Surabaya terkenal dengan keberadaan deretan mall dan tempat nongkrong favorit. Tapi tahukah Anda bahwa wisata di dalam kota tak hanya seputar mall saja, namun bisa naik Suroboyo Bus berkali-kali dan gratis?
Suroboyo Bus merupakan fasilitas kendaraan umum dari Pemerintah Kota Surabaya yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga. Cara mendapatkan tiketnya cukup unik, yakni dengan menukarkan sampah botol plastik. Botol yang ditukarkan adalah 3 botol ukuran 1 liter, 5 botol ukuran 600ml, serta 7 botol ukuran tanggung (220ml).
Jika naik dari Terminal Purabaya bisa langsung menyetorkan botol-botol itu di sana untuk mendapatkan kupon lalu distempel. Bus ini mengangkut penumpang dalam 3 jalur.
Pasar Blauran menjadi destinasi pertama yang dikunjungi. Pasar ini berada tepat di seberang BG Junction di Jalan Kranggan. Suroboyo Bus akan berhenti persis di depan BG Junction. Di sini Anda bisa mencicipi aneka kuliner yang jarang ditemukan di mall besar, seperti es dawet, rujak cingur, lontong mie, kare kambing, hingga kudapan seperti sate usus, sate kikil, serta sate telur puyuh. Semua menu itu dihargai mulai dari Rp6.000 sampai dengan Rp15.000.
Foto: Instagram/@surabayafoodies
Pasar Blauran biasanya buka pukul 09.00 – 21.00 WIB. Tak hanya kuliner, Pasar Blauran juga menjadi pusat warga Surabaya mencari aksesoris, buku, kain, serta buah tangan. Salah satu kuliner termahsyur di Jalan Kranggan adalah “Padin Ikan Goreng-Bakar” dengan sambal pencit dan sambal koreknya.
Puas bersantap dan belanja di Pasar Blauran, perjalanan selanjutnya menggunakan Suroboyo Bus adalah menuju Jembatan Merah Plaza. Jembatan ini adalah lokasi dari seuah taman yang tersohor, namanya Taman Sejarah. Suasana taman begitu menyenangkan untuk bersantai dihiasi dengan kerlipan lampu cantik saat petang.
Sekitar 1 kilometer dari Jembatan Merah, Anda dapat mengeksplorasi destinasi budaya seperti Wisata Sunan Ampel, Kya-Kya, atau mengunjungi Kota Tua Surabaya di Jalan Gula. Di Sunan Ampel, Anda akan dipuaskan dengan ragam sajian dari kuliner Timur Tengah. Sedangkan Kya-Kya adalah kawasan kampung pecinan atau Tionghoa.
Instagram/@handoko_w19
Setelah perjalanan sepanjang hari, tujuan selanjutnya menggunakan bus adalah jajan es Zangrandi, tempat untuk mendinginkan tubuh dan suasana hati. Lokasinya dekat Balai Kota dan Balai Pemuda. Dari Halte Gubernur Suryo berjalan kaki sekitar 550 meter ke Jalan Yos Sudarso.
Zangrandi memiliki area outdoor bertema vintage, sedangkan area indoor interiornya lebih modern. Es krim yang menjadi andalan utama dipatok seharga Rp37.000 – Rp. 47.000. Selain es krim, harga waffle dan pancake di sini berkisar Rp36.000 – Rp44.000. Menu lain yang dihadirkan seperti steak, pizza, donburi, katsudon, bento, dan ramen. Menu Indonesia juga bisa menjadi salah satu pilihan, seperti nasi goreng, semur lidah, sate ayam, asem-asem iga, atau sop buntut.
Puas bersantap di Zangrandi, selanjutnya adalah mengakhiri perjalanan ke penginapan. Di kawasan Embong Kaliasin hingga Ketabang tersedia beragam pilihan penginapan dari hotel bintang 3-4 hingga guest house dengan kisaran harga Rp200-000 sampai Rp500.000 per malam. Menariknya, 970 meter ke arah Jalan Pemuda justru Anda akan menemukan hotel kapsul. Namun sudah tidak bisa mencapainya dengan Suroboyo Bus, perlu menggunakan jasa ojek online.
Foto: Mister Aladdin
My Studio Hotel Surabaya bertempat di Jalan Sumatera No.20C, Ketabang, Kecamatan Gubeng. Penginapan ini cocok bagi backpacker yang transit semalam, dari segi lokasi pun hanya terpisah sejauh 550 meter dari Stasiun Gubeng Surabaya. Konsep sharing room per kamar ini terdiri dari 2 model dengan kamar mandi bersama yang terdiri dari banyak bilik. Model single studio berkisar Rp90.000 dan double studio sekitar Rp150.000 per malam. Single studio maupun double studio di tiap lantai diisi oleh 30 orang, kecuali lantai 5. Anda tetap dapat menikmati fasilitas AC, Wifi, dan santapan yang tidak mengecewakan. Fasilitas lainnya yaitu layanan antar-jemput gratis, penyewaan mobil, loker dengan keycard access, setrika, spa/pijat, minimarket, ruangan khusus merokok dan tempat ibadah.