Mengintip Megahnya Masjid Jami’ Al-Abror, Masjid Tertua di Sidoarjo

Food & Travel 24 Maret 2021

brisik.id masjid sejarah sidoarjo budaya

Foto: Brisik.id/Amiq Ikmaal


Sejarah Kabupaten Sidoarjo tidak terlepas dari kegiatan dakwah dan hubungan dengan sejarah masa kerajaan. Tepat sekitar 300 tahun lalu dibangunlah Masjid yang kini dikenal dengan Masjid Jami’ Al Abror.

Dibangunnya masjid tersebut menjadi suatu saksi dan tonggak sejarah, bahwa sejak era abad ke-17, masyarakat di Sidoarjo sudah menjalani kegiatan yang merupakan ajaran agama Islam. Masjid Al-Abror berada di kawasan padat penduduk dan dikelilingi pusat perbelanjaan.

Dengan bangunannya yang agak menjorok ke dalam, membuat view masjid tidak menjadi fokus utama di kawasan tersebut. Kendati demikian Masjid Al-Abror hingga kini masih eksis dan selalu ramai ketika waktu shalat dan perayaan hari besar agama Islam.

Lokasi Masjid Jami’ Al-Abror Jalan Kauman RT 5 RW, Gg. 1, Pekauman, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Masjid yang berada di pusat perekonomian yang berada di kawasan Jalan Gajah Mada akan selalu membuat masyarakat Sidoarjo dan musafir dari daerah lain pasti singgah karena daya tarik sejarah.

Foto : Brisik.id/Amiq Ikmaal

Bangunan dengan gaya arsitektur dan corak keislaman yang masih khas ini dihiasi dengan warna cat hijau dan kuning. Bangunan yang saat ini bisa Teman Brisik lihat adalah hasil pasca beberapa pemugaran yang dilakukan pemerintah bersama masyarakat setempat. Yang tersisa hanyalah pintu yang berada di depan Pasar Pekauman, saat ini berada tepat di depan puja sera Pasar Pekauman.

Melalui perbincangan dengan salah satu pengurus Takmir Masjid Jami’ Al-Abror, masjid ini dibangun di tahun 1678 M. Konon, dibangun oleh Mbah Moelyadi, seorang warga dari Mataram yang melarikan diri ke Pekauman karena ada pemberontakan Trunujoyo. Dibantu oleh Mbah Badriyah dan Mbah Musa dari Madura serta Mbah Sayid Salim dari Cirebon.

Lanjut, ketika Teman Brisik ingin berkunjung atau sedang berada di Sidoarjo dan ingin mengetahui situs sejarah ini, Teman Brisik cukup berjalan ke arah pusat pertokoan Jalan Gajah Mada. Usahakan mengambil lajur kanan, ketika kalian melihat Matahari Department Store, tepat di sebelah selatannya adalah Masjid Jami’ Al-Abror.

Pasti langsung ter-direct dengan bangunan megah berwarna hijau dan kuning. Ketika akan berbelok, nantinya kalian akan diarahkan oleh tukang parkir yang bertugas. Untuk parkir mobil dan bus, akan langsung diarahkan ke bagian depan parkiran. Untuk kalian yang membawa sepeda motor, maka harus masuk dulu +- 50 meter dan akan menemui lahan parkir.

Teman Brisik tidak perlu risau, kendaraan kalian akan aman. Jangan lupa ambil karcis parkir dan simpan di tempat yang aman ya, guys! Sebelum masuk ke masjid, mari mencuci tangan dahulu. Ingat, sekarang masih era new normal, pengurus takmir juga tidak ingin dong bila jamaah yang datang akan tertular virus.

Bila Teman Brisik ingin lebih lama explore tentang sejarah dan track record dari Masjid Al-Abror, kalian bisa menginap di penginapan terdekat, rekomendasi terdekat adalah Hotel Pandanwangi yang bisa dipesan melalui berbagai platform, alamat Hotel Pandanwangi di Jalan Kombes Pol. Moh. Duryat No.27, Sidoklumpuk, Sidokumpul, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Harganya cukup terjangkau di kisaran Rp150.000 per malam.

Ketika masuk Teman Brisik silakan menuju ke area masing-masing untuk jamaah laki-laki atau jamaah perempuan. Tempat wudhu di Masjid Jami’ Al-Abror untuk jamaah laki-laki berada di samping kiri atau sebelah selatan, tempat wudhu ini terbilang luas dan bersih. Tentu untuk menyambut kalian para jamaah Masjid Jami’ Al-Abror.

Teman brisik akan melihat mihrab yang indah yang merupakan ciri khas masjid ini walaupun telah dipugar habis. Bagaimana? Indah bukan. Pastinya akan membuat para jamaah nyaman dengan nuansa masjid yang damai.

Foto : Brisik.id/Amiq Ikmaal

Kegiatan yang biasa dilakukan di Masjid Jami’ Al-Abror selain ibadah Shalat Rawatib adalah kajian kitab setiap ba’da maghrib dari hari Senin hingga minggu. Hal inilah yang menjadi ciri khas yang masih menjadi tradisi. Tentunya dihadiri oleh jamaah dan santri hingga Kyai yang sudah terjadwal dengan baik.

Tepat di sebelah utara masjid, terdapat Pasar Pekauman dan Pusat Perbelanjaan Jalan Gajah Mada, terdapat beberapa spot kuliner semacam rumah makan dan puja sera. Di depan masjid juga banyak warung kaki lima yang bisa kalian pilih bila merasakan dahaga atau lapar.

Overall, bila Teman Brisik mengunjungi Masjid Jami’ Al-Abror, nantinya akan merasakan suasana masyarakat perkotaan yang begitu kompleks ditambah landmark yang juga menjadi tonggak sejarah. Yuk, main ke Sidoarjo!

 


Artikel ini ditulis oleh Ikmaaalee

brisik.id masjid sejarah sidoarjo budaya

Berita Terkait

Berita Video