Foto: Intagram/@seisapikisbyselatan
Baru-baru ini Jagad perkulineran sedang ramai dengan jenis makanan olahan daging asap khas Nusa Tenggara Timur yang disebut Sei. Di kota terbesar Jawa Timur, olahan Sei sendiri tersebar ke dalam berbagai warung atau rumah makan.
Satu di antaranya adalah Sei Sapiku yang berlokasi di Ruko Manyar Garden, Kavling 11 Nomor 63, Jalan Nginden Semolo, Sukolilo, Surabaya. Untuk menemui Sei Sapiku sejatinya tidak terlalu sulit, sebab berada dalam deretan wilayah kampus Unitomo dan Untag. Di masa pandemi seperti saat ini, Sei Sapiku beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB (normalnya hingga pukul 22.00 WIB, namun sekarang pukul 20.00 WIB sudah mulai persiapan tutup).
Foto : Brisik.id/Akhmad IdrisSatu di antaranya adalah Sei Sapiku yang berlokasi di Ruko Manyar Garden, Kavling 11 Nomor 63, Jalan Nginden Semolo, Sukolilo, Surabaya. Untuk menemui Sei Sapiku sejatinya tidak terlalu sulit, sebab berada dalam deretan wilayah kampus Unitomo dan Untag. Di masa pandemi seperti saat ini, Sei Sapiku beroperasi mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB (normalnya hingga pukul 22.00 WIB, namun sekarang pukul 20.00 WIB sudah mulai persiapan tutup).
Suasana Warung Tidak Instagramable, namun Rasa Makanannya Perutable
Jika dipandang dari konsep dan luas tempat, Sei Sapiku memang tidak layak disebut tempat nongkrong yang instagramable. Dengan kondisi tempat yang tidak terlalu luas (seperti seukuran ruang tamu) dan penuh sesak pengunjung ketika sedang ramai, Sei Sapiku tidak akan memberikan kenyamanan untuk pengunjung yang berangan-angan ingin mencari spot foto terbaik untuk unggahan yang dapat memicu banyak like. Konsep ruangan juga terkesan ‘seadanya’, hanya dinding yang dihiasi gambar sapi dan beberapa lukisan, tanpa ada pernak-pernik lain yang membuatnya berbeda dengan yang lain.
Foto : Brisik.id/Akhmad IdrisAgaknya Sei Sapiku memang sengaja membuat konsep tata ruang seperti itu, karena hal yang benar-benar ingin ditonjolkan dari Sei Sapiku adalah rasa. Harus diakui, untuk urusan rasa, olahan sei dagingnya memang memanjakan perut atau istilah kekiniannya perutable. Daging asap yang disajikan dengan irisan kotak kecil-kecil terasa empuk dan nyaman di mulut. Rasa lezat semakin terasa paripurna dengan seporsi tumis daun singkong yang tidak terlalu sedikit & juga tidak terlalu banyak.
Rupanya daun singkong dengan daging sapi menjadi perpaduan yang serasi untuk menaklukkan keangkuhan lidah. Satu hal lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah olahan sambal yang tetap bisa dinikmati bagi orang yang tidak suka pedas sekalipun. Mungkin inilah yang disebut dengan kapok lombok, kepedasan yang membuat ketagihan.
Kelebihan lain dari Sei Sapiku (selain dari rasa) adalah pilihan menu yang bervariasi. Menu utamanya terdiri atas sei ayam, sei sapi mie, dan sei sapi yang bisa dipesan dengan tiga pilihan ukuran (mulai dari reguler, jumbo, hingga long board).
Tak hanya sajian menu utama yang bervariasi, pilihan sambal juga bermacam-macam. Mulai dari sambal luat, sambal matah, sambal rica-rica, sambal terasi jeruk, sambal ijo, sambal teri, sambal pencit, dan sambal pete. Dari sini, tampak jelas keseriusan Sei Sapiku dalam memanjakan lidah pengunjungnya atas asumsi dasar bahwa setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda.
Foto : Brisik.id/Akhmad IdrisTak hanya sajian menu utama yang bervariasi, pilihan sambal juga bermacam-macam. Mulai dari sambal luat, sambal matah, sambal rica-rica, sambal terasi jeruk, sambal ijo, sambal teri, sambal pencit, dan sambal pete. Dari sini, tampak jelas keseriusan Sei Sapiku dalam memanjakan lidah pengunjungnya atas asumsi dasar bahwa setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda.
Uniknya lagi, pilihan nasinya juga terbagi menjadi dua, yaitu nasi putih dan nasi jeruk. Khusus nasi jeruknya terasa segar di mulut sebab aroma jeruk di dalamnya. Hanya urusan minuman yang tidak bervariasi, yakni seperti minuman di warung-warung pada umumnya yang hanya menyediakan varian air putih, jeruk, dan teh.
Harga yang dibanderol juga bervariasi. Seperti sei ayam yang dibanderol mulai dari harga Rp15.000 hingga Rp80.000, sei sapi mie yang dibanderol mulai dari harga Rp30.000 hingga Rp40.000, dan sei sapi yang dibanderol mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp120.000. Perbedaan harga disebabkan oleh pilihan ukuran. Sementara untuk olahan sambal dipatok dengan harga sama rata, yakni Rp3.000, varian minuman yang dihargai Rp5.000, dan nasi putih/nasi jeruk yang juga dibanderol Rp5.000. Akhir kata, selamat menikmati sapi di kota buaya.
Artikel ini ditulis oleh Akhmad Idris