Ada Makam Istri Prabu Siliwangi di Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor adalah sebuah taman botani yang memiliki 5 pilar layanan yaitu konservasi, edukasi, penelitian, wisata alam, dan jasa lingkungan. Sebuah tempat yang sangat indah bagi mereka yang ingin mencari suasana alamiah nan asri di tengah kota.

Dengan pohon-pohon besar yang telah tumbuh ratusan tahun menjulang tinggi. Terlihat kuat dan megah. Mengisi lingkungan dengan udara segar melalui daun-daun rimbun meneduhkan.

Sisi taman yang berdekatan dengan Istana Bogor memiliki kolam yang anggun terhampar luas berhias teratai. Warna marun jingga tampak syahdu saat berbunga indah. Sementara burung-burung bersautan bernyanyi merdu.

Foto : Brisik.id/Maulinia

Kebun Raya Bogor menyimpan berbagai koleksi pepohonan tropis darat dan tetumbuhan air tawar. Kekayaan hayati Indonesia yang sangat berharga dijaga dalam sebuah ekosistem tertutup seluas 87 hektar diisi sekitar 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.

Ditunjang oleh berbagai fasilitas pendidikan dan penelitian seperti bank biji, layanan identifikasi tanaman, layanan permintaan material, garden shoop, pembuatan pupuk kompos (bioposka), herbarium, labolatorium treub, labolatorium kultur jaringan, dan lainnya. Kebun Raya Bogor adalah tempat yang sangat penting dalam menjaga ilmu pengetahuan hayati tetap hidup dan tersampaikan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.


Foto : Brisik.id/Maulinia

Selain sebagai pusat penelitian tumbuhan tropis, daerah konservasi, dan hutan kota ternyata Kebun Raya Bogor juga menyimpan wisata sejarah budaya.

Kebun Raya Bogor berada di posisi yang strategis menjadikan tempat ini dipilih oleh mereka-mereka yang mengemban amanat kepemimpinan. Tempat ini pernah menjadi tempat bermukim dua Presiden Indonesia. Pernah ditinggali Letnan-Gubernur Hindia Belanda dengan kekuasaan terkuat, Sir Thomas Stamford Bingley Raffles. Bahkan sebelum itu, menjadi hunian para Kerajaan Sunda-Galuh (disebut juga Kerajaan Padjajaran).

Foto : Brisik.id/Maulinia

Berada dekat Istana Bogor, terdapat makam pejabat-pejabat Netherlands bersama aliansi-nya yaitu Kerajaan Britania. Makam-makam dengan dekorasi indah terinspirasi kejadian dalam Injil. Menunjukkan bahwa mereka yang dimakamkan di tempat tersebut memiliki posisi yang tinggi dan disegani.

Adapun dekat Jembatan Merah, terdapat kompleks pemakaman petinggi Kerajaan Padjajaran. Di sisi Sungai Ciliwung yang masyhur bersemayam dalam peristirahatan terakhir Ratu Galuh Mangku Alam istri Prabu Siliwangi.


Foto : Brisik.id/Maulinia

Dimakamkan berdekatan dengan Sang Ratu, adalah Syekh Ja’far Shodiq alias Mbah Jepra. Beliau pernah menjabat sebagai panglima pasukan di Kerajaan Padjajaran.

Di tempat ini juga dimakamkan Syekh Mambaul Ulum alias Mbah Baul. Pribadi cerdas yang menjadi senopati di Kerajaan Padjajaran

Serta makam Solendang Galuh Pangkuan. Sosok ningrat yang masih merupakan keluarga Prabu Siliwangi. Keempat individu tersebut dimakamkan secara Islam. Dengan kiblat tepat berada di sebelah kanan makam.

Foto : Brisik.id/Maulinia

Ratu Galuh Mangku Alam bukan satu-satunya istri Prabu Siliwangi yang memeluk Agama Islam. Istri Prabu Siliwangi lain yang juga beragama Islam adalah Ratu Subang Larang. Adapun makam beliau diyakini berada di daerah Subang, Jawa Barat.

Di Kebun Raya Bogor juga ada arca Lembu Nandi dan Dewa Siwa yang dipindah dari daerah Kotabatu, Ciapus, Bogor oleh pejabat di Buitenzorg pada tahun 1800-an. Menunjukkan bahwa pernah ada pemeluk Hindu di wilayah Kerajaan Padjajaran.


Foto : Brisik.id/Maulinia

Adapun di daerah Batutulis yang tidak jauh dari Kebun Raya Bogor juga ada situs Arca Puragalih. Kuil kecil di mana penganutnya melakukan doa kepada arwah nenek moyang yang mereka yakini menjaga mereka.

Keberadaan dari situs-situs ini sangat berharga. Menujukkan betapa beragam nuansa budaya dan keyakinan masyarakat di zaman Kerajaan Padjajaran sementara mereka tetap hidup dalam harmoni.

Makam Ratu Galuh Mangku Alam merupakan bagian dari Kebun Raya Bogor yang kerap didatangi pengunjung yang ingin mengirim doa kepada Sang Ratu untuk kontribusi beliau yang besar kepada masyarakat Pasundan.

Larangan di dalam kompleks makam mencakup tidak diperbolehkan mengambil rekaman video maupun foto, tidak makan dan minum, dan harus membuka alas kaki. Disarankan membawa bunga sedap malam saat berziarah karena semasa hidupnya Sang Ratu sangat menyukai bunga berwarna putih bersih yang menyebar aroma harum tersebut.

Situs makam ini buka sejak pagi hari hingga menjelang magrib. Sementara Kebun Raya Bogor buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 16:30 pada hari biasa. Adapun pada hari Jumat dan hari libur tutup lebih lambat pada pukul 17:00 WIB.


Foto : Brisik.id/Maulinia

Kebun Raya Bogor memiliki hamparan alam yang luas dan penuh dengan hal-hal menarik. Tidak mungkin menyusur seluruh keindahannya hanya dalam satu hari. Terutama bagi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu mungkin membutuhkan kendaraan untuk berkeliling.

Kebun Raya Bogor menyediakan Shuttle Bus dengan harga Rp25.000 per hari untuk Senin-Jumat dan Rp25.000 per kali naik di hari Sabtu, Minggu, dan hari libur.

Tersedia penyewaan golfcart dengan harga mulai dari Rp75.000 per 1 orang per trip atau Rp100.000 per 2 orang per trip. Tersedia juga golfcart dengan 4 dan 6 kursi. Sepeda dapat disewa mulai dari harga Rp25.000 per jam.


Foto : Brisik.id/Maulinia

Adapun tiket masuk Kebun Raya Bogor adalah Rp15.000. Harga tersebut sudah termasuk biaya kunjungan ke Museum Zoologi yang berada di dalam kawasan.

Kebun Raya Bogor berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No.13, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Dapat diakses dengan mudah oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Salah satu penginapan terdekat adalah Royal Hotel Bogor. Hotel berbintang 4 yang berjarak 5 menit jalan kaki dari gerbang utama Kebun Raya Bogor. Memiliki kamar yang elegan, ruang pertemuan yang mewah dan kolam renang dengan pemandangan megah ke Gunung Salak. Harga inap per malam mulai dari Rp400.000.