Bogor adalah kota yang dipenuhi dengan peninggalan sejarah. Di sini terdapat tempat sangat legendaris dan terkenal bernama “Pecinan” alias area tempat tinggal masyarakat etnis Cina atau Tionghoa. Di dalamnya begitu banyak cagar budaya, jajanan tradisional, serta pusat oleh-oleh.
Jalan Surya Kencana namanya. Jalanan ini menjadi salah satu jalan tertua di kota, usianya bahkan melebihi Kebun Raya Bogor. Surya Kencana sudah ada sejak tahun 1808, sedangkan Kebun Raya Bogor ada sejak tahun 1817.
Foto: tirto.id
Jalan ini sebelumnya dikenal dengan nama “Jalan Perniagaan” lantaran sejak dulu kala sudah dipenuhi oleh kegiataan perniagaan dan keberadaan ratusan toko dan ruko. Namum pada tahun 1970-an, jalan ini berganti nama menjadi “Jalan Surya Kencana” yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Bogor.
Begitu sampai di Jalan Surya Kencana, bangunan pertama yang akan dilihat adalah Vihara Mahacetya Dhanagun, sebuah cagar budaya di Kota Bogor. Bangunan ini didirikan pada 1872. Dulu dikenal dengan nama Klenteng Hok Tek Bio sebagai tempat peribadatan kepercayaan Kong Hu Chu. Di masa pemerintahan Orde Baru, klenteng ini mengalami tekanan sehingga terpaksa merelakan namanya diubah menjadi Vihara Mahacetya Dhanagun.
Foto: uncleseronok.blogspot.com
Klenteng memiliki gaya arsitektur perpaduan budaya China, Indonesia, dan Belanda. Vihara ini letaknya di Jalan Surya Kencana No.1, tepatnya di sebelah Pasar Bogor atau pintu masuk Jalan Surya Kencana.
Peninggalan sejarah lainnya adalah Rumah Kapitan Tan. Bangunan berarsitektur Hindia Belanda ini terlihat seperti telundak atau semacam teras yang lebar, pilar-pilar besar, dan penyangga atap dari besi khas Belanda. Kapitan Tan adalah seorang Kapitan bernama lengkap Tan Eng Tjoan, terkenal berasal dari keluarga kaya raya dan dihormati pemerintah Hindia Belanda kala itu. Kapitan merupakan jabatan yang diberikan untuk mengawasi semua kegiatan di wilayah daerah kekuasaannya. Rumah ini masih didiami oleh keturunan Kapitan Tan dan dalam kondisi yang baik.
Foto: Instagram/@visitbogor
Di sepanjang Jalan Surya Kencana mudah ditemukan aneka jajanan tradisional dan pusat oleh-oleh. Ada soto kuning khas Bogor yang sangat legendaris, yaitu Soto Kuning Pak Yusuf. Meski hanya berjualan di trotoar, namun rasa sotonya sudah terkenal seantero Bogor.
Di jalanan ini Anda juga mendapatkan minuman legendaris Es Bir Kotjok Bogor. Meski disebut bir, tetapi tidak mengandung alkohol atau membuat mabuk. Minuman ini terbuat dari rebusan air jahe dan kayu secang, yang sebelum disajikan dikocok terlebih dahulu hingga berbuih.
Foto: Instagram/@fevysifra_22
Selain itu, oleh-oleh terkenal yang bisa didapatkan di jalanan ini adalah Asinan Sedap Gedung Dalam. Ciri khas asinan adalah tekstur buah dan sayuran yang renyah, tanda bahwa bahan yang digunakan masih segar. Kuah cuka yang asam pedas juga menambah rasa lezat.
Jalan Surya Kencana tak jauh dari Tuju Kujang atau Jalan Baranang Siang. Pintu masuk Jalan Surya Kencana berhadapan langsung dengan Kebun Raya Bogor. Untuk mencapainya dapat menggunakan angkutan umum bernomor 02 jurusan Sukasari – Bubulak dari arah Stasiun Bogor atau angkutan bernomor 03 jurusan Baranang Siang – Bubulak dan berhenti di pintu masuk Jalan Surya Kencana.
Foto: Instagram/@vincentius_kuori
Ingin bermalam di sekitaran Jalan Surya Kencana, di sini terdapat penginapan yaitu The 101 Bogor Surya Kencana Hotel. Harga menginapnya mulai dari Rp.400.000-an per malam dengan fasilitas lengkap karena hotel ini merupakan bintang 4.
Nah untuk Anda yang ingin berkunjung ke Kota Bogor, jangan lupa mampir ke Jalan Surya Kencana ya!