Foto: instagram.com/potrait_temanbus
Berbeda dengan kota-kota besar yang ada di Indonesia, di Bali sulit mendapatkan akses kendaraan umum. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat Bali sudah memiliki kendaraan pribadi. Kendaraan umum berupa bemo atau angkot kemungkinan hanya bisa ditemukan sekitar 8 tahun lalu.
Sedangkan untuk bus yang umum adalah Sarbagita yang sudah berhenti beroperasi sejak tahun 2020. Meski ada akses bus Sarbagita dalam 10 tahun terakhir, masyarakat Bali tetap lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk efisiensi waktu. Hal ini juga dikarenakan untuk menjangkau halte bus jaraknya juga jauh dari rumah penduduk.
Pada bulan September 2020, wajah baru transportasi umum di Bali telah diresmikan. Transportasi umum ini berupa bus yang bernama Trans Metro Dewata. Bus ini merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan diintegrasikan dengan trayek Bus Sarbagita yang sudah berhenti beroperasi.
Apa yang membuat Bus Trans Metro spesial?
Ada Empat Koridor yang Menjangkau Tempat Wisata
Foto: Instagram.com/@potrait_temanbus
Disebut juga dengan Teman Bus, Trans Metro Dewata ini beroperasi di empat koridor yang meliputi daerah Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar. Adapun rutenya, bus ini akan menjangkau 40 halte bus mulai dari Terminal Persiapan Tabanan hingga Central Parkir Kuta Badung sepanjang 63,6 km. Kawasan lainnya adalah GOR Ngurah Rai hingga Bandara Ngurah Rai sepanjang 30,2 km dengan 24 halte.
Dari Denpasar ke Badung, dimulai dari Pantai Matahari Terbit hingga Dalung sepanjang 43 km dengan 24 halte. Sedangkan dari Denpasar hingga Gianyar adalah dari Ubung hingga Monkey Forest sepanjang 55,3 km dengan 32 halte. Dari daerah Gianyar ke Badung dimulai dari Terminal Batu Bulan hingga ITDC Nusa Dua sepanjang 62,4 km.
Dengan menggunakan Bus Trans Metro Dewata ini, Teman Brisik dapat menjangkau tempat wisata dengan mudah seperti kawasan Nusa Dua dan Ubud. Untuk daerah Ubud, tempat wisata yang mudah dijangkau adalah Monkey Forest dan Bukit Campuhan. Sedangkan daerah Nusa Dua adalah pantai Nusa Dua di kawasan ITDC.
Bus Berwarna Tridatu dan Harapan Bali Bebas Polusi
Bus ini juga beroperasi di daerah lain seperti di Medan, Yogyakarta, Solo, Palembang, dan untuk di Bali memiliki keunikan sendiri. Hal ini tidak terlepas dari keautentikan warna bus yang berwarna Tridatu. Ini merupakan perpaduan warna hitam, merah, dan putih yang diartikan sebagai tiga elemen yang menjadi lambang kesucian Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti.
Foto: Instagram.com/@potrait_temanbus
Selain itu, dengan terwujudnya Bus Trans Metro Bali ini diharapkan masyarakat Bali akan tertarik untuk menggunakan transportasi umum. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi polusi yang disebabkan oleh kendaraan pribadi.
Selain itu, Bus Trans Metro Dewata juga memiliki kelebihan lain seperti dirancang dengan berbagai fitur yang menarik. Mulai dari adanya fitur aplikasi Teman Bus di mana pengguna akan lebih mudah mengecek keberadaan bus, melakukan pemesanan, serta transaksi digital.
Bus ini juga dilengkapi dengan peralatan canggih seperti IoT (Internet of Things) seperti CCTV, pembaca kartu non tunai, dan sensor jumlah penumpang. Ada pula sensor alarm untuk mendeteksi pengemudi yang melakukan pelanggaran seperti merokok ataupun mengantuk.
Foto: Instagram.com/egisetyanugraha
Bali juga disebut memiliki jumlah bus yang lebih banyak dibanding daerah lain, yaitu berjumlah 105 unit. Jadi, selama pandemi, pengunjung tidak perlu khawatir berdesakan karena akan dibatasi hanya untuk 50 penumpang.
Jam keberangkatan bus mulai dari pukul 05:00 pagi hingga 20:00 malam. Untuk tarifnya juga terjangkau, namun untuk saat ini tarif yang diberlakukan masih gratis sampai waktu yang belum ditentukan.
Artikel ini ditulis oleh Laksmi Mutiara Prameswari