Daya tarik suatu tempat itu bisa berbeda-beda. Ada tempat yang sangat cocok untuk berswafoto, ada pula yang pas untuk rekreasi bersama keluarga. Selain itu, juga ada yang seperti Pulau Kemaro yang memiliki daya tarik karena sejarahnya. Pulau ini berada di Kota Palembang tepatnya adalah sebuah delta kecil di Sungai Musi.
Pada abad ke-19, Kesultanan Palembang Darussalam mendirikan salah satu benteng terkuat di Pulau Kemaro. Namun, ketika Belanda berhasil menduduki Palembang, seluruh benteng pertahanan termasuk benteng di pulau ini dihancurkan.
Setelah itu, Pulau Kemaro beralih fungsi menjadi kamp tahanan. Akan tetapi, fungsi pulau ini sekarang sudah berubah yaitu menjadi tempat beribadah kaum tionghoa dan objek wisata.
Selain sejarahnya, daya tarik pulau ini adalah pagoda 9 lantai yang berdiri kokoh di tengah pulau. Pagoda yang memiliki tinggi 45 meter ini dibangun pada tahun 2006.
Ada pula klenteng yang bernama Klenteng Hok Tjing Rio atau lebih dikenal sebagai Klenteng Kwan Im. Di depan klenteng, terdapat makam Tan Bun An dan Siti Fatimah yang berdampingan. Mereka adalah pangeran dan putri yang kisah cinta sejatinya menjadi legenda pulau ini terbentuk.
Foto: brisik.id/rafliafda
Di pulau ini juga terdapat pohon yang dikenal dengan "Pohon Cinta". Konon, jika ada pasangan yang mengukir nama mereka di pohon ini maka hubungan mereka akan berlanjut sampai jenjang pernikahan.
Pulau Kemaro ini memiliki acara tahunan yaitu Cap Go Meh yang menjadi akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek. Acara akan berlangsung 1-3 hari saja dengan beragam atraksi seperti barongsai, penerbangan lampion, dan lain sebagainya.
Untuk menuju ke Pulau Kemaro, bisa menggunakan kapal ketek atau speedboat yang tersedia di tepian Sungai Musi. Salah satunya ada di Benteng Kuto Besak, pusat kapal ketek bersandar.
Apabila menggunakan kapal ketek, tarifnya 30 ribu per orang sedangkan dengan speedboat tarifnya bisa sampai 200 ribu per kapal. Waktu tempuhnya sekitar 30 menit dari Benteng Kuto Besak.
Saat perjalanan, wisatawan bisa menikmati indahnya Sungai Musi. Sesampainya di Pulau Kemaro, tidak perlu membayar tiket masuk karena destinasi wisata ini gratis untuk umum. Pulau ini dibuka mulai dari pukul 09.00-19.00 WIB.
Karena cuaca di Pulau Kemaro sangat panas di siang hari, jangan lupa untuk membawa topi atau payung. Tak lupa membawa uang cash karena di pulau ini tidak ada ATM. Satu lagi yang tak kalah penting adalah senantiasa membuang sampah pada tempatnya demi kebersihan dan kenyamanan.
Foto: instagram/@shantie_syifa
Apabila Teman Brisik dari luar kota, bisa menginap di Graha Sriwijaya yang beralamat di Jl. Merdeka No.9, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30113. Dengan harga mulai dari 150 ribu per malam, sudah bisa menikmati fasilitas hotel seperti pusat kebugaran, kolam renang outdoor, dan restoran. Tempat parkir dan Wi-Fi juga tersedia.
Jika berkunjung ke Pulau Kemaro, tidak perlu khawatir jika lapar dan haus. Pasalnya banyak penjual minuman, snack, hingga makanan berat. Di sini juga terdapat penjual oleh-oleh khas Palembang seperti baju dan pernak-pernik.