Laut biru segaris dengan horizon serta pepohonan asri seakan memanjakan mata para pengendara saat melintasi Bukit Gado-Gado. Anda dapat menjumpai keindahan bukit ini saat menuju destinasi wisata Pantai Air Manis.
Berada di selatan Kota Padang, Bukit Gado-Gado adalah sebuah bukit biasa yang berdiri dekat pantai. Pemerintah Kota Padang membelah bukit tersebut untuk dibangun jalan pintas menuju kawasan Pantai Air Manis sehingga waktu tempuh bisa menjadi lebih cepat.
Foto: brisik.id
Nama Pantai Air Manis sendiri sudah sangat termashur lantaran kisah legenda Si Malin Kundang. Legenda ini diyakini oleh masyarakat setempat, bahwa jika mendurhakai Ibu, maka tingga menunggu adzab dari-Nya.
Dikisahkan, Malin yang dulunya hidup sebagai nelayan miskin pergi merantau ke negeri seberang. Setelah lama di tanah rantau, Malin sukses menjadi saudagar kaya dan mengunjungi kampung halamannya. Saat pertemuan dengan ibu kandungnya, ia malu mengakui sang ibu dihadapan istrinya yang kaya nan cantik jelita. Singkat cerita, Malin dikutuk oleh sang ibu menjadi batu dalam posisi bersujud. Batu itu kini ada di kawasan Pantai Air Manis.
Foto: brisik.id
Awalnya untuk mencapai pantai ini perlu memutar terlebih dahulu ke daerah Air Tawar dan menjadikan waktu tempu lebih lama. Lalu dibuatlah jalan pintas cukup besar dan mampu memuat dua bus besar melintas. Jalanan ini dimulai dari Gunung Padang lalu Pasar Siti Nurbaya dan berakhir di perempatan Pantai Air Manis. Tak sampai di situ, jalanan itu juga menembus hingga ke Pelabuhan Teluk Bayur.
Kondisi jalanan memang agak terjal dan di beberapa pinggirnya belum di beri pembatas. Tapi jalanan ini masih dikategorikan nyaman untuk dilalui.
Foto: brisik.id
Selain menyaksikan Kota Padang dari ketinggian, Bukit Gado-Gado juga menyajikan pemandangan indah berupa birunya laut serta pepohonan rindang. Bukit ini juga menjadi lokasi favorit olahraga paralayang. Tak heran para pecinta olahraga ekstrim ini ramai-ramai mengunjungi Bukit Gado-Gado.
Tak hanya dilintasi kendaraan, bukit ini juga kerap dijadikan tempat untuk berolah raga di pagi hari. Penduduk setempat memanfaatkan keasrian lingkungan bukit dengan bersepeda, jogging, atau hanya sekedar berjalan-jalan santai.
Foto: brisik.id
Di pinggir jalan, Anda bisa menemukan beraneka ragam kuliner yang dijual penduduk setempat seperti air kelapa murni, gorengan, mie rebus, serta panganan khas kerupuk leak. Dalam bahasa Padang, leak berarti berserakan. Kerupuk leak adalah kerupuk yang diberi kuah sate atau kuah kacang, lalu diberi toping mirip mie goreng cabe. Harganya sangat terjangkau, rata-rata orang di sana menjualnya dengan harga Rp5.000 untuk satu porsi.
Ada sejumlah penginapan dekat dengan lokasi Bukit Gado-Gado. Penginapan berupa villa bisa didapatkan dengan merogoh kocek sekitar 1 juta per malam. Namun ingin lebih hemat bisa memilih hotel dengan harga 500-700 ribu per-malam, seperti Hotel Grand Zurry, Kawana, dan Grand Sari.