Mengenal Sejarah Persandian di Rumah Sandi Kulon Progo
Food & Travel 30 September 2020situs rumah sandi Wisata situs wisata rumah sandi kulon progo wisata kulon progo
Foto: Brisik.id/Febi Safitri
Salah satu wisata sejarah yang wajib dikunjungi Teman Brisik saat berlibur di Kulon Progo adalah Rumah Sandi. Tempat ini berkaitan dengan sejarah persandian di Indonesia. Tepatnya saat Agresi Militer II pada 1948-1949.
Dahulu situs berbentuk rumah ini digunakan oleh para sandiman untuk mengoperasikan sandi rahasia, tanpa sepengetahuan Belanda. Tak heran, di kemudian hari situs ini dinamakan Rumah Sandi.
Pada 2013, Rumah Sandi yang berada di bawah pengelolaan Lembaga Persandian atau yang saat ini bernama Badan Siber dan Sandi Negara, dipugar dan ditata kembali. Kemudian, pada 2014, Situs Rumah Sandi diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Lembaga Persandian. Untuk terus mengingatkan sejarah persandian, Rumah Sandi dibuka bagi semua kalangan yang hendak berwisata sambil mengenang tokoh dan sejarah persandian kala itu.
Rumah Sandi terletak di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, berada di antara Perbukitan Menoreh. Selain tempat yang sejuk, pengunjung akan menemukan barisan perbukitan yang menghijau, ditambah suara-suara burung yang terkadang melintas di sana. Foto:Brisik.id/Febi Safitri
Bagi yang baru pertama kali menginjakan kaki di Rumah Sandi, akan menemukan bukti-bukti persandian yang masih tersisa. Di bagian pendopo, akan menemukan pigura-pigura bukti persandian pernah ada di tempat ini. Kemudian, bukti prasasti sebagai pengesahan Rumah Sandi sebagai situs bersejarah yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Di bilik kedua, akan menemui meja kerja dan dipan para sandiman yang digunakan untuk merumuskan sandi rahasia.
Rumah Sandi dapat dikunjungi setiap hari dan tidak dipungut biaya alias gratis. Meski begitu, pengunjung akan tetap mendapat fasilitas kebersihan dan parkir gratis.
Di halaman depan, tepatnya di dekat miniatur Tugu Persandian, pengunjung yang membawa anak dapat bermain sepuasnya di taman yang telah disediakan.
Foto:Brisik.id/Febi Safitri
Bisa Mampir ke Gua Sriti dan Bukit Kleco
Kemudian, bila tidak puas hanya mengunjungi Rumah Sandi, Teman Brisik bisa menyempatkan diri mengunjungi objek wisata lain yang berdekatan dengan Rumah Sandi.
Misalnya Gua Sriti yang berada di Purwoharjo, Samigaluh. Pengunjung yang hendak ke Gua Sriti bisa berjalan selama 15 menit untuk mencapai gua bekas peninggalan Pangeran Diponegoro yang pernah dijadikan markas perlindungan saat melawan penjajah.
Lainnya lagi ada Bukit Kleco. Pengunjung bahkan bisa menyaksikan puncak bukit ini dari halaman Rumah Sandi. Bukit ini dikenal sebagai tempat Pangeran Diponegoro menyusun strategi saat menghadapi Belanda. Saat ini Puncak Kleco yang awalnya perbukitan yang dipadati pohon-pohon kini berubah menjadi wisata alam sekaligus sejarah.
Selepas mengunjungi Rumah Sandi dan wisata lain yang berdekatan, pengunjung dapat mampir ke pusat oleh-oleh yang menjual makanan khas Kulon Progo seperti geblek, bakpia, maupun wingko. Salah satu toko oleh-oleh tersebut dapat ditemui di daerah Pengasih, sebut saja Toko Prasojo di Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.
Kemudian, bagi Teman Brisik yang hendak menginap di sekitar kawasan Perbukitan Menoreh, bisa bermalam di Rimbono Homestay yang berjarak sekitar 12 km dari Rumah Sandi dengan tarif sekitar Rp150.000 per malam. Alamatnya ada di Nglinggo, Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
Dahulu situs berbentuk rumah ini digunakan oleh para sandiman untuk mengoperasikan sandi rahasia, tanpa sepengetahuan Belanda. Tak heran, di kemudian hari situs ini dinamakan Rumah Sandi.
Pada 2013, Rumah Sandi yang berada di bawah pengelolaan Lembaga Persandian atau yang saat ini bernama Badan Siber dan Sandi Negara, dipugar dan ditata kembali. Kemudian, pada 2014, Situs Rumah Sandi diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Lembaga Persandian. Untuk terus mengingatkan sejarah persandian, Rumah Sandi dibuka bagi semua kalangan yang hendak berwisata sambil mengenang tokoh dan sejarah persandian kala itu.
Rumah Sandi terletak di Desa Purwoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, berada di antara Perbukitan Menoreh. Selain tempat yang sejuk, pengunjung akan menemukan barisan perbukitan yang menghijau, ditambah suara-suara burung yang terkadang melintas di sana.
Bagi yang baru pertama kali menginjakan kaki di Rumah Sandi, akan menemukan bukti-bukti persandian yang masih tersisa. Di bagian pendopo, akan menemukan pigura-pigura bukti persandian pernah ada di tempat ini. Kemudian, bukti prasasti sebagai pengesahan Rumah Sandi sebagai situs bersejarah yang ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Di bilik kedua, akan menemui meja kerja dan dipan para sandiman yang digunakan untuk merumuskan sandi rahasia.
Rumah Sandi dapat dikunjungi setiap hari dan tidak dipungut biaya alias gratis. Meski begitu, pengunjung akan tetap mendapat fasilitas kebersihan dan parkir gratis.
Di halaman depan, tepatnya di dekat miniatur Tugu Persandian, pengunjung yang membawa anak dapat bermain sepuasnya di taman yang telah disediakan.
Foto:Brisik.id/Febi Safitri
Bisa Mampir ke Gua Sriti dan Bukit Kleco
Kemudian, bila tidak puas hanya mengunjungi Rumah Sandi, Teman Brisik bisa menyempatkan diri mengunjungi objek wisata lain yang berdekatan dengan Rumah Sandi.
Misalnya Gua Sriti yang berada di Purwoharjo, Samigaluh. Pengunjung yang hendak ke Gua Sriti bisa berjalan selama 15 menit untuk mencapai gua bekas peninggalan Pangeran Diponegoro yang pernah dijadikan markas perlindungan saat melawan penjajah.
Lainnya lagi ada Bukit Kleco. Pengunjung bahkan bisa menyaksikan puncak bukit ini dari halaman Rumah Sandi. Bukit ini dikenal sebagai tempat Pangeran Diponegoro menyusun strategi saat menghadapi Belanda. Saat ini Puncak Kleco yang awalnya perbukitan yang dipadati pohon-pohon kini berubah menjadi wisata alam sekaligus sejarah.
Selepas mengunjungi Rumah Sandi dan wisata lain yang berdekatan, pengunjung dapat mampir ke pusat oleh-oleh yang menjual makanan khas Kulon Progo seperti geblek, bakpia, maupun wingko. Salah satu toko oleh-oleh tersebut dapat ditemui di daerah Pengasih, sebut saja Toko Prasojo di Desa Margosari, Kecamatan Pengasih.
Kemudian, bagi Teman Brisik yang hendak menginap di sekitar kawasan Perbukitan Menoreh, bisa bermalam di Rimbono Homestay yang berjarak sekitar 12 km dari Rumah Sandi dengan tarif sekitar Rp150.000 per malam. Alamatnya ada di Nglinggo, Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo.
Artikel ini ditulis oleh Febi Safitri
situs rumah sandi Wisata situs wisata rumah sandi kulon progo wisata kulon progo