Foto: twitter.com/semenku
Berlokasi di Jalan Raya Lamongan-Mantup, Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, Masjid Namira tampil dengan daya tarik yang kuat. Sempat viral beberapa waktu lalu, yang berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar tersebut menjadi kian populer dan tak pernah sepi pengunjung.
Keunikannya sendiri terletak pada arsitekturnya yang memiliki kemiripan dengan Masjidil Haram. Baik warga Lamongan, maupun luar daerah, ramai-ramai berkunjung ke masjid unik ini.
Didirikan pada tahun 2013 atas inisiasi sepasang suami-istri, masjid ini mengusung tampilan mewah di hampir semua sisinya. Kini, berbagai kegiatan keagamaan diselenggarakan di masjid yang diklaim dapat menampung sekitar 2500 jamaah ini.
Sang pendiri masjid tidak merawat masjid ini sendirian. Mereka mempekerjakan beberapa orang petugas-petugas dengan bagian-bagian yang sudah ditentukan.
Dari tampak depan, pengunjung akan langsung melihat bangunan megah dengan lahan parkir yang luas. Masih di tempat yang sama, menara bertuliskan lafadz Allah di atasnya nampak berdiri dengan kokoh.
Selain itu, halaman masjid juga tampak asri dengan adanya taman bunga dan kolam ikan. Adapun fasilitas yang melengkapi masjid ini adalah disediakannya loker penitipan dan tempat mengambil air minum gratis.
Pengunjung juga bisa meminjam seperangkat alat salat, seperti sarung dan mukena di lokasi yang sama. Ada pula disediakan beberapa unit kursi roda yang dapat dipinjam para jemaah difabel.
Sekilas, bangunan Masjid Namira tampak tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid besar pada umumnya. Salah satu keunikannya terletak pada penataan ruang, baik dari interior keseluruhan hingga ruang berwudhu.
Tak hanya itu, ciri khas dari masjid ini juga akan ditemui ketika berada di dalam. Tepat di bagian depan mihrab imam, terdapat kain kiswah yang dipasang di dinding dengan lindungan kaca tebal.
Bekas kain penutup ka’bah tersebut memang sengaja didatangkan dari Masjidil Haram yang berada di Arab Saudi. Dengan begitu, pengunjung akan seolah-olah merasakan nuansa khas tanah suci Mekkah.
Sementara, di bagian-bagian lainnya kain kiswah yang berukuran kecil juga turut dipajang di sekitar area dinding masjid. Nuansanya pun kian kental dengan tulisan asma Allah yang menghiasi bagian langit-langit ruangannya.
Meskipun bukan sebagai tempat wisata, masjid ini seperti memang sudah kadung membangkitkan rasa penasaran para pengunjung. Tak hanya, kegiatan keagamaan biasa, gedung Masjid Namira juga tak jarang disewa sebagai lokasi acara akad pernikahan.
Tak dapat dipungkiri, banyak dari pengunjung yang datang bukan hanya sekadar beribadah, melainkan juga berfoto-foto ria. Pengunjung mengabadikan seisi masjid, mulai dari sisi depan, taman, hingga mihrab imam.
Betahnya pengunjung berlama-lama di masjid ini juga dikarenakan perawatan dan kebersihannya yang selalu terjaga. Ditambah dengan gaya arsitekturnya yang unik, tak heran banyak pengunjung yang berbondong-bondong berkunjung ke masjid dengan luas bangunan mencapai 2.750 m2 ini.
Rute & Akomodasi
Untuk berkunjung ke Masjid Namira sendiri bisa mengarahkan perjalanan menuju Jalan Raya Lamongan-Mantup. Rutenya bisa berpatokan pada Kantor Kepala Desa Jotosanur, lantaran lokasinya berada tepat di sebelah timur Masjid Namira.
Disarankan menggunakan kendaraan pribadi untuk menempuh rutenya. Hal ini dikarenakan, selain transportasi berbasis online, masih belum banyak angkutan umum yang tersedia di sekitar lokasinya.
Nah, bagi pengunjung yang berasa dari luar kota, tak ada salahnya untuk berencana mencari penginapan di sekitar lokasi Masjid Namira. Salah satunya berada tidak jauh dari lokasi, yaitu berjarak ± 13 menit berjalan kaki, terdapat sebuah hotel syariah yang bisa jadi pilihan.
Penginapan bernama Hotel Syariah Lamongan tersebut menawarkan tarif menginap mulai dari Rp125 ribu/malam. Harga tersebut sudah termasuk kamar AC dengan fasilitas jaringan koneksi wifi.
Adapun pujasera di dekat Masjid Namira berada di sekitaran lokasi yang sama. Salah satunya adalah Warung 3S (Serba Sambal Sanur) yang menyediakan menu rawon, mangut kutuk dan asem kutuk dengan rasa pedas yang khas.
Warung yang terkenal dengan racikan sambalnya ini biasanya buka mulai jam 6.00-16.00 WIB. Harganya pun tergolong ramah dengan kantong pelanggan. Hanya dengan kocek sebesar Rp12 ribu, pengunjung pun sudah dapat menyantap salah satu menu utama dari warung ini.
Keunikannya sendiri terletak pada arsitekturnya yang memiliki kemiripan dengan Masjidil Haram. Baik warga Lamongan, maupun luar daerah, ramai-ramai berkunjung ke masjid unik ini.
Didirikan pada tahun 2013 atas inisiasi sepasang suami-istri, masjid ini mengusung tampilan mewah di hampir semua sisinya. Kini, berbagai kegiatan keagamaan diselenggarakan di masjid yang diklaim dapat menampung sekitar 2500 jamaah ini.
Sang pendiri masjid tidak merawat masjid ini sendirian. Mereka mempekerjakan beberapa orang petugas-petugas dengan bagian-bagian yang sudah ditentukan.
Dari tampak depan, pengunjung akan langsung melihat bangunan megah dengan lahan parkir yang luas. Masih di tempat yang sama, menara bertuliskan lafadz Allah di atasnya nampak berdiri dengan kokoh.
Selain itu, halaman masjid juga tampak asri dengan adanya taman bunga dan kolam ikan. Adapun fasilitas yang melengkapi masjid ini adalah disediakannya loker penitipan dan tempat mengambil air minum gratis.
Pengunjung juga bisa meminjam seperangkat alat salat, seperti sarung dan mukena di lokasi yang sama. Ada pula disediakan beberapa unit kursi roda yang dapat dipinjam para jemaah difabel.
Sekilas, bangunan Masjid Namira tampak tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid besar pada umumnya. Salah satu keunikannya terletak pada penataan ruang, baik dari interior keseluruhan hingga ruang berwudhu.
Tak hanya itu, ciri khas dari masjid ini juga akan ditemui ketika berada di dalam. Tepat di bagian depan mihrab imam, terdapat kain kiswah yang dipasang di dinding dengan lindungan kaca tebal.
Bekas kain penutup ka’bah tersebut memang sengaja didatangkan dari Masjidil Haram yang berada di Arab Saudi. Dengan begitu, pengunjung akan seolah-olah merasakan nuansa khas tanah suci Mekkah.
Sementara, di bagian-bagian lainnya kain kiswah yang berukuran kecil juga turut dipajang di sekitar area dinding masjid. Nuansanya pun kian kental dengan tulisan asma Allah yang menghiasi bagian langit-langit ruangannya.
Meskipun bukan sebagai tempat wisata, masjid ini seperti memang sudah kadung membangkitkan rasa penasaran para pengunjung. Tak hanya, kegiatan keagamaan biasa, gedung Masjid Namira juga tak jarang disewa sebagai lokasi acara akad pernikahan.
Tak dapat dipungkiri, banyak dari pengunjung yang datang bukan hanya sekadar beribadah, melainkan juga berfoto-foto ria. Pengunjung mengabadikan seisi masjid, mulai dari sisi depan, taman, hingga mihrab imam.
Betahnya pengunjung berlama-lama di masjid ini juga dikarenakan perawatan dan kebersihannya yang selalu terjaga. Ditambah dengan gaya arsitekturnya yang unik, tak heran banyak pengunjung yang berbondong-bondong berkunjung ke masjid dengan luas bangunan mencapai 2.750 m2 ini.
Rute & Akomodasi
Untuk berkunjung ke Masjid Namira sendiri bisa mengarahkan perjalanan menuju Jalan Raya Lamongan-Mantup. Rutenya bisa berpatokan pada Kantor Kepala Desa Jotosanur, lantaran lokasinya berada tepat di sebelah timur Masjid Namira.
Disarankan menggunakan kendaraan pribadi untuk menempuh rutenya. Hal ini dikarenakan, selain transportasi berbasis online, masih belum banyak angkutan umum yang tersedia di sekitar lokasinya.
Nah, bagi pengunjung yang berasa dari luar kota, tak ada salahnya untuk berencana mencari penginapan di sekitar lokasi Masjid Namira. Salah satunya berada tidak jauh dari lokasi, yaitu berjarak ± 13 menit berjalan kaki, terdapat sebuah hotel syariah yang bisa jadi pilihan.
Penginapan bernama Hotel Syariah Lamongan tersebut menawarkan tarif menginap mulai dari Rp125 ribu/malam. Harga tersebut sudah termasuk kamar AC dengan fasilitas jaringan koneksi wifi.
Adapun pujasera di dekat Masjid Namira berada di sekitaran lokasi yang sama. Salah satunya adalah Warung 3S (Serba Sambal Sanur) yang menyediakan menu rawon, mangut kutuk dan asem kutuk dengan rasa pedas yang khas.
Warung yang terkenal dengan racikan sambalnya ini biasanya buka mulai jam 6.00-16.00 WIB. Harganya pun tergolong ramah dengan kantong pelanggan. Hanya dengan kocek sebesar Rp12 ribu, pengunjung pun sudah dapat menyantap salah satu menu utama dari warung ini.
Artikel ini ditulis oleh barieralin