Foto: instagram/@mamalfarisi
Setiap negara pasti memiliki budaya masing-masing. Jangankan negara, kalau menelisik dalam konteks yang lebih kecil, setiap daerah dalam satu negara yang sama pun pasti memiliki ciri khas dan budaya masing-masing. Entah itu makanan, adat istiadat, pakaian, hingga musik.
Zaman serba modern ini memungkinkan kita mengakses budaya dari daerah dan negara mana saja tanpa ada batasan. Ini membuat sedikit demi sedikit budaya asli yang kita miliki mulai tergeser keberadaannya. Contoh yang paling umum dapat dilihat dalam hal makanan.
Di Indonesia sendiri, kita memang masih mudah menemukan makanan-makanan asli Indonesia. Namun, dengan tidak kalah mudahnya, kita juga bisa menemukan makanan yang berasal dari negara lain seperti burger, kebab, hotdog, dan yang lainnya.
Meski begitu, minat masyarakat Indonesia terhadap makanan tradisional tidak tergerus begitu saja. Bahkan saat terlalu sering mengonsumsi makanan asal luar negeri, malah akan merasa rindu dengan makanan tradisional. Lalu, mencarinya demi menghilangkan rasa rindu tersebut.
Foto: instagram/@mamalfarisi
Banjarmasin juga memiliki berbagai jenis makanan tradisional. Makanan rumah ala Kota Seribu Sungai ini masih begitu menggiurkan untuk disantap karena Anda tidak akan menemukan di tempat lain selain di Kalimantan.
Salah satu tempat makan yang masih setia menyediakan berbagai macam sajian asli Banjar adalah Warung Makan Mama Alfarisi. Di sini Anda bisa menemukan banyak makanan utama asli Banjar seperti sop banjar dan berbagai macam nasi dengan lauk melegenda yakni parut iwak, haruan babanam cacapan asam, iwak karing telang, mandai, samu pakasam, paisan, urap, dan lain-lainnya. Tak hanya itu, Anda juga bisa menemukan berbagai macam kue tradisional seperti bingka, amparan tatak, lupis, dan apam.
Terletak di Jalan Pangeran Antasari, Gang 6 Penghulu No. 6, Banjarmasin Tengah, warung makan ini memiliki jam operasional mulai dari jam 11 siang hingga jam 8 malam. Meskipun keberadaannya sedikit tersembunyi alias tidak berada di tempat ramai dan hanya di dalam gang, Warung Makan Mama Alfarisi tidak pernah sepi peminat. Hal ini menandakan bahwa makanan tradisional pun masih sangat diminati meskipun terus dihantam oleh keberadaan makanan-makanan modern.
Foto: instagram/@mamalfarisi
Bagaimana dengan harganya?
Sama halnya dengan makanan tradisional kebanyakan, menu-menu yang ada di Warung Makan Mama Alfarisi ini juga dibanderol dengan harga yang murah. Untuk menikmati sajian paket pais patin, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 29 ribu. Harga ini sudah termasuk nasi, pais patin, sambal, kecap, dan gangan (sayur). Ada lagi paket lainnya yang tidak kalah menggiurkan yaitu paket haruan babanam cacapan asam yang dibanderol 25 ribu per porsinya.
Jika ingin memesan makanan tanpa paket, Anda bisa memilih lauk sesuai dengan keinginan. Harganya pun tak kalah murah, seperti aneka ragam paisan mulai dari 22 ribu, parut iwak alias perut ikan seharga 19 ribu, dan masih banyak menu lauk lain yang disajikan dalam bentuk panggang dan goreng.
Jangan lupakan pula berbagai macam sayur khas Banjar. Kelezatannya tak boleh Anda lewatkan jika tengah berkunjung ke Banjarmasin. Beberapa diantaranya yaitu gangan belamak, gangan bening, gangan asam, gangan keladi, gangan lodeh, mandai, dan urap. Dengan harga mulai dari 6 ribu, Anda sudah memperoleh seporsi sayur untuk melengkapi menu makan.
Selesai makan, jangan lupa untuk mencicipi berbagai macam kue tradisional Banjar. Kue tersebut akan menjadi hidangan penutup yang nikmat.
Zaman serba modern ini memungkinkan kita mengakses budaya dari daerah dan negara mana saja tanpa ada batasan. Ini membuat sedikit demi sedikit budaya asli yang kita miliki mulai tergeser keberadaannya. Contoh yang paling umum dapat dilihat dalam hal makanan.
Di Indonesia sendiri, kita memang masih mudah menemukan makanan-makanan asli Indonesia. Namun, dengan tidak kalah mudahnya, kita juga bisa menemukan makanan yang berasal dari negara lain seperti burger, kebab, hotdog, dan yang lainnya.
Meski begitu, minat masyarakat Indonesia terhadap makanan tradisional tidak tergerus begitu saja. Bahkan saat terlalu sering mengonsumsi makanan asal luar negeri, malah akan merasa rindu dengan makanan tradisional. Lalu, mencarinya demi menghilangkan rasa rindu tersebut.
Foto: instagram/@mamalfarisi
Banjarmasin juga memiliki berbagai jenis makanan tradisional. Makanan rumah ala Kota Seribu Sungai ini masih begitu menggiurkan untuk disantap karena Anda tidak akan menemukan di tempat lain selain di Kalimantan.
Salah satu tempat makan yang masih setia menyediakan berbagai macam sajian asli Banjar adalah Warung Makan Mama Alfarisi. Di sini Anda bisa menemukan banyak makanan utama asli Banjar seperti sop banjar dan berbagai macam nasi dengan lauk melegenda yakni parut iwak, haruan babanam cacapan asam, iwak karing telang, mandai, samu pakasam, paisan, urap, dan lain-lainnya. Tak hanya itu, Anda juga bisa menemukan berbagai macam kue tradisional seperti bingka, amparan tatak, lupis, dan apam.
Terletak di Jalan Pangeran Antasari, Gang 6 Penghulu No. 6, Banjarmasin Tengah, warung makan ini memiliki jam operasional mulai dari jam 11 siang hingga jam 8 malam. Meskipun keberadaannya sedikit tersembunyi alias tidak berada di tempat ramai dan hanya di dalam gang, Warung Makan Mama Alfarisi tidak pernah sepi peminat. Hal ini menandakan bahwa makanan tradisional pun masih sangat diminati meskipun terus dihantam oleh keberadaan makanan-makanan modern.
Foto: instagram/@mamalfarisi
Bagaimana dengan harganya?
Sama halnya dengan makanan tradisional kebanyakan, menu-menu yang ada di Warung Makan Mama Alfarisi ini juga dibanderol dengan harga yang murah. Untuk menikmati sajian paket pais patin, Anda hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 29 ribu. Harga ini sudah termasuk nasi, pais patin, sambal, kecap, dan gangan (sayur). Ada lagi paket lainnya yang tidak kalah menggiurkan yaitu paket haruan babanam cacapan asam yang dibanderol 25 ribu per porsinya.
Jika ingin memesan makanan tanpa paket, Anda bisa memilih lauk sesuai dengan keinginan. Harganya pun tak kalah murah, seperti aneka ragam paisan mulai dari 22 ribu, parut iwak alias perut ikan seharga 19 ribu, dan masih banyak menu lauk lain yang disajikan dalam bentuk panggang dan goreng.
Jangan lupakan pula berbagai macam sayur khas Banjar. Kelezatannya tak boleh Anda lewatkan jika tengah berkunjung ke Banjarmasin. Beberapa diantaranya yaitu gangan belamak, gangan bening, gangan asam, gangan keladi, gangan lodeh, mandai, dan urap. Dengan harga mulai dari 6 ribu, Anda sudah memperoleh seporsi sayur untuk melengkapi menu makan.
Selesai makan, jangan lupa untuk mencicipi berbagai macam kue tradisional Banjar. Kue tersebut akan menjadi hidangan penutup yang nikmat.
Artikel ini ditulis oleh Tirameashu