Lawang Ombo, Saksi Bisu Perdagangan Candu di Lasem

Food & Travel 06 Oktober 2020

Lasem lawang ombo candu penyelundupan sejarah

Foto: instagram/@kristiantogoenadi


Lasem merupakan kecamatan di Kabupaten Rembang yang memiliki sejarah panjang. Banyak peninggalan sejarah dapat ditemui di kota kecil ini, baik peninggalan fisik maupun non fisik. Salah satu bentuk peninggalan fisik yang menjadi bukti adanya perdagangan candu di masa lampau adalah Lawang Ombo.

Lawang Ombo atau yang biasa disebut Rumah Candu merupakan salah satu rumah milik kapiten Tionghoa bernama Liem yang dibangun sekitar abad ke-19 M. Rumah ini dijadikan sebagai alternatif penyelundupan candu dari China untuk diperdagangkan ke daerah-daerah lain di Jawa.

Foto: instagram.com/_samisme

Saat itu, candu sebagai salah satu komoditas penting di Hindia-Belanda. Penjualannya menghasilkan keuntungan besar bagi pedagang. Maraknya perdagangan candu mengakibatkan adanya monopoli yang tidak dijalankan sesuai dengan peraturan awal. Oleh karena itu, pemerintah Hindia-Belanda melakukan pembatasan penjualan.

Selain itu, juga adanya persaingan dalam dunia perdagangan antara pemerintah Hindia-Belanda dengan orang-orang Tionghoa. Kemudian, pemerintah Hindia-Belanda memberlakukan aturan berupa larangan perdagangan candu bagi orang Tionghoa. Namun, aturan tersebut tidak dipatuhi dan Lawang Ombo ini pernah menjadi pusat penyelundupan candu terbesar di Jawa.

Di Lawang Ombo, proses penyelundupan dilakukan oleh para pedagang yang berhenti di bibir sungai. Dari Sungai Lasem atau Sungai Bagan terdapat terowongan bawah tanah yang terhubung langsung dengan Lawang Ombo.

lawang ombo
Foto: instagram/@kristiantogoenadi

Panjang terowongan kira-kira sekitar 200 meter. Dulu, terowongan ini memiliki diameter sekitar 3 meter dengan kedalaman 1,5 meter. Ketika air laut pasang, maka air akan meluap ke dalam rumah. Namun, saat ini terowongan sudah diperkecil menjadi 1 meter saja.

Saat memasuki lokasi ini, pengunjung akan dikejutkan dengan bangunan yang masih berdiri kokoh. Bangunan dengan gaya arsitektur Tiongkok kuno ini juga memiliki halaman yang luas. Pengunjung juga dapat menyaksikan sisa peninggalan dari keluarga ini yang masih terawat dengan baik. Rasanya seperti memasuki lorong waktu ke masa lampau.

Pengunjung akan menemukan makam pemilik rumah di halaman belakang. Kesan mistis terasa di tempat ini karena rumah tersebut sudah dikosongkan dan hanya digunakan saat ada acara maupun kunjungan wisata. Tak hanya itu, menurut cerita yang berkembang di penduduk setempat, mereka sering mendengar suara-suara aneh yang berasal dari sini.



lawang ombo
Foto: instagram/@kristiantogoenadi

Lawang Ombo terletak di Jl. Sunan Bonang No.70, Pereng, Soditan, Kec. Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lokasinya sangat strategis karena dapat ditempuh menggunakan transportasi roda dua dan empat. Bagi Teman Brisik yang ingin melakukan perjalanan ke Rembang, jangan lupa meluangkan waktu untuk berkunjung ke tempat ini.

Dari arah Semarang, bisa menyusuri sepanjang Jalan Pantura. Nanti setelah tiba di daerah Lasem, tepat melewati jembatan Sungai Lasem, ambil arah ke kiri menuju ke jalan Soditan. Kira-kira hanya berjarak 50 meter untuk sampai di lokasi tersebut. Sebaliknya, dari arah Surabaya juga disarankan untuk melewati Jalan Pantura dan mengambil arah ke kanan sebelum Sungai Lasem menuju jjalan masuk Soditan.

Bagi yang ingin bermalam di Lasem, jangan khawatir. Ada penginapan terdekat yang sangat estetis dengan harga cukup terjangkau yaitu Homestay Tiongkok Kecil Heritage Lasem. Homestay di Jalan Karangturi No. 4/7 Mahbong, Lasem ini dibanderol mulai dari Rp300.000 per malam.

Selamat berkunjung!

Artikel ini ditulis oleh Alfiyaturrohmaniyyah

Lasem lawang ombo candu penyelundupan sejarah

Berita Terkait

Berita Video