanya buku berbahasa Indonesia, sebagian koleksinya justru dalam bahasa Inggris. Bagi penulis, koleksi buku-buku populer yang sangat layak dibaca inilah yang menjadi daya tarik utama Perpustakaan Freedom.
Foto: brisik.id/nissaabdillah
Untuk memudahkan pengunjung dalam pencarian buku, tersedia layanan direktori. Perpustakaan Freedom juga tidak melayani sirkulasi pinjam buku. Namun, perpustakaan ini menyediakan layanan fotokopi dengan harga terjangkau yang bisa menjadi solusi.
Setelah selesai membaca, buku dapat dikembalikan ke troli dan giliran pustakawan yang akan melakukan tugasnya untuk menata kembali buku-buku tersebut di rak yang sesuai.
Sebelum benar-benar meninggalkan perpustakaan, di daerah sekitar Wisma Bakrie terdapat berbagai pilihan jajanan kaki lima yang bisa dipilih setelah seharian berkutat dengan buku seperti jajanan nasi goreng dan gorengan. Pilihan kafe juga banyak tersedia di sekitar gedung ini.
Jika tak sabar ingin berkunjung, tidak perlu khawatir karena perpustakaan ini terletak di salah satu pusat bisnis dan kegiatan warga Jakarta. Freedom Institute terletak di Lobby Gedung Wisma Bakrie Jl. H. R Rasuna Said No. Kav B1, Kel. Kuningan, Kec. Menteng, Jakarta Selatan.
Dengan moda transportasi umum, pengunjung dapat menggunakan TransJakarta, beralih ke koridor 6, dan turun di Halte Kuningan Madya Aini. Perpustakaan ini terletak persis di seberang halte dan hanya berjarak kurang lebih 200 meter.
Sedangkan jika menggunakan Commuter Line, pengunjung dapat turun di Stasiun Tebet dan melanjutkan perjalanan menggunakan TransJakarta rute 6C dan turun di Halte Kuningan Madya Aini.
Perpustakaan Freedom beroperasi setiap hari Senin - Jumat pukul 09.00 - 17.00. Perpustakaan ini tidak beroperasi pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Jika berasal dari luar kota dan mencari tempat menginap di sekitar perpustakaan ini, dapat melakukan reservasi di Aston Rasuna, Tower A, Apartemen Taman Rasuna, Jalan HR. Rasuna Said, Menteng Atas, Setia Budi, Jakarta Selayan dengan tarif mulai Rp700.000.
Artikel ini ditulis oleh Nissa Abdillah