Bakso Gong Bentuknya Lonjong
Food & Travel 27 November 2020bakso baksogong baksojumbo baksounik ludes kuliner food kulinertemanggung temanggung
Foto: brisik.id/NurIsmiyanti
Semakin ke sini, banyak orang yang terjun ke dunia kuliner untuk mencoba peruntungan atau hanya sekadar hobi. Dengan semakin banyaknya orang yang terjun, maka memunculkan persaingan yang memaksa mereka mencari ide kreatif demi agar usahanya dilirik banyak orang karena beda dari yang lain.
Seperti itu juga proses yang dialami oleh salah satu kedai bakso unik yang terletak di Kabupaten Temanggung ini. Sebab, lamanya proses merintis hingga yang terjadi sekarang ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Adalah Bakso Gong, yang membutuhkan waktu 4 tahun lamanya hingga besar seperti sekarang ini. Bakso Gong ada di Jalan Raya Ngadirejo, Sijeruk, Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Letaknya sangat strategis karena berada tepat di pinggir jalan raya. Jadi bagi Teman Brisik yang akan melewati Ngadirejo menuju Candiroto, pasti akan mudah menemukan kedai ini.
Foto: brisik.id/NurIsmiyanti
Jika melihat kedainya memang kelihatan biasa. Selain sederhana, menu makanan yang dijual hanya bakso saja. Tidak seperti kedai bakso lain yang terkadang juga menjual menu berbeda seperti mi ayam.
Bahan pembuatan baksonya juga sama seperti bakso pada umumnya. Cara penyajiannya juga sama, menggunakan mi kemudian disiram dengan kuah bakso. Namun yang paling istimewa, adalah cara membentuk baksonya.
Pada umumnya, bakso dibuat dalam bentuk bulat, baik besar maupun kecil. Namun di Bakso Gong penjualnya sengaja membentuk baksonya dengan bentuk lonjong atau oval.
Gong merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Gong ini berukuran besar, dan sering digunakan pada saat melangsungkan upacara atau acara-acara tertentu. Nah dalam bahasa Jawa, penyebutan gong ini adalah untuk kata ganti benda apa pun yang berukuran besar.
Foto: brisik.id/NurIsmiyanti
Seperti penyebutan Bakso Gong ini. Karena berukuran besar, sehingga bakso ini disebut Bakso Gong. Sepintas bakso ini sama seperti bakso lainnya. Namun setelah Teman Brisik melihatnya dari dekat, barulah akan tampak perbedaannya.
Pada bagian bawahnya, bakso ini terlihat setengah bulat seperti dibentuk menggunakan cetakan. Sedangkan bagian atasnya, dibiarkan dalam bentuk oval biasa kemudian setengahnya dibelah menjadi beberapa bagian.
Selain itu, di sini tidak menggunakan bakso kecil-kecil sebagai tambahan seperti yang ada pada kedai bakso umumnya. Cukup mi, irisan tahu, bakso dan kuah. Teman Brisik bisa tambahkan sambal, saus atau kecap sesuai selera.
Harga satu mangkuk lengkap Bakso Gong ini cukup terjangkau, hanya Rp13.000 untuk bakso gong ukuran besar dan Rp10.000 untuk yang bakso gong ukuran kecil. Sedangkan untuk minumannya, tersedia teh, kopi, jeruk dan susu baik hangat maupun pakai es.
Sangat sederhana memang, bahkan jika diperhatikan kedai bakso ini terlihat agak sepi. Namun nyatanya, bakso ini selalu ludes oleh pembeli yang membeli untuk dibawa pulang. Rasanya juga enak, tak kalah dari bakso-bakso ternama lainnya yang ada di kota yang sama.
Dari Pasar Ngadirejo, kedai bakso ini bisa dijangkau dalam waktu 10 menit saja. Sedangkan dari Kota Parakan, hanya butuh waktu 17 menit saja atau sejauh 7,8 kilometer melewati Jalan Raya Parakan-Sukorejo.
Seperti itu juga proses yang dialami oleh salah satu kedai bakso unik yang terletak di Kabupaten Temanggung ini. Sebab, lamanya proses merintis hingga yang terjadi sekarang ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Adalah Bakso Gong, yang membutuhkan waktu 4 tahun lamanya hingga besar seperti sekarang ini. Bakso Gong ada di Jalan Raya Ngadirejo, Sijeruk, Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Letaknya sangat strategis karena berada tepat di pinggir jalan raya. Jadi bagi Teman Brisik yang akan melewati Ngadirejo menuju Candiroto, pasti akan mudah menemukan kedai ini.
Foto: brisik.id/NurIsmiyanti
Jika melihat kedainya memang kelihatan biasa. Selain sederhana, menu makanan yang dijual hanya bakso saja. Tidak seperti kedai bakso lain yang terkadang juga menjual menu berbeda seperti mi ayam.
Bahan pembuatan baksonya juga sama seperti bakso pada umumnya. Cara penyajiannya juga sama, menggunakan mi kemudian disiram dengan kuah bakso. Namun yang paling istimewa, adalah cara membentuk baksonya.
Pada umumnya, bakso dibuat dalam bentuk bulat, baik besar maupun kecil. Namun di Bakso Gong penjualnya sengaja membentuk baksonya dengan bentuk lonjong atau oval.
Gong merupakan alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Gong ini berukuran besar, dan sering digunakan pada saat melangsungkan upacara atau acara-acara tertentu. Nah dalam bahasa Jawa, penyebutan gong ini adalah untuk kata ganti benda apa pun yang berukuran besar.
Foto: brisik.id/NurIsmiyanti
Seperti penyebutan Bakso Gong ini. Karena berukuran besar, sehingga bakso ini disebut Bakso Gong. Sepintas bakso ini sama seperti bakso lainnya. Namun setelah Teman Brisik melihatnya dari dekat, barulah akan tampak perbedaannya.
Pada bagian bawahnya, bakso ini terlihat setengah bulat seperti dibentuk menggunakan cetakan. Sedangkan bagian atasnya, dibiarkan dalam bentuk oval biasa kemudian setengahnya dibelah menjadi beberapa bagian.
Selain itu, di sini tidak menggunakan bakso kecil-kecil sebagai tambahan seperti yang ada pada kedai bakso umumnya. Cukup mi, irisan tahu, bakso dan kuah. Teman Brisik bisa tambahkan sambal, saus atau kecap sesuai selera.
Harga satu mangkuk lengkap Bakso Gong ini cukup terjangkau, hanya Rp13.000 untuk bakso gong ukuran besar dan Rp10.000 untuk yang bakso gong ukuran kecil. Sedangkan untuk minumannya, tersedia teh, kopi, jeruk dan susu baik hangat maupun pakai es.
Sangat sederhana memang, bahkan jika diperhatikan kedai bakso ini terlihat agak sepi. Namun nyatanya, bakso ini selalu ludes oleh pembeli yang membeli untuk dibawa pulang. Rasanya juga enak, tak kalah dari bakso-bakso ternama lainnya yang ada di kota yang sama.
Dari Pasar Ngadirejo, kedai bakso ini bisa dijangkau dalam waktu 10 menit saja. Sedangkan dari Kota Parakan, hanya butuh waktu 17 menit saja atau sejauh 7,8 kilometer melewati Jalan Raya Parakan-Sukorejo.
Artikel ini ditulis oleh Nur Ismiyanti
bakso baksogong baksojumbo baksounik ludes kuliner food kulinertemanggung temanggung