Sate adalah salah satu kuliner Indonesia yang paling terkenal. Meskipun disebut terkenal berasal dari kota Madura, sate sudah banyak ditemukan di tiap kota. Sate pada umumnya menggunakan daging ayam dan kambing. Daging yang sudah dipotong kecil-kecil ditusuk menggunakan lidi lalu dibakar dan dioleskan kecap serta bumbu kacang. Untuk penyajiannya, biasanya menggunakan acar bawang, timun, wortel, dan cabai. Sedangkan untuk teman makannya bisa menggunakan nasi atau lontong.
Di Cirebon, ada sate yang sangat legendaris dan menjadi kuliner khas kota udang tersebut. Namanya adalah sate kalong. Tunggu dulu.... kalong kan kelelawar, bisa kena Corona dong? Eitss. Anda tak perlu khawatir! Meskipun namanya kalong, sate ini bukan berasal dari daging kelelawar. Dinamai sate kalong karena para penjualnya hanya keluar mulai dari sore hingga malam hari. Jadwalnya sama seperti kalong yang mulai aktif saat matahari terbenam. Yang khas dari penjual sate kalong adalah mereka menggantungkan klenengan sapi pada pikulan atau gerobaknya. Jadi, saat mereka berjalan akan terdengar suara kleneng...kleneg..kleneng dari klenengan tersebut.
Sate kalong terbuat dari daging kerbau. Awalnya dibuat dicampur bersama daging sapi, namun saat ini hanya menggunakan daging kerbau. Mengapa? Disebut-sebut karenakan pada zaman dahulu masih ada banyak pemeluk agama Hindu yang tinggal di Cirebon. Karena sapi dianggap hewan suci, maka untuk menghormati pemeluk Hindu hanya digunakan daging kerbau sampai sekarang.
Cara membuat sate kalong sedikit berbeda dengan sate pada umumnya. Daging kerbau akan direbus terlebih dahulu hingga empuk, lalu diolesi bumbu yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, ketumbar, garam, dan air asam. Selanjutnya, daging akan dimasukan ke dalam larutan gula jawa lalu dibakar. Makanya sate ini memiliki rasa manis seperti dendeng. Selain menghasilkan rasa manis, gula yang meleleh saat dibakar membuat sate kalong beraroma karamel yang tentunya sangat menggugah selera.
Cara penyajian sate kalong tidak sama dengan sate lainnya yang menggunakan bumbu kacang serta acar. Selain dengan bumbu kacang, sate kalong disajikan bersama oncom tumbuk dan disiram dengan kuah kaldu sisa rebusan daging.
Anda bisa mencicipi sate kalong di salah satu penjualnya yang berlokasi di Jl. Lemahwungkuk No. 15 (Depan Toko Obat Sentosa). Tempat ini buka setiap hari pukul 4 sore sampai 10 malam. Harga satu porsi yang berisikan 20 tusuk dibanderol Rp30 ribu plus tambahan lontong Rp3000. Disediakan juga sate kambing dengan harga yang sama dengan sate kalong namun isinya hanya 10 tusuk.
Jadi bagaimana? Sudah tidak penasaran kan dengan sate yang memiliki nama kelelawar ini? Jika Anda akan berkunjung ke Cirebon atau Anda yang tinggal disana tapi belum pernah mencoba sate ini, bisa banget nih langsung mencicipinya.